Sebagaimana langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dijelaskan di bawah ini:
a. Presentasi Kelas Pada kegiatan ini guru menyampaikan materi pelajaran yang akan
dibahas, yaitu dengan cara pengajaran langsung, diskusi atau dapat menggunakan cara yang lainnya. Hal yang perlu diperhatikan dalam
presentasi kelas ini berbeda dengan presentasi kelas biasa, karena presentasi kelas pada pembelajaran kooperatif tipe ini yang
disampaikan hanya pokok-pokok materi dan penjelasan tentang teknik pembelajaran yang akan digunakan.
b. Belajar Kelompok Pada bagian ini siswa dibagi-bagi ke dalam beberapa kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari lima siswa. Di dalam kelompoknya siswa bertugas untuk saling membantu dalam memahami
bahan ajar dan menyelesaikan soal-soal dari materi yang dibahas guru kepada setiap kelompok.diharapkan pada bagian ini terjadi komunikasi
dan saling mengeksplorasi kemampuan masing-masing dalam kelompok, saling mengoreksi pekerjaan anggota-anggotanya sampai
menemukan jawaban yang disepakati. c. Turnamen Akademik
Dalam pembelajaran tipe ini, tournament akademik haruslah didesain sedemikian rupa dengan tujuan untuk menguji pengetahuan
yang telah dicapai setiap siswa.Soal turnamen ini disusun dalam bentuk pertanyaan-prtanyaan yang berhubungan dengan materi yang
dipelajari.Perlengkapan yang harus disiapkan untuk turnamen ini adalah lembar soal dan lembar jawaban, kartu soal yang tersedia
dimeja turnamen.Untuk pelaksanaan turnamen harus disesuaikan dengan kemampuan dan karakter siswa.Turnamen dilakukan dengan
serentak.Pada setiap meja turnamen dilakukan pemeriksaan dan perhitungan nilai yang telah dikumpulkan siswa untuk menentukan
skor siswa dalam turnamen.
d. Penghargaan Pemberian penghaegaan pada setiap akhir turnamen dilakukan
perhitungan skor, ini dimaksudkan untuk menentukan kelompok mana yang memperoleh nilai tertinggi. Untuk kelompok yang memperoleh
nilai rata-rata mencapat kriteria tertentu maka diberi julukan super team, great team, dan good team.
30
3. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams
Games Tournament TGT
Slavin menyampaikan beberapa kelebihan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, sebagai berikut:
a. Kelebihan 1 Melalui interaksi dengan anggota kelompok, siswa memiliki
kesempatan untuk belajar mengemukaakan pendapatnya atau memperoleh pengetahuan dari hasil diskusi dengan anggota
kelompoknya 2 Pengelompokkan siswa secara heterogen dalam hal tingkat
kemampuan, jenis kelamin, maupun ras diharapkan dapat membentuk rasa hormat diantara siswa.
3 Dengan belajar kooperatif siswa mendapatkan keterampilan kooperatif yang tidak dimiliki pada pembelajaran yang lain
b. Kekurangan 1 Penggunaan waktu yang relative lama dan biaya yang tidak sedikit
2 Jika kemampuan guru sebagai motivator dan fasilitator kurang memadai atau sarana tidak cukup tersedia, maka pembelajaran
kooperatif tipe TGT sulit dilaksanakan 3 Apabila sportivitas siswa dalam turnamen kurang, maka
keterampilan siswa berkompetisi siswa yang terbentuk bukanlah keterampilan yang diharapkan.
31
30
Muslihuddin, Ade Sudrajat dan Ujang Hendra, Revolusi Mengajar Panduan Praktis Seorang Guru untuk Mendesain Pembelajaran dan Penelitian, Bandung: HPD Press, 2012, hal.
244-245
31
Muslihuddin, dkk, Op., Cit., hal. 245-246
C. Model Pembelajaran Puzzle
Mendesain tes ujian pada teka-teki silang mengundang keterlibatan dan partisipasi langsung. Teka-teki silang dapat diselesaikan secara individu atau
secara tim. Prosedur pelaksanaan model pembelajaran Puzzle, yaitu: 1. Mencurahkan gagasan brainstorming beberapa istilah atau nama-nama
kunci yang berkaitan dengan pelajaran studi yang telah diselesaikan. 2. Susunlah teka-teki silah sederhana, yang mencakup item-item sebanyak
yang didapatkan. Hitamkan kotak-kotak yang tidak diperlukan. 3. Buatlah contoh-contoh item silang, gunakan diantara sebagi berikut:
a. Definisi pendek, contohnya : tes yang digunakan untuk menentukan reliabilitas
b. Kategori yang sesuai dengan item, contohnya: jenis gas c. Lawan kata, contohnya: lawan kata dari haram
4. Bagikan teka-teki kepada kepada peserta didik, baik secara individual maupun secara tim
5. Tentukan batasan waktu. Serahkan hadiah kepada individu atau tim dengan benda yang paling konkret.
32
Metode pembelajaran aktif Puzzle dapat divariasikan sebagai berikut: a. Perintahkan seluruh kelompok bekerja secara kooperatif untuk
menyelesaikan teka-teki silang b. Sederhanakan teka-teki silanh dengan menentukan satu kata yang
menjadi kunci untuk seluruh pelajaran.tulislah teka-teki itu secara saling horizontal, gunakan kata yang meringkas poin-poin lain dalam
sesi latihan dan susunlah kata itu secara vertikal ke dalam kata kunci.
33
Menurut penulis model pembelajaran Puzzle ini belum efektif jika digunakan dalam pembelajaran, sebab model pembelajaran ini hanya membuat
para siswanya kritis sponatisan tapi lebih kepada individual saja, jadi untuk kerjasama dan interaksi dalam team tidak maksimal.
34
32
Melvin L. Silberman. Active Learning 101 Cara Belajar Siswa Aktif. Bandung: Nuansa, 2012, hal. 246
33
Ibid, hal. 247
34
Penulis menambahkan pendapatnya mengenai kelemahan model pembelajaran Puzzle