Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

adalah dana, karena dana yang dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung, namun berasal dari uang guru sendiri. Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-1 sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS. Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian IPS siswa masih banyak yang dibawah KKM. Dalam proses pembelajaran, masih banyak siswa yang takut untuk bertanya pada guru, kemudian semangat belajar siswa pun kurang, dan tidak memperhatikan guru saat guru menerangkan. Selanjutnya peneliti mewawancarai siswa kelas VIII-1 yang dijadikan sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran ekonomi di kelas. 15 orang siswa yang dipilih untuk di wawancarai berdasarkan peringkat di kelas, 8 siswa peringkat teratas, dan 7 siswa peringkat terbawah, terutama pada mata pelajaran IPS. Tujuan wawancara dengan siswa adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS, faktor- faktor yang mempengaruhi proses belajar serta penggalian informasi tentang metode belajar yang diminati siswa. Dari hasil wawancara tersebut tercatat 9 orang siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS, dan 6 orang siswa kurang menyukai pelajaran IPS. Alasan dari siswa yang kurang menyukai pelajaran IPS adalah karena guru menjelaskan materi tidak jelas mengambang, kemudian dalam materi perhitungan, rumus-rumus yang ada kurang diterangkan, sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu gaduh nya kelas dari beberapa orang siswa, yang mengakibatkan siswa lain sulit berkonsentrasi. Serta siswa merasa hasil belajar yang ia peroleh pada pelajaran IPS tidak memuaskan. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru mata pelajaran IPS, serta siswa, dapat disimpulkan bahwa beberapa hambatan yang telah di paparkan diatas dapat menjadikan siswa menjadi malas untuk mempelajari pelajaran IPS, karena pembelajaran yang dilakukan masih konvensional dengan metode ceramah, serta pemberian tugas yang banyak, pembelajaran yang tidak berpusat pada siswa, yang dapat mengaktifkan siswa, dan pembelajaran bersifat text book. Serta kegaduhan kelas yang sering diciptakan oleh beberapa orang siswa yang membuat siswa lain menjadi tidak konsentrasi dalam belajar. Oleh karena itu tugas guru untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, dengan melakukan pembelajaran secara bervariasi, agar tidak terjadi kebosanan pada diri siswa karena merasa mata pelajaran IPS sulit untuk dipelajari. Serta perbaikan pada pengelolaan kelas serta metode pembelajaran yang diterapkan sangat baik dilakukan oleh guru. Tujuannya adalah untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Selain dengan wawancara, peneliti melakukan observasi, observasi dilakukan sebelum penelitian, hasil observasi di catat dan terlampir. Observasi proses pembelajaran dilakukan pada tanggal 20 Oktober 2013 dan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar siswa serta kondisi lingkungan sekolah dan fasilitas penunjang proses belajar yang ada. Observasi dilakukan dengan cara mengamati langsung keadaan kelas pada saat proses belajar mengajar pada mata pelajaran IPS. Hasil observasi diolah dengan cara mendeskripsikan hasil pengamatan. Hasil observasi ini dijadikan data tambahan dan data pelengkap dari data kuantitatif yang berupa hasil Pre Test dan Post Test. Berdasarkan hasil observasi, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar IPS masih tergolong rendah. Banyak siswa beranggapan bahwa mata pelajaran IPS adalah mata pelajaran yang membosankan dan sulit dalam hal memahaminya. Hal ini terbukti dengan hasil belajar yang diperoleh siswa tidak memuaskan. Atau dapat dikatakan hanya sebagian saja yang mencapai KKM yaitu sebesar 70. Selain itu ada berbagai hambatan yang dihadapi oleh Siswa Kelas VIII-1 MTs Yaspina Rempoa, diantaranya yaitu: kondisi kelas yang gaduh, yang mengurangi daya konsentrasi siswa dalam belajar, metode pembelajaran yang digunakan pun masih konvensional, yakni metode ceramah, serta pembelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat text book, mengacu pada buku atau LKS. Dan dapat dikatakan seperti mendikte kan kalimat-kalimat, serta pembelajaran tidak berpusat pada siswa yang dapat mengaktifkan siswa, sehingga siswa merasa jenuh pada saat proses pembelajaran, karena siswa tidak dapat menemukan sendiri materi pokok serta kata kunci key word yang penting. Dan pada saat proses pembelajaran berlansung ada beberapa orang siswa yang terlihat malas untuk belajar, hal ini ditunjukkan dengan sikap dan perilaku yang ditampilkan oleh siswa yang bersangkutan, seperti tidur di dalam kelas, bersenda gurau dengan teman, serta menunjukkan sikap yang antipati terhadap pembelajaran IPS.

2. Tindakan Yang Dilakukan

 SIKLUS I a. Tahap Perencanaan Kegiatan pada siklus I, dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Oktober 2013 membahas materi tentang penjelajahan samudera, kebijakan pemerintah kolonial dan perlawanan terhadap kolonial belanda. Pada tahap perencanaan siklus I, desain pembelajaran yang di siapkan meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dengan menggunakan metode pembelajaran advokasi yang dimana pada metode pembelajaran advokasi ini, siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran berlangsung, dan guru hanya sebagai fasilitator, peneliti menyusun alat evaluasi berupa tes hasil belajar, lembar observasi terhadap proses belajar yang telah ditetapkan. Dan mempersiapkan lembar Kerja Siswa LKS berdasarkan artikel atau wacana yang diberikan oleh peneliti tugas siswa adalah menganalisis artikel sesuai dengan prosedur metode pembelajaran advokasi dengan bahasa yang begitu mudah dipahami dan menarik agar siswa senang untuk berdiskusi kelompok, kemudian menyusun catatan lapangan dimana catatan lapangan ini digunakan untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran berlangsung serta untuk mengetahui sejauh mana siswa aktif dalam pembelajaran IPS.

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Monopoly SDN 01 Giriwarno Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Metode Belajar Kelompok Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SDN Celep V Kedawung Sragen Tahun Ajara

0 2 15