Fakta – Fakta Hukum A. Keterangan Saksi – Saksi : Saksi Ir.Surachmanto Hutomo,Msc Dirjen Departemen Kehutanan

128 Untuk itu, perbuatan Terdakwa DARIANUS LUNGGUK SITORUS melanggar ketentuan sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 50 ayat 3 huruf a jo. pasal 78 ayat 2 Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan jo. pasal 55 ayat 1 ke-1 jo. pasal 64 ayat 1 KUHP.

3. Fakta – Fakta Hukum A. Keterangan Saksi – Saksi :

Yang telah diambil sumpahnya dihadapan Majelis Hakim, pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Saksi Ir.Surachmanto Hutomo,Msc Dirjen Departemen Kehutanan

Tapsel : 40 a. Bahwa daerah perambahan hutan yang dilaporkan adalah di daerah Sumatera Utara, tepatnya lokasi perambahan hutan di Register 40 dan arealnya merupakan TGHK Tata Guna Hutan Kesepakatan , tempat hutannya di Hutan di Padang Lawas; b. Bahwa benar areal yang dinyatakan baik menurut Besluit pada zaman Belanda tahun 1924, maupun di RTRWP Rencana Tata Ruang Wilayaah Propinsi dinyatakan sebagaai Htan Negara itu kemudian dirambah tanpa dengan izin; c. Bahwa menurut saksi perambahan Hutan apabila tidak punya hak, kemudian mengambil barang-barang yagn ada diatasnya termasuk tanah; 40 Ibid ,Hal 76. Universitas Sumatera Utara 129 d. Bahwa di Padang Lawas ada hutan yang di miliki oleh Departemen Kehutanan; Hutan adalah areal yang sudah ditetapkan oleh Menteri Kehutanan sebagai areal dan itu sudah ditetapkan sejak tahun 1924 ; e. Bahwa sejak tahun 1924 sampai sekarang, belum pernah ada perubahan status dan fungsi kawasan hutan bahkan tahun 2003 di dalam RTRWP masih di katakan sebagai kawasan hutan produksi, ketentuan, zaman Belanda tetap dijadikan peraturan; f. Bahwa ketentuan-ketentuan peraturan zaman Belanda, masih berlaku di Departemen Kehutanan; dan sepengatahuan saksi belum ada ketentuan yang mengukuhkan Kawasan Hutan Padang Lawas menjasi kawasan hutan; g. Bahwa disamping GB No. 50 tahun 1924 ada ketentuan lain untuk mengesahkan atau mengukuhkan Kawasan Hutan Padang Lawas sebagai kawasan hutan, yaitu RTRWP, ada juga keputusan Menteri Pertanian mengenai tata guna hutan kesepakatan kemudian ada Perda No. 4 tahun 1993 tentang RTRWP Dati I Sumatera Utara bahkan tahun 2003 masih menyatakan sebagai hutan produksi dan itu masih berlaku sampai sengan tahun 2008; h. Bahwa hutan produksi adalah hutan yang ditetapkan oleh Menteri Kehutanan untuk dipakai sebagai fungsi produksi ada yang kayu dan non kayu, sedangkan fungsi hutan produksi non kayu ada banyak sekali macamnya diantaranya ada air, madu, rotan dan lain-lain; Universitas Sumatera Utara 130 i. Bahwa yang dinamakan izin usaha pemanfaatan hasil hutan non kayu adalah mengambil manfaat dari sana namun perkembangan selanjutnya bisa juga untuk menanam; j. Bahwa yang saksi ketahui di kawasan Padang Lawas ada para pemegang HPH atau pemegang HPH yang pernah ada disana adalah Barakas, ada Mujur Timber, ada Goodwin dan masih banyak lagi saya tidak hafal satu persatu; k. Bahwa didalam pengambilan kayu oleh pemegang HPH, ditetapkan tidak boleh melebihi potensi yang ada atau yang kita sebut Annual, Aliable, clan AAC adalah tebangan tahunan, itu sangat kita kontrol untuk tidak melebihi dari jumlah yang kita tetapkan, jadi ini ada inventarisasinya; l. Bahwa di dalam pengambilan kayu oleh pemegang HPH, ditetapkan tidak boleh melebihi potensi yang ada atau yang kita sebut Annual, Aliable, Clan AAC adalah tebangan tahunan, itu sangat kita control untuk tidak melebihi dari jumlah yang telah kita tetapkan, jadi ini ada inventarisnya; m. Bahwa barakas, Goodwin sekarang sudah tidak ada disana dan saksi tidak tahu jelas kapan PT.Godwin dan Barakas terakhir disana , saya agak – agak lupa, Godwin dicabut haknya tahun 1990, bahkna ada yang masih berlaku di tahun 1994 yaitu Rimba Baru, kemudian, tahun 1996 yaitu HPH Inhutani IV dan biasanya HPH bisa berkisara 27 Thaun , sampai sekarang mestinya masih bisa berlkau, kemudian Inhutani memebuat tata batas bahkan tata batasnya sudah temu gelang, artinya arealnya sudah ditata batas dan HPH terakhir adalah Inhutani IV; Universitas Sumatera Utara 131 n. Bahwa terakhir saksi ke Padang Lawas kira – kira November 2005 , belum sempat setahun yang lalu, saksi sebagai Irjen banyak membaca laporan – laporan dari Inhutani bahwa ada perambahan, Gubernur juga mengatakan demikian dalam suratnya kepada Menteri; o. Bahwa berdasarkan laporan – laporan dari Gubernur, laporan dari Dinas Kehutanan ada perambahan dan sudah meminta, Gubernur dan Dinas Kehutanan menyelesaikan; p. Bahwa langkah-langkah yang dilakukan oleh Departemen Kehutanan dengan jajarannya atau Gubernur dengan jajarannya, terhadap perambahan hutan adalah melaporkan kepada polisi, kemudian melakukan operasi- operasi untuk menyelesaikan masalah perambahan ini ; q. Bahwa Departemen Kehutanan atau dengan institusi pemda pernah melakukan operasi di Padang Lawas, Dinas Kehutanan melakukan operasi Balaka, kalau gak salah namanya, bahkan mulai menteri-menteri yang lalu meminta supaya di selesaikan masalah ini ; r. Bahwa hasil temuan tim operasi perusahaan yang melakukan perambahan hutan di Padang Lawas, banyak, antara lain ada Mujur Timber, Wonorejo, Koperasi bukit Harapa, Argo Mitra, Parsub dan banyak lagi, dan ada juga nama Koperasi Bukit Harapan yang ditemukan oleh Tim Operasi balaka, ada juga nama KUD parsub yang ditemukan oleh Tim Balaka ; s. Bahwa yang dilaporkan ke Kejaksaan Agung adalah Koperasi Bukit Harapan, Argo Mitra Karya Sejahtera, Rangkimia, Mazuma, Kass dan Maduma Argo Industri, dan masih banyak lagi ; Universitas Sumatera Utara 132

2. Saksi Ir.Dadori Kepala Cabang Dinas Kehutanan Tapsel :

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16