Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

2 Aspek Psikologis Setiap siswa pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, terutama dalam hal kadar bukan dalam hal jenis, tentunya perbedaan-perbedaan ini akan berpengaruh pada proses dan hasil belajarnya masing-masing. Beberapa faktor psikologis yang dapat diuraikan diantaranya, yakni intelegensi, perhatian, minat dan bakat, motif dan motifasi, kognitif dan daya nalar. 47 Muhibbin Syah dalam bukunya Psikologi Belajar menyebutkan, bahwa yang termasuk ke dalam faktor psikologis diantaranya adalah: tingkat kecerdasan siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan motivasi siswa. 48 Apabila seseorang memiliki motivasi. Minat, dan bakat maka ia akan terpacu untuk terus belajar. Dengan kata lain ia memiliki semangat yang luar biasa untuk terus belajar. Akan tetapi sebaliknya apabila ada keadaan individunya seperti kurang sehat, gangguan pada inderanya, dan lain-lain maka hal tersebut sedikit banyak akan mempengaruhi kegiatan belajarnya. b. Faktor Eksternal Siswa Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar diri siswa, faktor ini terdiri dari faktor-faktor lingkungan dan faktor-faktor instrumental. 49 1 Faktor-Faktor Lingkungan a Lingkungan Sosial Lingkungan sosial ini dapat kita rinci menjadi lingkungan sosial sekolah dan lingkungan sosial siswa. Lingkungan social sekolah seperti para guru, para staf dan teman-teman sekelas yang dapat mempengaruhi semangat belajar seseorang baik positif maupun negatif. Misalnya, guru yang menunjukkan 47 Ibid, hal. 26 48 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. 3, hal. 133 49 M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan: Berdasarkan Kurikulum Nasional IAIN Fakultas Tarbiyah, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 2007, Cet. 2, hal. 59 sikap dan perilaku yang simpati maka hal itu akan menjadi daya dorong positif bagi kegiatan belajar siswa. Kemudian lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga serat teman-teman sepermainan di sekitan tempat tinggal siswa tersebut di luar pendidikan formal. Namun lingkungan sosial yang paling banyak berpengaruh pada siswa adalah orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. 50 Seringkali guru dan para siswa yang sedang belajar di dalam kelas merasa terganggu oleh obrolan orang-orang yang berada di luar persis di depan kelas tersebut, apalagi obrolan itu diiringi dengan gelak tawa yang keras dan teriakan. Hiruk pikuk lingkungan sosial seperti suara mesin pabrik, lalu lintas, gemuruhnya pasar, dan lain-lain juga akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Karena itu sekolah hendaknya didirikan dalam lingkungan yang kondusif untuk belajar. 51 b Lingkungan Non-Sosial Lingkungan non sosial yang dimaksud adalah hal-hal yang dipandang turut menentukan menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa yang tak terhitung jumlahnya, misalnya: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, gedung sekolah dan letaknya, alat-alat sekolah, yang digunakan siswa, untuk belajar, tempat tinggal siswa, dan letak tempat tinggal tersebut. 52 2 Faktor-Faktor Instrumental Faktor instrumental ini terdiri dari gedung atau sarana fisik kelas, sarana atau alat mengajar, guru dan kurikulum atau materi pelajaran serta strategi belajar mengajar yang digunakan akan mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa. 53 50 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengjaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 132-138 51 Yudhi Munadi, Media Pembelajaran: Sebuah Pendekatan Baru, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010, hal. 32 52 Fadhilah Suralaga, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Islam, Jakarta: UIN Jakarta Pres, 2005, hal. 232 53 M. Alisuf Sabri, Op. Cit., hal. 59 Dengan mengetahui adanya pengaruh dari dalam diri siswa hal yang logis dan wajar, karena hakikat perbuatan belajar adalah perbuatan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya. Siswa harus merasakan adanya suatu kebutuhan untuk belajar dan berprestasi, maka siswa harus berusaha mengerahkan seluruh daya dan upaya untk dapat mencapainya. Selama proses belajar mengajar berlangsung, terjadilah interaksi antara guru dan siswa, namun interaksi ini bercirikan khusus, karena siswa menghadapi tugas belajar dan guru harus mendampingi siswa dalam belajarnya. 54 c. Faktor Pendekatan Belajar Disamping faktor-faktor internal dan eksternal siswa sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses belajar siswa tersebut. Seorang siswa yang terbiasa mengaplikasikan pendekatan belajar deep misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu daripada siswa yang menggunakan pendekatan belajar surface atau reproductive. 55

3. Kriteria Pengukuran Hasil Belajar

Untuk mengetahui baik buruknya hasil belajar peserta didik maka diperlukan suatu tindakan yaitu evaluasi. Evaluasi merupakan suatu penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam sebuah program. Menurut Tardif et al, evaluasi adalah proses penilaian untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. 56 Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi sangat diperlukan dalam pendidikan dan pengajaran untuk mengetahui tingkat kemampuan yang dicapai peserta didik. 54 Yudhi Munadi, Op., Cit., hal. 34 55 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, hal. 129-136 56 Abin Syamsuddin Makmun, Psikologi Kependidikan: Perangkat Sistem Pengjaran Modul, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005, hal. 197 Dalam pelaksanaan evaluasi pembelajaran menempuh tiga fase yaitu:

a. Pre Test Tes Awal

Dilakukan dengan tujuan mengetahui tingkat kemampuan peserta didik terhadap materi pembelajaran yang akan dipelajari.

b. Proses-Proses

Pembelajaran yang dilakukan pendidik berpegang pada program kegiatan c. Post Test Tes Akhir Evaluasi Materi pembelajaran yang diteskan dalam evaluasi sama dengan pre tes. 57

E. Pengertian Fiqih

Sebelum membahas mengenai mata pelajaran Fiqih, sebaiknya diketahui pengertian Fiqih secara istilah seperti di bawah ini: Fiqih menurut bahasa berarti “paham atau tahu”. 58 Yang dimaksud tahu dan paham disini adalah tentang masalah-masalah Agama, hal ini sesuai dengan firman Allah SWT, yaitu:                          “Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang.Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya ”. QS. At-Taubah: 122 59 57 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, hal. 12 58 Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jilid I, Jakarta: Kencana, 2011, hal. 2 59 Al- Qur’an dan Terjemahnya, Al-Qur’an Cordoba Spesial for Muslimah, Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia, 2012, hal. 206

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teams Games Tournament Terhadap Prestasi Belajar Alquran Hadis Siswa (Quasi Eksperimen Di Mts Nur-Attaqwa Jakarta Utara)

1 51 179

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe Teams-Games-Tournament (TGT) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa

2 8 199

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tgt ( Teams Games Tournament ) Terhadap Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Gerak Pada Manusia

0 6 145

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205