Hukuman Kurungan. Hukuman Denda.

87 1. merusak prasarana dan sarana perlindungan hutan dan kerusakmn hutan; 2. membakar hutan 3. menebang pohon dan memeliki hasil hutan secara illegal; 4. melakukan penambangan dan eksplorasi serta ksploitasi bahan tanpa izin; 5. menguasai dan memilki hasil hutan tanpa surat keterangan; 6. menggembalakan ternak; 7. membawa alat – alat yang lazim digunakan; 8. membuang benda - benda yang berbahaya; 9. membawa satwa liar dan tumbuh – tumbuhan yang dilindungi. Yang termasuk dalam kategori pelanggaran adalah: membawa alat – alat berat yang lazim digunakan tanpa izin dari pejabat yang berwenang.

2. Hukuman Kurungan.

34

3. Hukuman Denda.

Hukuman kurungan merupakan hukuman atas kemerdekaan seseorang yang lebih ringan dari hukuman penjara. Dalam Undang – Undang Kehutanan Nomor 41 Tahun 1999 tentang hukuman kurungan tidak ada diatur, namun diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985 Tentang Perlindungan Hutan, yakni pada pasal 18 Ayat 3 , ayat 4 , dan ayat 5 . 35 Besarnya biaya denda yang dapat dijatuhkan kepada pelaku perbuatan pidana yang dilakukan seseorang telah diatur dan ditetapkan dalam Undang – Undang Kehutanan, yakni pada Pasal 78 Ayat 1 sampai dengan Ayat 11. 34 Lihat Pasal 18 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1985. 35 Lihat Pasal 78 Undang – Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Universitas Sumatera Utara 88 Hukuman denda berkisar antara Rp 10.000.000,- Sepuluh Juta Rupiah sampai dengan Rp 10.000.000.000,- Sepuluh Milyar Rupiah . Hukuman denda paling ringan dijatuhkan kepada pelaku yang melakukan perbuatan pidana, yaitu menggembalakan ternak, di dalam kawasan hutan yang telah diunjuk secara khusus untuk itu. Besarnya denda yang diterapkan kepada pelaku adalah Rp 10.000.000,- Sepuluh Juta Rupiah , sedangkan denda yang paling banyak adalah Rp 10.000.000.000,- Sepuluh Milyar Rupiah . Denda paling banyak ini kepada pelaku yang melakukan perbuatan pidana, yaitu mengangkut, menguasai, atau memiliki hasil hutan yang tidak dilengkapi bersama – sama dengan surat keterangan sahnya hasil hutan. Hukuman denda diterapkan secara bersamaan dengan hukuman penjara yang dilakukan oleh pelaku, yang melakukan perbuatan pidana. 4.Perampasan Benda. 36 Hukuman perampasan benda diatur dalam Pasal 78 Ayat 4 Undang – Undang Nomor 41 Tahun 1999 dan dalam Pasal 18 Ayat 7 Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1985. Perampasan benda merupakan hukuman yang dijatuhkan kepada terhukum atau terpidana dimana semua alat – alat atau benda – benda yang digunakan untuk melakukan perbuatan pidana dirampas oleh Negara, seperti parang, kapak, mesin pemotong kayu, dan lain – lain. Adapun tujuan dari perampasan benda itu agar terhukum tidak lagi menggunakan benda itu untuk memotong, merusak, dan atau mengahancurkan kawasan hutan, hutan cadangan, maupun hutan lainnya. 37 36 Ibid . 37 Lopcit.Pasal 18. Universitas Sumatera Utara 89 BAB III ANALISIS HUKUM TERHADAP TINDAK PIDANA BIDANG KEHUTANAN Studi Putusan Pengadilan Negeri Nomor 481Pid.B2006 dan Putusan Mahkamah Agung No.2642KPid2006

A. Kasus Posisi 1. Kronologis Perkara

: 38 Pada tahun 1998 sampai dengan tahun 1999 Dinas kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan Padang Lawas Sumatera Utara melaporkan kepada Menteri Kehutanan bahwa di kawasan hutan Negara Register 40 yang terletak di desa Simangambat dahulu Kecamatan Barumun Tengah Tapanuli Selatan, bahwa telah terjadi perambahan dan pengelolaan kawasan Hutan Negara tersebut oleh beberapa Perusahaan. Tanpa sepengetahuan dan seizin dari Dinas Kehutanan, maupun pejabat setempat pengusaha tersebut telah mengalihfungsikan hutan produksi milik Negara dengan Nomor Register 40 tersebut. Dari hasil survey lapangan yang dilakukan oleh Dinas Kehutanan, diketahui ternyata perbuatan tersebut dilakukan oleh Terdakwa Darianus Lungguk Sitorus bersama – sama dengan Koperasi Bukit Harapan, KUD PARSUB, PT.Torusganda dan PT.Torganda dimana beliau adalah Dewan Direksi yang berperan sebagai penyandang dana dalam kegiatan yang melanggar kewenangan Negara. Perbuatan yang dilakukan terdakwa bersama – sama dengan perusahaan dan koperasi yang didirikannya antara lain : a. perbuatan menduduki menguasai Hutan Negara; 38 Berdasarkan Putusan No.481KPid.B2006. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16