berbicara, Sedangkan yang lainnya masih malu untuk menjadi juru bicara dan
menyampaikan pendapatnya
tentang materi
yang diajarkan
menggunakan metode pembelajaran advokasi, dan pada siklus II siswa sudah mulai terbiasa bergantian menjadi pembicara menggunakan metode
pembelajaran advokasi, selain itu terdapat perbaikan-perbaikan cara kerja kelompok siswa dengan menggunakan metode pembelajaran advokasi pada
siklus II. Ketiga siswa sudah tidak asing lagi dengan soal yang diberikan karena soal pre test dan post test menggunakan soal yang sama, sehingga
siswa mampu memprediksi jawaban soal yang benar untuk menjawab soal post test pada tiap siklus. Ketiga faktor inilah yang membuat hasil belajar
siswa meningkat pada siklus II. Penggunaan metode pembelajaran advokasi menjadi unsur paling utama
dalam keberhasilan belajar IPS siswa kelas VIII-1 pada konsep memahami proses Kebangkitan Nasional. Karena dengan menggunakan metode
pembelajaran advokasi siswa dituntut untuk aktif dalam kegiatan belajar kelompok sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran adokasi.
Masing-masing siswa dalam setiap kelompok menjadi juru bicara secara bergantian, setelah guru memberikan argumen pembuka kemudian
dilanjutkan dengan debat atau diskusi pada konsep memahami proses Kebangkitan Nasional setiap kelompok telah menunjuk salah seorang
sebagai juru bicara yang diposisikan berhadapan dengan yang pro dan kontra. Pada saat debat berlangsung masing-nasing kelompok menyiapkan
argumen tandingan dengan menunjuk juru bicara yang berbeda. Manfaat penggunaan metode pembelajaran advokasi ini adalah mengaktifkan siswa,
baik pada ranah psikomotorik sikap, gerak, keaktifan yang ditunjukkan siswa, ranah kognitif nilai atau hasil belajar yang diperoleh, dan ranah
afektif keaktifan di kelas atau dalam proses pembelajaran karena pada dasarnya pembelajaran berpusat pada siswa.
B. SARAN
Adapun saran-saran yang ingin disampaikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1 Bagi guru, untuk membuat pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan terutama dalam mempelajari pelajaran IPS, sebaiknya
mencoba metode pembelajaran yang menarik, dan inovatif yang dapat menbangkitkan minat siswa dalam belajar, serta metode pembelajaran
lain selain metode ceramah. Metode pembelajaran kooperatif advokasi dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif pembelajaran di kelas dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. 2 Bagi peneliti, Penelitian ini diharapkan dapat mendorong para pembaca
khususnya pendidik untuk melakukan penelitian sejenis pada mata pelajaran atau konsep pelajaran yang lain.
3 Bagi siswa, siswa dianjurkan agar lebih aktif dalam debat atau diskusi dalam mengemukakan pendapat dan siswa dituntut lebih berani sebagai
juru bicara dalam kelompoknya. Dan siswa tidak terlalu mengandalkan teman yang pandai di dalam kelompoknya
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, Abu. Psikologi Sosial. Jakarta: PT AsdiMahasatya, cet ke-3, 2007 Arikunto, Suharsimi. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara, 2007
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Bumi Aksara, Cet. 3, 2012
Bahri Djamarah, Syaiful dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2006
Bahri Djamarah,Syaiful. Psikologi Belajar. Jakarta: PT RinekaCipta, 2008 Danan jaya,Utomo. Media Pembelajaran Aktif. Bandung: PT Penerbit Nuansa, cet.1,
2010 Djunaidi Ghony, HM. Penelitian Tindakan Kelas. Malang: UIN Malang Press, 2008
E. Slavin, Robert. Cooperative learning. Bandung: Nusa media, 2005 Guza, Afnil. Undang-undang Sisdiknas dan Undang-undang Guru dan Dosen.
Jakarta: PT. Asa Mandiri, cet.9, 2009 Hakim, Lukamnul. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima, 2009
Hamalik, Oemar. Proses Belajar Mengajar.Jakarta: BumiAksara, 2001 Hamruni. Strategi Pembelajaran.Yogyakarta: Insanimadani, 2012
Herlanti, Yanti. Tanya Jawab Seputar Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Jurusan Pendidikan IPA, FITK UIN Syarif Hidayatullah, 2006.
Jihad, Asep. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: PT. Multi Pressindo, cet.3, 2010 Kusnandar. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Raja Grafindo
Permata, 2010
---------------. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan Sukses Dalam Sertifikasi Guru. Jakarta:PT Raja GrafindoPersada, 2007
--------------. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru.Jakarta:PT Raja GrafindoPersada,2010
Lie, Anita.
Menerapkan Cooperative
Learmingdiruang-ruangKelas.Jakarta: Grasindo, cet.4, 2005
L. Silberman, Melvin .Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif.
Bandung:Nusamedia, 2006 Masitoh dan Laksmi Dewi. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Direktorat pendidikan
islam, cet.1, 2009 Ngalim Purwanto, M. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, cet.
20, 2004 NeniIska, Zikri. Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkungan. Jakarta: PT Kizi
Brothers, cet.2, 2008 Rusman. Model-model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 2009
Sabri, M. Alisuf. Psikologi Pendidikan Berdasarkan Kurikulum Nasional. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, Cet.1, 1996.
Sanjaya, Wina. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Group, 2008
----------------.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pranada Media, 2011
Sofyan, Ahmad. Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: UIN JKT Press, 2006