Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Responding Responding yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi
yang datang dari luar. Hasil belajar pada peringkat ini menekankan diperolehnya respon, atau kepuasan memberi respon.
3. Valuing Valuing penilaian berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap
gejala atau stimulus yang menunjukan derajat internalisasi dan komitmen. Hasil belajar pada peringkat ini berhubungan dengan perilaku yang
konsisten dan stabil agar nilai dikenal secara jelas. 4. Organization
Organization organisasi yaitu konseptualisasi nilai-nilai menjadi suatu sistem nilai
5. Characterization Characterization merupakan ranah afektif yang tertinggi yaitu
karakteristik nilai. Hasil belajar pada peringkat ini berkaitan dengan pribadi, emosi, dan rasa sosialis.
c. Psikomotor Hasil belajar ini merupakan ranah yang berkaitan dengan keterampilan
skill atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Simpson dalam sofyan, meyatakan bahwa hasil belajar psikomotor
tampak dalam bentuk keterampilan bertindak individu.
21
Hasil belajar atau pembelajaran sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode strategi alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ada
hasil nyata yang diinginkan, hasil nyata berupa hasil-hasil kehidupan nyata dari menggunakan metode strategi spesifik dalam kondisi yang spesifik,
sedangkan hasil yang diinginkan adalah tujuan-tujuan yang umumnya berpengaruh pada pemilihan suatu metode. Ia berarti hasil belajar erat
21
Ahmad Sofyan,Evaluasi Pembelajaran, Jakarta: UIN JKT Press, 2006., H. 23.
kaitannya dengan pemilihan metode yang digunakan pada kondisi pembelajaran tertentu.
Berdasarkan kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah melakukan proses
pembelajaran baik dari pihak siswa maupun dari pihak guru dan merupakan akhir dari suatu proses tersebut baik berupa perbuatan maupun dalam bentuk
nilai. Hasil belajar diukur secara kognitf dari pencapaian siswa dalam mengusai materi dan meningkatnya hasil belajar siswa yang berupa
peningkatan dalam bentuk nilai, serta fokus penelitian pada ranah kognitifnya dengan mengukur hasil belajar siswa. Adapun faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor luar dan faktor dalam. Salah satu faktor yang mempengaruhi berupa cara yang digunakan guru dalam
menyampaiakan materi pelajaran, seperti penggunaan metode ataupun pendekatan pembelajaran yang berfungsi memudahkan proses pentransferan
materi. Semakin tepat pemilihan metode atau strategi yang digunakan pada suatu proses pembelajaran, maka semakin baik juga hasil belajar yang
diperoleh. Tujuan Pembelajaran IPS
Dalam kajian Ilmu Pengetahuan Sosial IPS terdapat beberapa istilah yang terkadang sering diartikan secara tumpang tindih antara satu dengan
yang lain. Istilah-istilah tersebut adalah Studi Sosial, ilmu-ilmu sosial dan Ilmu Pengetahuan Sosial. Meskipun pada masing-masing istilah tersebut
sama-sama terdapat kata Sosial, akan tetapi dalam pengertian dan maknanya terdapat perbedaan.
Studi sosial merupakan suatu studi yang mengkaji dan menelaah berbagai gejala serta masalah sosial yang berhubungan dengan perkembangan dan
struktur kehidupan manusia. Studi sosial bukanlah satu disiplin ilmu yang bersifat akademik-teoritik, tetapi merupakan program pendidikan yang
dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial Social Sciences ”. bahkan dapat
merupakan bahan-bahan pelajaran bagi peserta didik sejak pendidikan dasar, dan dapat berfungsi selanjutnya sebagai pengantar bagi kelanjutan kepada
disiplin ilmu di dalam mengkaji fenomena serta masalah-masalah sosial yang berhubungan dengan kehidupan manusia, studi sosial menggunakan bidang
keilmuan yang termasuk kedalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial. Sebagaimana dinyatakan Savage dan Amstong bahwa
“Social stidies is the integrated study of social science of humanities to promote civic
competence”. Berdasarkan definisi dan batasan-batasan tentang studi sosial yang
dikemukakan di atas dapat disimpulkan bahwa studi sosial merupakan program pendidikan yang dikembangkan dari ilmu-ilmu sosial, yang dalam
mengkaji gejala-gejala dan masalah sosial yang bersangkutan manusia dengan kehidupan manusia, studi sosial biasanya menggunakan bidang
keilmuan yang termasuk ke dalam lingkup disiplin ilmu-ilmu sosial Social Sciences.
Menurut Muhammad Numan Somantri, IPS adalah “suatu penyederhana
disiplin ilmu-ilmu sosial, ideologi, dan disiplin ilmu lainnya serta masalah- masalah sosial terkait, yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan padan tingkat pendidikan dasar dan menengah
”.
22
Ilmu Pengetahuan
Sosial IPS
bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, sikap, dan nilai peserta didik sebagai individu maupun sebagai sosial budaya.Kemudian dalam berbagai buku
Social Studies, sering dijumpai bahwa para ahli merumuskan tujuan IPS dengan mengaitkannya pada usaha mempersiapkan murid atau siswa menjadi
warga negara yang baik. Tujuan pembelajaran IPS adalah untuk membantu peserta didik dalam
mengusai, memahami, dan mengembangkan kemampuan yang berkaitan permasalahan sosial. Melalui IPS tersebut diharapkan peserta didik dapat
22
Numan Sumantri, Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS, PT Remaja Rosda Karya: Bandung, 2001 Cet Ke-1 H.74
berpikir secara rasional dan kritis dalam menanggapi isu-isu sosial dan membuat keputusan berdasarkan pada pengolahan informasi. Dengan
demikian, peserta didik dapat berpartisipasi sebagai warga Negara sesuai kemampuan yang dimilikinya.
23
Menurut Bloom, maka secara garis besar terdapat tiga sasaran pokok dari pembelajaran IPS, yaitu:
a. Pengembangan aspek pengetahuan cognitive b. Pengembangan aspek nilai dan kepribadian affective, dan
c. Pengembangan aspek keterampilam psycomotoric Dengan tercapainya tiga pokok tersebut diharapkan akan tercipta manusia
yang berkualitas, bertanggung jawab atas pembangunan bangsa dan negara serta ikut bertanggung jawab terhadap perdamaian dunia, seperti diinginkan
mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial.
24
Pengembangan aspek kognitif dapat diupayakan melalui penguasaan materi Subtansi mata pelajaran IPS yang berasal dari ilmu-ilmu sosial,
seperti: sejarah, geografi, ekonomi, sosiologi dan tata negara. Oleh karena itu, pemilihan materi IPS yang bersumber pada ilmu-ilmu sosial bukan
didasarkan atas pemikiran bahwa materi itu penting dilihat dari disiplin ilmunya, tapi karena penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan untuk pengembangan aspek nilai dan kepribadian dalam pembelajaran IPS perlu di perhatikan bagaimana keterkaitan antara murid dan
siswa dengan masyarakat. Tentang bagaimana keterkaitan antar murid dan siswa dan masyarakat, oleh karena, baik aspek nilai dan kepribadian,
pengetahuan, maupun keterampilan yang dibina dan dikembangkan di sekolah tidak bisa lepas dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
23
Jurnal Pendidikan Kebudayaan Depdiknas Vol.16, Edisi Khusus 2010 H 155
24
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan,... Hal, 58-59
Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai
individu sehingga menjadi anggota masyarakat yang nantinya mampu hidup di tengah tengah masyarakat dengan baik sesuai dengan minat bakat
kemampuannaya.