Saksi , Ir.Luhut Sihombing Ka.Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera II

177

16. Saksi , Ir.Luhut Sihombing Ka.Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera II

: 53 a. Bahwa kantor saksi pernah mendapat perintah dari Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara untuk melaksanakan penegcekan titik pai di kawasan Padang Lawas dan sebelumnya Dinas Kehutanan Sumatera Utara pernah melakukan Flight Over Terbang di udara dengan pesawat terbang diatas kawasan Padang Lawas dan melihat di kawasan Padang Lawas ada api, kemudian Dinas Kehutanan Sumatera Utara memebentuk Tim untuk mengecek langsung ke titik api di Kawasan Padang Lawas, Tim yang diperintahkan terdiri dari unsure kepolisian, Denpom dan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam kemudian dibentuklah Tim yang bekerja dari tanggal 11 Agustus 2005 sampai 16 Agustus 2005 ; b. Bahwa saksi tidak iktu bersama Tim untuk mengecek kebakran hutan di kawasan Padang Lawas dan yang ikut adalah anak buah saksi yaitu Hermanto Sialagan , Joni Agus Tinus Pasaribu dan rudi dan mereka yang melaporkan keadaan di Padang Lawas secara kontiniu kepada saksi; c. Bahwa yang menandatangani Surat Tugas adalah kepala Dinas Kehutanan Sumatera Utara karena hal ini merupakan wilayah tugas Dinas Kehutanan Sumatera Utara; d. Bahwa laporan Tim kepada saksi adalah Tim telah melihat ada kebakaran hutan di Reg.40 Padang Lawas dan Tim telah membawa bukti berupa rekaman gambar dan foto – foto di lokasi kebakaran hutan; 53 , Ibid. Hal. 207. Universitas Sumatera Utara 178 e. Bahwa yang membuat laporan hasil pengecekna kebakaran hutan adalah Tim yang membuat laoran san saksi membuatkan Surat Pengantar Laporan; f. Bahwa Tim juga laporan kepada saksi bahwa lokasi kebakaran hutan di areal PT.Torus Ganda, PT.Mazuma dan PT.Sylvia Sumatera Lestari; g. Bahwa luas areal yang terbakar yaitu kebakaran hutan di araeal PT.Torus Ganda + 4.000 ha , di PT.Mazuma + 204 Ha; h. Bahwa tim mengetahui besarnya luas hutan yang terbakar yaitu Tim menghitung berdasarkan titik Koordinat GPS dan berdasarkan Peta; i. Bahwa di dalam melakukan pengcekan ke lokasi kebakaran hutan di Padang Lawas menemukan hambatan – hambatan; j. Bahwa kendala – kendala di lokasi penegcekna adalah pada awwlnya Tim kesulitan masuk ke lokasi hutan Padang Lawas yang telah dikuasai oleh perusahaan – perusahaan, namun akhirnya Tim diperbolehkan masuk setelah ada koordinasi dengan Satpam penjaga milik Kepolisisan dan Denpom; k. Bahwa perusahaan – perusahaan yang melarang atau menghalang – halangi Tim masuk ke lokasi kebakaran hutan yaitu Tim pada waktu itu tidak melaporkan secara spesifik; l. Bahwa tugas pengeceka ke lokasi kebakaran di daerah Padang Lawas adalah tindak lanjut dari hasil pemantauan dari udara yang telah dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Sumatera Utara dan mengenai seberapa pentingnya sehingga ada Surat Perintah Pengecekan ke lokasikebakaran di Kawasan Padang Lawas tersebut saya tidak Universitas Sumatera Utara 179 mengetahui mengenai hal itu dan saksi hanya melaksanakan Surat Perintah Tugas saja dengan memebentuk Sebuah Tim; m. Bahwa saksi tidak mengetahui di Padang Lawas ada + 26 Perusahaan dan Koperasi , saksi tidak tahu mengapa tim hanya menemukan 3 perusahaan yaitu PT.Torus Ganda, PT.mazuma dan PT.Slyvia Sumatera Lestari dan berdasarkan laporan adri Tim yang ditemukan titik pai hanya di 3 tempat itu PT.Torus Ganda, PT.mazuma dan PT.Slyvia Sumatera Lestari ; n. Bahwa tim tidak mengecek dengan mengelilingi kawasan Padang Lawas yang luasnya + 178.508 Ha itu; o. Bahwa saksi membentuk tim yang tidak mempuyai wilayah kerja di kawasan Padang Lawas dan saksi tidak mempuyai wilayah kerja territorial di Padang Lawas tetapi mempuyai wilayah kerja secara administratif di Padang Lawas; p. Bahwa dengan alat GPS dan peta dapat diketahui bahwa titik api di perusahaan tertentu di areal Padang Lawas dan GPS tidak bisa menyebut nama perusahaan tertentu, dan tim mengethaui nama perusahaan dari Plang – plang yang tertulis nama perusahaan di Padang Lawas; q. Bahwa sebelum ada perintah tugas pengecekan ke lokasi kebakaran hutan, sebelumnya ada on the spot dari pesawat terbang yang dilakukan oleh Menteri Kehutanan dan Kepala Dinas dan melihat dari udara ada titik api, kemudian tindak lanjutnya ada perintah tugas untuk mengecek titi api tersebut; r. Bahwa saksi tidak mengetahui gajah – gajah di kawasan Padang Lawas mati bukan karena kerusakan – kerusakan hutan, tapi diburu oleh para Universitas Sumatera Utara 180 pemburu dan sepengetahuan saksi para pemburu gajah sudah ditangkap polisi;

16. Saksi, Ir.Purnama Gandhi,NZ,MM Auditor Ahli Madya inspektorat Jenderal Dephut

Dokumen yang terkait

Penegakan Hukum Terhadap Kasus Penggelapan Premi Asuransi (Analisis Putusan No. 1952/Pid.B/2013/PN-Mdn)

7 150 82

Analisis Yuridis dan Kriminologi Terhadap Tindak Pidana Pemerkosaan Anak(Studi Kasus Putusan No.300/PID.B/2013/PN.KBJ)

3 151 127

Kajian Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Dalam Dunia Perbankan (Studi Putusan Nomor: : 79/Pid.Sus.K/2012/PN.MDN

1 55 94

Pertanggungjawaban Pidana Bagi Terdakwa Anak Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan Sesuai Dengan PASAL 340 KUHP(Studi Kasus Putusan No. 3.682 / Pid.B / 2009 / PN. Mdn)

5 97 123

Eksekusi Barang Sitaan Berupa Aset Tidak Bergerak Hasil Tindak Pidana Korupsi Dalam Putusan Makamah Agung Republik Indonesia Atas Nama Terpidana Darianus Lungguk Sitorus

1 34 144

Analisis Hukum Terhadap Putusan Bebas Dalam Tindak Pidana Pembunuhan (Studi Kasus Putusan No. 63 K/Pid/2007)

1 72 106

Tindak Pidana di Bidang Perlindungan Konsumen Menurut UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dari Perspektif Kebijakan Penanggulangan Kejahatan (Studi Putusan No.1821/Pid.B/2008/ PN/Medan)

5 77 139

Penegakan Hukum Pidana Terhadap Perdagangan Ilegal Satwa Liar Yang Dilindungi (Studi Putusan Pengadilan Negeri Medan Register No.2.640/Pid.B/2006/PN.Medan, Register No.2.641/Pid.B/2006/PN.Medan dan Register No.2.642/Pid.B/2006/PN.Medan)

4 83 81

Penerapan Hukum Terhadap Tindak Pidana Korupsi Secara Berlanjut (Studi Kasus No. 1636/Pid.B/2006/PN-MDN dan No. 354/PID/2006/PT-MDN)

5 123 163

ANALISIS YURIDIS TENTANG PUTUSAN SELA TERHADAP EKSEPSI PENASIHAT HUKUM DALAM PERKARA PIDANA (Putusan No:1283/Pid.B/2006/PN.Jr)

0 6 16