BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
1. Penelitian Pendahuluan
Penelitian tindakan kelas ini di mulai dengan melakukan observasi awal di MTs Yaspina Rempoa Tangerang Selatan. Sebelum diadakan penelitian,
penulis melakukan analisis kebutuhan terlebih dahulu. Dari analisis kebutuhan diperoleh gambaran mengenai situasi dan kondisi belajar tempat penelitian
diadakan. Analisis kebutuhan kegiatan ini meliputi wawancara dengan guru mata pelajaran IPS, dan siswa kelas VIII-1, serta melakukan observasi aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran IPS di kelas. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran, serta hasil belajar yang
diperoleh selama proses pembelajaran IPS di MTs Yaspina Rempoa Tangerang
Selatan.
Peneliti melakukan wawancara dengan guru IPS, Bapak Drs.H.M Ali Jogo Boyo pada tanggal 13 Oktober 2013 pada pukul 10.45, bertempat di ruang
guru. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui proses pembelajaran IPS dikelas VIII-1, dan mengetahui hasil belajar siswa. Berdasarkan wawancara
tersebut diperoleh informasi bahwa metode pembelajaran IPS yang selama ini digunakan adalah dengan metode ceramah, demonstrasi, tanya jawab, serta
pembelajaran lebih menitikberatkan pada pengerjaan tugas LKS yang banyak. Guru menganggap gaya belajar masing-masing siswa berbeda-beda sehingga
membuat guru sukar menemukan metode pembelajaran yang tepat yang disukai oleh siswa. Selain itu sikap siswa cenderung pasif dalam belajar IPS
sehingga kurang adanya interaksi antara guru dan siswa, yang berujung pada hasil belajar IPS siswa yang rendah, terutama pada materi perhitungan dengan
rumus-rumusnya. Kemudian guru pun jarang menggunakan media serta alat- alat yang menunjang dalam proses pembelajaran IPS, salah satu kendalanya
62
adalah dana, karena dana yang dikeluarkan tidak berasal dari sekolah langsung,
namun berasal dari uang guru sendiri.
Dari hasil wawancara ini, ditentukan kelas VIII-1 sebagai kelas yang cocok untuk diadakan penelitian, terkait dengan permasalahan hasil belajar siswa
dalam pembelajaran IPS. Dalam pengamatan ini terlihat sikap siswa dari sebagian besar siswa di kelas kurang memiliki prestasi yang lebih
dibandingkan dengan kelas lain. Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian IPS siswa masih banyak yang dibawah KKM. Dalam proses pembelajaran, masih
banyak siswa yang takut untuk bertanya pada guru, kemudian semangat belajar
siswa pun kurang, dan tidak memperhatikan guru saat guru menerangkan.
Selanjutnya peneliti mewawancarai siswa kelas VIII-1 yang dijadikan sebagai sampel untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran ekonomi di
kelas. 15 orang siswa yang dipilih untuk di wawancarai berdasarkan peringkat di kelas, 8 siswa peringkat teratas, dan 7 siswa peringkat terbawah, terutama
pada mata pelajaran IPS. Tujuan wawancara dengan siswa adalah untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam pembelajaran IPS, faktor-
faktor yang mempengaruhi proses belajar serta penggalian informasi tentang metode belajar yang diminati siswa. Dari hasil wawancara tersebut tercatat 9
orang siswa yang tidak menyukai pelajaran IPS, dan 6 orang siswa kurang menyukai pelajaran IPS. Alasan dari siswa yang kurang menyukai pelajaran
IPS adalah karena guru menjelaskan materi tidak jelas mengambang, kemudian dalam materi perhitungan, rumus-rumus yang ada kurang
diterangkan, sehingga siswa kesulitan dalam memahami materi yang disampaikan. Selain itu gaduh nya kelas dari beberapa orang siswa, yang
mengakibatkan siswa lain sulit berkonsentrasi. Serta siswa merasa hasil belajar
yang ia peroleh pada pelajaran IPS tidak memuaskan.
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan pada guru mata pelajaran IPS, serta siswa, dapat disimpulkan bahwa beberapa hambatan yang telah di
paparkan diatas dapat menjadikan siswa menjadi malas untuk mempelajari pelajaran IPS, karena pembelajaran yang dilakukan masih konvensional
dengan metode ceramah, serta pemberian tugas yang banyak, pembelajaran