Refleksi Pengembangan Perencanaan Tindakan

Lalu, instrumen tes pilihan ganda untuk pre test dan post test siklus I, instrumen test pre test digunakan untuk mengukur pengetahuan awal siswa dan instrument post test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah pembelajaran berlangsung, serta pembagian kelompok belajar siswa dengan 1 kelompok terdiri atas 11 orang siswa. Pada siklus I dilakukan 1 kali pertemuan di dalam kelas. b. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus pertama dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2013 dan tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut: Guru peneliti memasuki ruangan kelas dengan mengucap salam terlebih dahulu, guru menempatkan diri duduk dikursi yang disediakan, kemudian guru melakukan pembukaan dengan mulai mengabsen kehadiran siswa, kemudian memperkenalkan diri dan menjadi guru sementara di kelas ini. Guru terlebih dahulu meneliti tingkat kesiapan siswa, mengecek absensi siswa serta mengondisikan kelas agar pembelajaran dapat berlangsung secara kondusif. Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu siswa melaksanakan Pre Test untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang belum di ajarkan. Selanjutnya guru peneliti menjelaskan kepada siswa bahwa materi Tentang penjelajahan samudra dan kebijakan pemerintahan colonial belanda serta perlawanan terhadap colonial belanda menggunakan metode pembelajaran kooperatif yaitu metode advokasi dan memberikan gambaran tentang metode pembelajaran tersebut. Kemudian siswa telah dibagi kelompok menjadi 2 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 11 orang siswa, masing-masing kelompok ditunjuk sebagai kelompok pro dan kontra. Lalu guru memberikan penjelasan tentang fungsi tiap kelompok. Masing-masing kelompok telah menunjuk salah satu siswa dalam kelompoknya sebagai juru bicara. Tugas guru peneliti mengawasi dan menjadi fasilitator dalam debat tersebut. Selanjutnya debat dilanjukan dengan memberikan argument pembuka tentang materi perkembangan materi imperialisme dan kolonialisme dan dilanjutkan dengan juru bicara yang duduk berhadap-hadapan untuk memberikan argumentasi tandingan. Dan ketika debat berlanjut guru memastikan untuk menyelang-nyeling antara kedua belah pihak dengan memilih juru bicara baru, kemudian peserta lain memberikan catatan yang memuat argument tandingan atau bantahan kepada pendebat mereka. Dan pembelajaran berakhir dengan melaksanakan Post Test yang dilakukan oleh seluruh siswa tentang materi perkembangan imperialisme dan kolonialisme. Soal Pre Test dan Post Test sama, sehingga memungkinkan siswa untuk memprediksi kebenaran jawabannya saat Post Test.

c. Tahap Observasi

1. Catatan Lapangan

Berdasarkan hasil pengamatan selama proses pembelajaran pada saat siklus I berlangsung dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif advokasi diperoleh catatan lapangan sebagai berikut : Pada saat pembelajaran kelompok berlangsung, suasana kelas masih kurang kondusif. Dari pengamatan penulis, ada beberapa siswa yang tidak membantu teman satu kelompok, jadi pekerjaan kelompok nya masih mengandalkan teman yang pintar saja. Namun dalam kegiatannya masing- masing kelompok telah melaksanakan sesuai dengan tahapan metode pembelajaran advokasi. Pada saat pengerjaan Lembar Kerja Siswa LKS dengan menggunakan metode pembelajaran advokasi, siswa masih terlihat mengandalkan teman satu kelompoknya. Dan siswa masih terlihat pasif dalam pengerjaan Lembar Kerja Siswa LKS, atau dapat dikatakan malu bertanya kepada guru Peneliti bila mengalami kesulitan. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan saat penelitian Siklus I dapat diketahui bahwa tindakan yang diberikan dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif tipe advokasi pada siklus I belum sesuai dengan perencanaan yang dibuat. Hal ini disebabkan siswa bingung karena

Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Hubungan antara sikap siswa terhadap mata pelajaran IPS dengan hasil belajar IPS kelas X SMK Attaqwa 05 Kebalen

1 17 97

Hubungan antara persepsi siswa tentang kemampuan mengajar mahasiswa PPKT dengan minat belajar siswa: studi kasus di MTs Nur Asy-Syafi’iyah (YASPINA), Rempoa Ciputat, Tangerang Selatan.

1 50 115

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Penggunaan metode tanya jawab dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPS Kelas IV di MI Unwanul Huda Jakarta Selatan

8 110 81

Peningkatan Hasil Belajar Ips Siswa Dengan Menggunakan Metode Sosiodrama Di Smp Nusantara Plus Kelas Viii-4 Ciputat Tangerang Selatan

0 5 197

Hubungan komunikasi guru-siswa dengan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS di MAN 15 Jakarta

2 46 130

Upaya peningkatan hasil belajar mata pelajaran fiqih melalui metode advokasi : Penelitian tindakan kelas pada kelas VIII MTS. Al-Huda Bekasi Timur

15 103 155

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA Peningkatan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Monopoly SDN 01 Giriwarno Tahun Ajaran 2013/2014.

0 2 17

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BELAJAR KELOMPOK MATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA Peningkatan Hasil Belajar dengan Menggunakan Metode Belajar Kelompok Mata Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas IV SDN Celep V Kedawung Sragen Tahun Ajara

0 2 15