160
10. Saksi, Ikhsan Kabag Kehutanan PT.Inhutani IV :
48
a. Bahwa yang dimaksud TPTI adalah Tebang Pilih tanam Indonesia atau
Rehabilitasi; b.
Bahwa hubungannya PT. Inhutani IV dengan kawasan Padang Lawas adalah PT. Inhutani IV mendapatkan areal pengelolahan HPH sejak tahun
1992, yang dikelola PT. Inhutani IV adalah kawasan hutan Padang Lawas; c.
Bahwa sejarahnya areal di Padang Lawas di rehabilitasi oleh PT. Inhutani IV dimana sebelumnya adalah areal bekas HPH PT.Godwin dan
PT.Barakas dan HPHnya dicabut dan diserahka kepada PT. Inhutani untuk direhabilitasi;
d. Bahwa sewaktu PT. Inhutani melakukan rehabilitasi kondisi hutan di
Padang Lawas cukup lebat dan berdasarkan data – data areal HPH PT.Inhutani yang seluas 104.800 Ha kurang lebih 90.000 Ha kondisi
berhutan dan sisanya + 14.000 Ha tidak berhutan dan areal tersebut ada habitat gajah;
e. Bahwa total biaya untuk rehabilitasi PT. Inhutani IV sebesar + Rp 9,5
Milyar dan biaya PBB + Rp 2 Milyar; f.
Bahwa PT.Inhutani IV juga melaksanakan penebangan kayu di Padang Lawas dan PT.Inhutani juga melakukan penebangan dengan menggunakan
sistem tebang pilih tanam Indonesia TPTI;
48
Ibid,Hal.167.
Universitas Sumatera Utara
161 g.
Bahwa sesuai HPH yang dimiliki PT.Inhutani IV , tegakan – tegakan yang di tebang oleh PT.Inhutani IV adalah tegakan yang sebelumnya sudah
dilakukan pengecekan oleh Departemen Kehutanan; h.
Bahwa terakhir PT.Inhutani IV berada di Padang Lawas tahun 2002, HPH PT.Inhutani dicabut tahun 2002;
i. Bahwa pada waktu PT.Inhutani IV masih berada di Padang Lawas ada
pihak – pihak lain merambah hutan Padang Lawas yaitu pada tahun 1996 ada perambahan dari beberapa masyarakat, dan tahun 1997 ada beberapa
kelompok masyarakat yang merambah hutan dan mnegatsanamakan KUD Langkimat dan PT.Inhutani melaporkan hal tersebut kepada POLRES
Tapanuli Selatan dan kepada pemerintah Daerah serta kepada Dinas Kehutanan dan di tahun 1998 masuklah Koperasi Bukit Harapan
merambah kawasan Padang Lawas dan ada perusahaan yang lain merambah kawasan Padang Lawas;
j. Bahwa luas kawasan yang dikuasai oleh Koperasi Bukit Harapan,
sepengetahuan saksi cukup luas, namun tidak mengetahui detailnya; k.
Bahwa pada waktu Koperasi Bukit Harapan masuk ke Padang Lawas kawasan hutan Padang Lawas masih ada kayunya dan pada waktu
Koperasi Bukit Harapan masuk ke kawasan Padang Lawas kondisi di Padang Lawas sudah tidak ada kayunya dan tahun 1998 Koperasi Bukit
Harapan menanam kelapa sawit dan mengadakan pembangunan – pembangunan dan saksi tidak mengetahui Koperasi Bukit Harapan
melaksanakan penebangan kayu atau tidak;
Universitas Sumatera Utara
162 l.
Bahwa saksi mengetahui Koperasi Bukit Harapan berdasarkan informasi dari para pekerjanya yang ada di areal itu, pada tahun 1996 kawasan
Padang Lawas masih ada kayu dan apakah pada tahun 1998 kawasan Padang Lawas sudah tidak ada kayu;
m. Bahwa Koperasi Bukit Harapan hanya menanam kelapa sawit dan saksi
tidak melihat menebang kayu , pada waktu 1998 kawasan Padang Lawas sudah Land Clearing, saksi tidak tahu sipakah yang menebang kayu – kayu
itu; n.
Bahwa lokasi Koperasi Bukit Harapan masuk di Register 40 dan masuk di TGHK areal – areal tersebut adalah areal PT.Inhutani IV eks PT.Kumala
Karya Lestari; o.
Bahwa luas KUD Parsub persisnya tidak tahu , letak KUD Parsub termasik Register 40; KUD Parsub masuk ke lokasi PT. Inhutani IV tahun 1999,
dan KUD Parsub , Koperasi Bukit Harapan, PT.Torganda berdasarkan informasi adalah milik DL.Sitorus;
p. Bahwa perusahaan – perusahaaan yang masuk kea real Padang Lawas
boleh menanam kelapa sawit, sedangkan kawasan Padang Lawas tidak boleh ditanami kelapa sawit berdasarkan SK.Menteri Kehutanan adalah
wilayah pengelolaan HPH PT.Inhutani; q.
Bahwa berdasarkan peta tahun 1998 dalam peta terlihat berwarna hijau adalah kondisi hutan yang belum dirambah dan peta tahun 2005 terlihat
warna terang menunjukkan hutan yang sudah dirambah; r.
Bahwa saksi tidak ahli menafsirkan Peta dan yang ahli menafsirkan peta adalah Bagian Badan Planologi Kehutanan;
Universitas Sumatera Utara
163 s.
Bahwa kegiatan Rehabilitasi yang dilakukan oleh PT.Inhutani melaksanakan rehabilitasi dengan melalui pengkayaan tanaman hutan
dengan menanam pohon – pohon meranti; t.
Bahwa luas yang direhabilitasi PT.Inhutani + 72 Ha , PT.Inhutanijuga mennebang kayu, kayu – kayu yang ditebang PT.Inhutani dijual;
u. Bahwa saksi tidak mempuyai catatan, berapa kayu yang telah berhasil
dijual oleh PT.Inhutani, di dalam penjualan kayu PT.Inhutani bekerja sendiri dan tidak bekerja sama dengan orang lain;
v. Bahwa saksi tidak kenal dengan cukong – cukong kayu, Sukima, Akiang,
Akai,Taufik Lubis; w.
Bahwa KUD Parsub dan Koperasi Bukit Harapan adalah milik D.L.Sitorus dan mengetahui hal itu berdasarkan informasi dari orang lain dan tidak
mengetahui dokumen – dokumennya; x.
Bahwa saksi tidak mengetahui Koperasi Bukit Harapan membayar PBB; Bahwa saksi tidak tau sebelum Koperasi Bukit Harapan menanam kelapa
sawit, lahan tersebut telah dirambah oleh masyarakat; y.
Bahwa pada waktu Koperasi Bukit Harapan masuk ke Padang Lawas, areal tersebut sudah tidak berkayu dan kawasan tersebut telah terbuka;
11. Saksi, Ir. Bowo Heri Satmoko Kabid Areal Penggunaan Hutan :