Saksi, Ir. Havis Husani Kabag Analisis :

167 September 2002 di nomor 3 dijelaskan bahwa ada prinsipnya menyetujui untuk mengelola perkebunan kelapa sawit dan setrusnya ; y. Bahwa yang saksi ketahui selain tidak boleh ada pelepasan kawasan hutan sehubungan dengan surat 1680, tanggal 26 September 2002 kemudian tidak ada boleh pelepasan kawasan hutan, tidak boleh ada HGU, diakhir periode wajib mengganti tanaman kelapa sawit dengan tanaman hutaan ; z. Bahwa saksi tidak tahu apakah Koperasi Bukit Harapan sudah melaksanakan kewajiban – kewajiban yang ditentukan dalam surat 1680, tanggal 26 September 2002 ;

12. Saksi, Ir. Havis Husani Kabag Analisis :

50 a. Bahwa sehubungan dengan perkara ini saksi pernah melakukan analisa dan tidak sepenuhnya saksi analisa karena ada Tim Khusus yang menganalisa dan saksi hanya menganalisa kerugiannya saja ; b. Bahwa saksi meghitung berdasarkan potensi kayu minimal 20 – 25 meter kubik M³ per Ha yang diameternya 30 cm kebawah dan hal – hal ini ada perkiraan saja bahwa hutan mempunyai potensi minimal mempunyai kayu 20 – 25 meter kubik per Ha dengan diameter kayu 30 cm ke bawah ; c. Bahwa perhitungan terhadap kawasan hutan yang sudah tidak ada kayunya apakah perhitungan berdasarakan potensi minimal, dan ini adalah perkiraan ; d. Bahwa kerugiaan atas hilangnya tegakan – tegakan di kawasan huan Padang Lawas dari tahun 1996 sampai sekarang berdasarkan perkiraan adalah sebagai berikut : 50 Ibid. Hal. 185. Universitas Sumatera Utara 168 e. Kerugian berdasarkan analisa logika, umpamanya kawasan hutan di Padang Lawas mempunyai potensi minimal kayu 20 – 25 M³ per Ha, sehingga perhitungannya ; luas kebun yang sudah dirambah dikali potensi kayu minimal dikali nilai kerugiaan per M³ sama dengan kerugiaan Negara. Yaitu : 127.000 Ha x 20 – 25 M³ x Rp. 190.00M³ = Rp. 526.000.000.000,- dan ini adalah perkiraan berdasarkan logika Bahwa kerugian yang lain adalah kerugiaan kerusakan ekosistem, bencana banjir, erosi dan lain – lain ; f. Bahwa saksi menghitung kerugian berdasarkan analisis pengawasan dan saya menghitung berdasarkan laporan Inspektur Jenderal Kehutanan kepada Kejaksaan Agung dan bukan dari hasil audit ; g. Bahwa isi isi laporan Inspektur Jenderal Kehutanan kepada Kejaksaan Agung tersebut saya tidak begitu ingat karena laporan ini di tangani oleh tim khusus ; h. Bahwa perusahaan dan koperasi yang dilaporkan oleh Inspektur Jenderal kepada Kejaksaan Agung ada 26 Perusahaan dan Koperasi ; i. Bahwa saksi tidak pernah bertugas di Padang Lawas dan saksi tidak pernah melihat kondisi kawasan Padang Lawas ; j. Bahwa cara menghitung dengan perkiraan yang saya gunakan adalah harga kayu tahun 1997 + 53 dollar dikalikan rupiah pada saat itu dikalikan areal yang telah dirambah dan dilkalikan dengan potensi hutan minimal hasilnya adalah kerugiaan Negara, Hal ini berdasarkan asumsi ; Universitas Sumatera Utara 169 k. Bahwa saksi hanya menghitung dari aspek ekonomi dan dengan menggunakan perkiraan – perkiraan minimal dan saksi tidak menghitung secara nyata riil karena saksi bukan ahlinya ; l. Bahwa perhitungan kerugian yang saksi hitung ada tidak ada dasar hukumnya, perhitungan kerugian yang saksi buat berdasarkan asumsi atau perkiraan saja ; m. Bahwa dalam melakukan perhitungan kerugian yang saksi lakukan tidak menggunakan Undang – Undang, SK Menteri dan peraturan – peraturan lain karena perhitungan hanya berdasarkan perkiraan minimal; n. Bahwa walaupun sebuah hutan tidak ada kayunya pun maka perhitungannya berdasarkan potensi kayu minimal antara 20 – 25 M³ dan dasarnya adalah perkiraan logika ; o. Bahwa perhitungan dengan cara – cara asumsi perkiraan baru pertama dan ini adalah yang pertama dan sebelmnya belum pernah menghitung kerugian; p. Bahwa tugas pokok saksi tidak menghitung kerugian tetapi saksi menghitung berdasarkan asumsi karena ada instruksi untuk menghitung perkiraan kerugian; q. Bahwa saksi tidak mengetahui Koperasi Bukit Harapan pernah mengajukan permohonan ; r. Bahwa saksi mengetahui PT. Inhutani IV membayar dana kepada Negar berdasarkan harga kayu atau royalty ; s. Bahwa saksi mengetahui nama – nama perusahaan dan koperasi yang merambah hutan Padang Lawas dari hasil audit ; Universitas Sumatera Utara 170 t. Bahwa saksi menghitung kerugian berdasarkan asumsi tadi, data – datanya diperoleh dari laporan saja dan data – datanya dari laporan dan saksi tidak pernah pergi ke Kawasan Padang Lawas ; u. Bahwa saksi menghitung kerugian berdasarkan asumsi tadi, data -da tanya diperoleh dari laporan saja dan saksi tidak pernah pergi ke Kawasan Padang Lawas; v. Bahwa saksi menghitung kerugian berdasarkan asumsi dalam rangka untuk menghitung kerugian untuk laporan ke Kejaksaan Agung; w. Bahwa selain perhitungan kerugian berdasarkan perkiraan yang saksi lakukan, pendukung untuk laporan ke Kejaksaan Agung, ada juga hasil audit dan perhitungan kerugian perkiraan minimal; x. Bahwa saksi hanya menghitung kerugian negara berdasarkan audit dan tidak menghitung kerugian perusahaan dan koperasi;

13. Saksi, Hermantao M P Harapap :

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16