membuang benda – benda yang berbahaya

85 h. membawa alat – alat yang tidak lazim digunakan. Menurut pasal 78 ayat 9 ditentukan satu pasal yag dilanggar, yakni pasal 50 ayat 3 huruf k. Unsur – unsur perbuatan pidana yang diatur dalam kedua ketentuan ini antara lain: 1. barang siapa; 2. dengan sengaja; 3. membawa alat – alat yang lazim digunakan; 4. yang tak lazim digunakan; 5. akan digunakan untuk mengangkut hasil hutan; 6. dalam kawasan hutan; 7. tanpa izin pejabat . apabila kesemua unsur diatas telah terpenuhi, pelaku dapat dihukum dengan pidan apenjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah .

i. membuang benda – benda yang berbahaya

unsur – unsur perbutaan pidana yang tercantum dalam Pasal 78 ayat 10 UU Nomor 41 Tahun1999, yaitu : 1. barang siapa; 2. dengan sengaja; 3. membuang benda – benda; 4. menyebabkan kebakaran; 5. kerusakan; 6. membahayakan kebaradaan atau kelangsungan fungsi hutan; Universitas Sumatera Utara 86 7. dalam kawasan hutan;. Apabila unsur – unsur tersebut terpenuhi, kepada peaku dapat dihukum dengan penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah . j. membawa satwa liar dan tumbuh – tumbuhan yang dilindungi. Supaya pelaku dapat dapat dihukum berdasarkan pasal 78 ayat 10, maka ada 7 unsur yang harus dipenuhi, yaitu : 1. barang siapa 2. dengan sengaja; 3. mengeluarkan,membawa dan mengangkut ; 4. tumbuh – tumbuhan dan satwa liar; 5. yang dilindungi undang – undang; 6. berasal dari kawasan hutan; 7. tanpa izin dari pejabat yang berwenang; baca pasal 50 ayat 3 huruf m Pasal 78 UU Nomor 41 Tahun 1999. Apabila ketujuh unsur itu terpenuhi, pelaku dapat dihukum dengan hukuman penjara paling lama 3 tiga tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- Satu Milyar Rupiah . Kedua hukuman penjara dan denda itu dapat ditetapkan secra bersamaan kepada pelaku yang melakukan pelanggaran di bidang kehutanan. Kualifikasipidana diatas, dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu tindak pidana kejahatan dan pelanggaran. Yang termasuk dalam ketegori kejahatan adalah : Universitas Sumatera Utara 87 1. merusak prasarana dan sarana perlindungan hutan dan kerusakmn hutan; 2. membakar hutan 3. menebang pohon dan memeliki hasil hutan secara illegal; 4. melakukan penambangan dan eksplorasi serta ksploitasi bahan tanpa izin; 5. menguasai dan memilki hasil hutan tanpa surat keterangan; 6. menggembalakan ternak; 7. membawa alat – alat yang lazim digunakan; 8. membuang benda - benda yang berbahaya; 9. membawa satwa liar dan tumbuh – tumbuhan yang dilindungi. Yang termasuk dalam kategori pelanggaran adalah: membawa alat – alat berat yang lazim digunakan tanpa izin dari pejabat yang berwenang.

2. Hukuman Kurungan.

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16