Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

Fiqih sehingga peneliti dapat menerapkan model pembelajaran yang lebih bervariasi kepada para siswa. 2. Secara Praktis a. Bagi Peneliti Untuk bukti akhir perkuliahan dan sebagai syarat penyelesaian untuk menyandang gelar S1 Strata I. b. Bagi Siswa 1 Mengajak siswa untuk menjadi lebih aktif dalam proses belajar 2 Menumbuhkan kerjasama serta rasa kebersamaan antar siswa 3 Menciptakan suasana belajar yang menyengangkan, bervariasi dan memperoleh pengalaman belajar serta menghilangkan rasa jenuh, bosan saat belajar 4 Mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam diskusi kelompok dan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiap siswa 5 Meningkatkan minat serta hasil belajar pada mata pelajaran Fiqih sehingga siswa pun dapat menerapkan ilmu Fiqih dalam kehidupan sehari-hari. c. Bagi Guru 1 Sebagai seorang fasilitator mengajar di sekolah agar lebih efektif dan efisien 2 Diharapkan guru lebih meningkatkan pengetahuannya dalam menggunakan model pembelajaran yang kreatif dan inovatif serta menyenangkan agar proses pembelajaran Fiqih dapat lebih efektif dan tidak menjenuhkan d. Bagi Sekolah atau Madrasah Memberikan masukan yang bermanfaat bagi sekolah dalam rangka perbaikan proses belajar mengajar khususnya pada mata pelajaran Fiqih serta meningkatkan mutu pendidikan. Selain itu diharapkan sekolah selalu menggunakan proses pembelajaran yang bervariasi, kreatif dan inovatif agar terjalin komunikasi dua arah antara guru dan siswa serta tujuan yang diharapkan dapat tercapai. 10

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Pembelajaran Kooperatif

1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran yang bernaung dalam teori konstruktivis adalah kooperatif. Pembelajaran kooperatif muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif. 15 Pembelajaran kooperatif adalah konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk bentuk-bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru. Secara umum pembelajaran kooperatif dianggap lebih diarahkan oleh guru, guru menetapkan tugas dan pertanyaan-pertanyaan serta menyediakan bahan-bahan dan informasi yang dirancang untuk membantu peserta didik menyelesaikan masalah yang dimaksud. Guru biasanya menetapkan bentuk ujian tertentu pada akhir tugas. 16 Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan sengaja mengembangkan interaksi dan saling asuh antar siswa untuk menghindari ketersinggungan dan kesalah pahaman yang dapat menimbulkan permusuhan. 17 15 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007, hal. 41 16 Agus Suprijono, Cooperatif Learning dan Teori Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2012, hal. 54 17 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, hal. 359 Menurut Slavin di dalam buku karangan Etin Solihatin dan Raharjo bahwa pembelajaran kooperatif adalah strategi pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari 4 sampai 6 orang, dengan struktur kelompoknya yang bersifat heterogen. Selanjutnya dikatakan pula, keberhasilan dari kelompok tergantung dari kemampuan dan aktifitas anggota kelompok, baik secara individual maupun secara kelompok. 18 Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang berorientasi pada tim kelompok. Pada pembelajaran kooperatif ini peserta didik berada dalam kelompok kecil dengan anggota sebanyak kurang lebih 4 sampai 5 orang. Dalam belajar secara kooperatif ini terjadi interaksi antara anggota kelompok. Semua anggota kelompok harus turut terlibat, karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Sehubungan dengan pengertian tersebut, penulis menambahkan bahwa belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pembelajaran yang memungkinkan peserta didik bekerja sama untuk memaksimalkan belajar mereka dan belajar anggota lainnya dalam kelompok. Sebuah analisis penelitian menunjukan, dalam kelompok siswa- siswa akan belajar lebih cepat, dan bahwa pengalaman kelompok sering beralih ke anggota-anggota kelompok sehingga mereka bekerja lebih efektif. Akan tetapi ada beberapa keterbatasannya. Beberapa siswa yang pandai tidak menikmati manfaat dari pengalaman belajar berkelompok, dan bagi mereka proses sosial yang terjadi di dalam kelompok sebenarnya merupakan hambatan bagi kegiatan belajar mereka. Namun keuntungan kerja kelompok ini terletak pada perubahan yang menyangkut motivasi, emosi dan sikap. 19 18 Etin Solihatin dan Raharja, Cooperatif Learning, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, hal. 4 19 Mukhtar dan Martinis Yamin, Metode Pembelajaran yang Berhasil, Jakarta: Sasama Mitra Suksesa, 2002, hal. 49

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205