Tahap II
Tahap III disempurnakan
Mengkaji dan mereview komponen pembelajaran
- observasi kelas untuk mengetahui efektifitas dan
efisiensi komponen-komponen pembelajaran yang
dikembangkan - analisis dan refleksi data hasil
pengamatan proses pembelajaran
- mengumpulkan informasi dengan melakukan wawancara
kepada guru PELAKSANAAN
TINDAKAN
SIKLUS I
PERENCANAAN - Merencanakan pembelajaran
yang akan diterapkannya - menentukan pokok bahasan
- Membuat skenario pembelajaran
- menyusun lembar latihan soal siswa
- Mengembangkan rencana oembelajaran
- Mengembangkan format observasi pembelajaran
Tindakan Menetapkan tindakan sesuai
dengan skenario yang telah dibuat
Pengamatan - Mengobservasi efektifitas,
efesiensi, dan relevansi strategi pembelajaran yang
diterapkannya- Mengobservasi aktivitas siswa selama proses
pembelajaran - Mengobservasi aktivitas guru
selama proses pembelajaran Refleksi
Melakukan evaluasi tindakan yang tealh dilakukan meliputi
efektivitas, efisiensi dan relevensi strategi yang
diterapkan, aktivitas siswa selama proses pembelajaran
serta mengembangkan tindakan selanjutnya.
SIKLUS II
Perencanaan - Identifikasi masalah dan
penetapan alternatif pemecahan masalah
- pengembangan tindakan Tindakan
Pelaksanaan tindakan II berdasarkan hasil refleksi dari
siklus I Pengamatan
Pengumpulan data tindakan meliputi:
-kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran yang
diterapkannya - Aktifitas siswa selama proses
pembelajaran - Aktivitas guru selama proses
pembelajaran
Refleksi Evaluasi Tindakan II
C. Penelitian yang Relevan
1. Berdasarkan hasil penelitian Zulhanita dengan judul Perbandingan Metode Pembelajaran Advokasi Kooperatif Tipe Teams Games Tournament
TGT Untuk Meningktkan Hasil Belajar Siswa, menyatakan hasil analisis data menunjukan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas X-1 yang
diajarkan dengan menggunakan metode pembelajaran advokasi adalah 67,8 dan nilai rata-rata hasil belajar IPS siswa kelas X-2 yang diberikan
pemebelajaran metode pembelajaran Teams Games Tournament adalah 64,89 dengan nilai thitung = 0,85 dan nilai ttabel = 1,668 hal ini
menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar IPS siswa antara yang diberikan pemebelajaran melalui metode pembelajaran advokasi
dengan metode pembelajaran Teams Games Tournament.
2. Berdasarkan hasil penelitian Eka Wijana dengan judul Penerapan Metode Belajar advokasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada
Pembelaran Matematika, menyatakan bahwa hasil penelitian diperoleh data kenaikan prosentase pencapaian ketuntasan belajar klasikal pada
siklus I 73,3 dan siklus II 86,67 sedangkan keaktifan klasikal pada siklus I 51,7 dan siklus II 66,67 dan kesimpulan dari penelitian ini
bahwa melalui penerapan metode belajar advokasi pada materi lingkaran
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dikelas VIII.
3. Berdasarkan hasil penelitian Rohana, Islamias, Johni Azmi dengan judul Penerapan
Metode Pembelajaran
Kooperatif advokasi
untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Kimia Pokok
Bahasan Hidrokarbon di Kelas X SMAN 2 Pekanbaru,Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Riau Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji satu pihak dengan kriteria probabilitas 1-
α pada taraf signifikan α = 0,05 dan dkn1+n2-2
= 71. Dari tabel X dapat dilihat bahwa nilai thitung = 3,42 dan ttabel = 1,67. Hal ini berarti thitung ttabel 3,49 1,67, maka hipotesis
“penerapan metode pembelajaran kooperatif advokasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia pokok bahasan
hidrokarbon di kelas X SMAN 2 Pekanbaru” dapat diterima. Penerapan
metode pembelajaran kooperatif advokasi dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas X SMAN 2
Pekanbaru dengan peningkatan sebesar 13,71. Artinya pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif advokasi terhadap peningkatan
prestasi siswa meningkat sebesar 13,71.
47
D. Kerangka Berpikir
Mengenai strategi-strategi yang ada dalam prose belajar mengajar, sering banyak terjadi pada seorang guru yang melakukan pengajaran tanpa
menggunakan strategi ataupun teknik-teknik dalam mengajar Metode ceramah dan tanya-jawab mungkin sering digunakan dalam pembelajaran.
Memang kedua metode tersebut sangat diperlukan karena dapat melatih siswa aktif dan turut serta dalam pembelajaran. Tetapi masih banyak strategi atau
metode pembelajaran lain untuk mengajar yang dapat membuat suasana dalam proses belajar mengajar dapat menyenangkan dan tidak menimbulkan
kejenuhan yang akan mengakibatkan pada hasil belajar siswa, karena malas mengikuti pelajaran tersebut. Salah satunya menggunakan metode
pembelajaran advokasi, karena metode pembelajaran ini akan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan akan melatih siswa untuk dapat
berpikir dan dapat menganalisis apapun yang mereka lihat dan mereka temukan.
47
“Pe erapa Model Pe belajara Kooperatif Advokasi untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Hidrokarbon di Kelas X
SMAN 2 Peka baru “ diakses melalui
http:repository.unri.ac.idbitstream12345678914381JURNAL20ROHANA.pdf pada 18 april
2013 pukul 14.4
Metode pembelajaran advokasi merupakan kegiatan belajar mengajar dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau masalah untuk kemudian
dicari jawaban dalam sebuah kotak angka-angka kemudian mengarsirnya. Keunggulan advokasi adalah metode pembelajaran yang bervariatif, lebih
bermakna, menantang sekaligus menyenangkan bagi para siswa.
Dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas PTK, akan terlihat apakah dengan menggunakan metode pembelajaran advokasi dapat
meningkatkan hasil belajar. Dengan melakukan penelitian dua siklus yang apabila siklus I tidak didapatkan hasil yang sesuai KKM, maka akan
dilaksanakan siklus II sampai tercapainya hasil belajar sesuai KKM. Untuk tindak lanjut maka akan diadakan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan
refleksi di sekolah MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan. Agar tujuan penelitian dan identifikasi masalah yang di angkat pada penelitian ini akan
terjawab. Sehingga dapat menghasilkan proses belajar yang efektif, yang dapat menimbulkan rasa semangat siswa dalam belajar sehingga menciptakan
hasil belajar siswa yang terus meningktat sehingga dapat membantu guru
dalam keberhasilan suatu proses kegiatan belajar mengajar disekolah tersebut.
Untuk lebih jelasnya maka penulis menciptakan kerangka berpikir, agar pembaca dapat memahami alur dari penelitian ini.