Penelitian Tindakan Kelas Deskripsi Teoritis
Cooperative juga mengandung pengertian bekerja bersama dalam mencapai tujuan bersama. Dalam kegiatan kooperatif, mahasiswa secara
individual mencari hasil yang menguntungkan bagi seluruh anggota kelompoknya. Jadi, belajar Kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil
dalam pengajaran yang memungkinkan mahasiswa bekerja bersama untuk memaksimalkan belajar mereka dan anggota lainnya dalam kelompok
tersebut. Sehubungan dengan pengertian tersebut, Slavin 1984 mengatakan
bahwa cooperative
learning adalah
suatu metode
pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaborative yang anggotanya terdiri dari 4 sampai
6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan belajar dari kelompok tergantung
pada kemampuan dan aktivitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok.
Kooperatif mempunyai dua komponen utama, yaitu komponen tugas kooperatif coperative task dan komponen struktur insentif cooperative
incentive structure.
32
Strategi pembelajaran
kooperatif adalah rangkaian
kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-kelompok
tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
33
Menurut Davidson dan warsham : “pembelajaran cooperative adalah
metode pembelajaran yang mengelompokan siswa untuk tujuan menciptakan pendekatan pembelajaran
yang berefektivitas yang mengintegrasikan ketrampilan social yang bermuatan akademis
”
34
Menurut lie 2002 pembelajaran kooperatif adalah system pembelajaran yang member kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama
32
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Pranada Media, 2011 Hal 248
33
Hamruni, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insani Madani, 2012 Hal 119
34
Zulfiani, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009 Cet Ke-1
dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur, dan dalam sistem ini guru bertindak sebagai fasilitator.
35
Slavin menyatakan bahwa “pembelajaran cooperative adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja sama dalam
kelomopok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4-
6 orang dengan struktur kelompok heterogen”. Jadi dalam metode pembelajaran cooperative ini, siswa bekerja sama dengan kelompoknya
untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
36
Karakter pembelajaran kooperatif diantaranya: a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi
akademis. b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang
berkemampuan rendah, sedang dan tinggi. c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif
berbeda suku, budaya dan jenis kelamin. d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok dari pada
individu.
37
Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil yang
maksimal, lima unsure metode gotong royong harus diterapkan. a. Saling ketergantungan positif.
b. Tanggung jawab perseorangan. c. Tatap muka.
d. Komunikasi Antaranggota. e. Evaluasi proses kelompok
38
Disini juga menunjukan beberapa penelitian yang telah dilakukan mengenai cooperative learning.
35
Made Wena, Strategi Pembalajaran Innovative Kontemporer, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 Hal 188
36
Robert E. Slavin, Cooperative Leraning, Bandung; Nusa Media, 2005
37
Masitoh Dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Direktorat Pendidikan Islam, 2009 Cet Ke-1
38
Anita Lie, Menerapkan Cooperative Learning Diruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo,
2005 Cet Ke-4 Hal 31
Van sickle 1983 dalam penelitiannya mengenai metode cooperative learning dan implikasinya terhadap perolehan belajar siswa dan
pengembangan kurikulum social studies, menemukan bahwa system belajar kelompok dan secara individual dan kelompok dalam metode
cooperative learnig mendorong timbulnya tanggung jawab sosial dan individual siswa, berkembangnya sikap ketergantungan yang positif,
mendorong peningkatan
dan kegairahan
belajar siswa,
serta pengembangan dan ketercapaian kurikulum.
Penelitian Dra.Hj Etin Solihatin, M.pd, dkk 2001 yang di biayai proyek PGSM, dilakukan pada mahasiswa penyetaraan D-3 Tahap II untuk
mata kuliah pendidikan IPS di Universitas Negeri Jakarta, menemukan bahwa penggunaan metode pembelajaran cooperative learning sangat
mendorong peningkatan prestasi mahasiswa 20, dan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa untuk belajar mandiri.
39
Mengkaji beberapa temuan penelitian terdahulu, tampaknya metode cooperative learning menunjukan efektifitas yang sangat tinggi bagi
perolehan hasil belajar siswa, baik dilihat dari pengaruhnya terhadap penguasaan materi pelajaran maupun dari pengembangan dan pelatihan
sikap serta ketrampilan sosial yang sangat bermanfaat bagi siswa dalam kehidupan
bermasyarakat. Adapun
metode-metode pembelajaran
cooperative learning sebagai berikut : 1 Metode Student Teams Achievement Division STAD
Metode dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya di Universitas John Hopkins.Menurut Slavin metode STAD merupakan
variasi pembelajaran Kooperatif yang paling banyak diteliti. Metode ini juga sangat mudah beradaptasi, telah digunakan dalam matematika, IPA,
IPS bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya, dan pada tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
39
Etin Solihatin, Analisis Metode Pembelajaran IPS, Jakarta:PT Bumi Aksara,2008, Cet Ke-3
Dalam STAD, siswa dibagi menjadi kelompok beranggotakan empat orang yang beragam kemampuan, jenis kelamin, dan sukunya. Guru
memberikan suatu pelajaran dan siswa-siswa di dalam kelompok memastikan bahwa semua anggota kelompok itu bisa mengusai pelajaran
tersebut
40
. Akhirnya semua siswa menjalani kuis perseorangan tentang materi tersebut, dan pada saat itu mereka tidak boleh saling membantu satu
sama lain. Nilai-nilai hasil kuis siswa diperbandingkan dengan nilai rata- rata mereka sendiri yang diperoleh sebelumnya, dan nilai-nilai itu diberi
hadiah berdasarkan pada seberapa tinggi peningkatan yang bisa mereka capai atau seberapa tinggi nilai itu melampaui nilai mereka sebelumnya.
Nilai-nilai ini kemudian dijumlahkan untuk mendapat nilai kelompok, dan kelompok yang dapat mencapai criteria tertentu bisa mendapatkan
sertifikat atau hadiah-hadiah yang lainnya. 2 Metode Jigsaw
Metode ini dikembangkan dan diujicoba oleh Eliot Arison dan teman- temannya di Universitas Texas.Arti Jigsaw dalam bahasa inggris adalah
gergaji ukir dan ada juga yang menyebutkan dengan istilah puzzle yaitu sebuah teka-teki menyusun potongan gambar. Pembelajaran kooperatif
metode Jigsaw ini mengambil pola cara bekerja sebuah gergaji zigzag, yaitu siswa melakukan suatu kegiatan belajar dengan cara bekerja sama
dengan siswa lain untuk mencapai tujuan bersama. 3 Investigasi Kelompok Group Investigation
Strategi belajar kooperatif GI dikembangkan oleh Shlomo Sharan dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv, Israel. Secara umum perencanaan
pengorganisasian kelas dengan menggunakan teknik kooperatif GI adalah kelompok dibentuk oleh siswa itu sendiri dengan beranggotakan 2-6
orang, tiap kelompok bebas memilih subtopik dari keseluruhan unit materi yang akan diajarkan, dan kemudian membuat atau menghasilkan laporan
kelompok. Selanjutnya, setiap kelompok mempresentasikan atau
40
Warsono Dan Harianto, Pembelajaran Aktif, Bandung: PT Rosda Karya, 2012 Hal 197