Pengertian Fiqih tergambar dalam ayat di atas merupakan pengertian yang sebenarnya.Pengertian tersebut mengalami penyempitan makna. Hal ini
sebagaimana yang dikemukakan oleh Quraisy Shihab bahwa Fiqih yang pada mulanya dimaksudkan sebagai pengetahuan yang menyeluruh tentang Agama,
mencakup hukum, keimanan, akhlak, Al- Qur’an dan Al-Hadits. Tetapi istilah
itu kemudian dipakai khusus menyangkut pengetahuan tentang hukum saja.
60
Secara istilah pengertian Fiqih adalah ilmu tentang hukum- hukum syara’
mengenai perbuatan dari dalil-dalil yang terperinci atau pengetahuan tentang hukum-
hukum syara’ yang praktis yang diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci, atau dengan kata lain, ilmu Fiqih adalah kompilasi hukum-hukum
syara’ yang bersifat praktis yang diambil dari dalil-dalilnya secara rinci.
F. Hasil Penelitian yang Relevan
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan hasil penelitian sebelumnya yang dianggap relevan sebagai acuan penelitian. Diantaranya hasil penelitian
yang relevan yaitu: 1. Ema Oktaviani dalam skripsinya yang berjudul
“Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT
dan STAD pada Konsep Listrik Statis”. Memaparkan bahwa metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimen dengan desain
Comparison Group Pretest-Postest Design. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik cluster sampling, siswa kelas
sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, dan siswa kelas
sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran tipe STAD. Instrument
penelitian yang digunakan adalah instrument tes berupa soal-soal pilihan ganda. Data instrument tes dianalisis menggunakan analisis statistik uji-t.
Berdasarkan uji hipotesis menggunakan uji-t diperoleh nilai 3,10 dan
= 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
60
M. Quraisy Shihab, Membumikan Al- Qur’an, Bandung: Mizan, 1992, hal. 383
perbedaan hasil belajar fisika siswa antara penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dan tipe STAD pada konsep listrik
statis.
61
2. Jamilah dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil
Belajar PKn Melalui Metode Teams Games Tournament TGT Siswa Kelas V MI Nurul Iman I Kapuk Jakarta Barat
”. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa: 1 Penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT pada pelajaran PK nada 2 tahap yang di dalamnya mencakup penyajian kelas, kerja kelompok, game, turnamen
dan penghargaan kelompok penerapannya sangat baik walaupun banyak sekali hambatan yang terjadi pada pelaksanaannya, hal ini sesuai dengan
respon siswa yang menunjukkan angka 95 siswa sangat senang mengikuti pelajaran dengan cara kelompok dengan tipe TGT, 2 hasil
belajar siswa menggunakan TGT mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat melalui tes. Pada siklus I presentase siswa mengalami
peningkatan dari 68 menjadi 80. Sementara pada siklus II dari 80 menjadi 100. Hal tersebut sudah memenuhi standar ketuntasan
minimal dan standar ketuntasan secara keseluruhan.
62
3. Gita Pavita Renata dalam skripsinya yang berjudul “Upaya
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Sistem Peradaran Darah dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games
Tournament ”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat meningkatkan hasil belajar Biologi siswa. Rata-rata nilai Biologi siswa pada siklus I dan
siklus II berturut-turut adalah 66 atau 67 siswa tidak lulus KKM dan 84 atau 100 siswa lulus KKM. Hal ini jelas menunjukkan bahwa hasil
belajar Biologi siswa mengalami peningkatan yang sangat signifikan
61
Ema Oktaviani, Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dan Tipe STAD pada Konsep Listrik Statis, Jurusan Pendidikan Fisika
Fakultas FITK, 2013
62
Jamilah, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar PKn melalui metode Teams Games Tournament TGT Siswa Kelas V MI Nurul Iman 1 Kapuk Jakarta Barat, Program One Mode
System, 2012