Kerangka Berfikir KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN
yang dapat menjadikan siswa lebih aktif selama proses belajar mengajar, selain itu juga melatih siswa untuk mampu mensosialisaskikan ilmunya dalam
kehidupan bermasyarakat. Dalam proses belajar mengajar di kelas, cara seorang guru
menyampaikan materi pelajaran sangat mempengaruhi proses belajar mengajar tersebut. Untuk itu guru dituntut kreatifitasnya dalam menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Salah satunya adalah metode pembelajaran kooperatif learning. Pembelajaran kooperatif turut menambah unsur-unsur interaksi sosial pada
proses pembelajaran. Dalam pembelajaran kooperatif learning siswa belajar bersama dalam kelompok-kelompok kecil dan saling membantu satu sama
lain, namun pembelajaran kooperatif tidak sekedar kerja kelompok biasa tetapi peran dan keaktifan siswa diutamakan dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengemukakan dan mengembangkan pemikirannya. Pembelajaran kooperatif learning mempunyai banyak model, salah
satunya adalah model Teams Games Tournament TGT. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT siswa
menggunakan dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok dituntun untuk mendiskusikan jawaban dari pertanyaan yang diberikan oleh
guru. Dengan model pembelajaran Teams Games Tournament TGT siswa harus berperan aktif dalam menjawab pertanyaan yang mereka peroleh,
sehinga terciptalah suasana belajar yang menyenangkan. Model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT
adalah salah satu model dalam pembelajaran kooperatif yang diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran akan terasa hidup, menyenangkan dan tidak membosankan. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT yang
diterapkan diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa secara efektif, karena pembelajaran kooperatif memiliki beberapa kelebihan dalam
mengembangkan potensi siswa, seperti terjadinya hubungan saling
ketergantungan positif mengembangkan semangat kerja kelompok, dan semangat kebersamaan, serta menumbuhkan komunikasi yang efektif dan
semangat kompetisi diantara anggota kelompok. Atas dasar inilah Model pembelajaran
Teams Games
Tournament TGT diajukan sebagai permasalahan penelitan untuk diterapkan di dalam kegiatan pembelajaran
dengan tujuan menghilangkan kejenuhan siswa dalam belajar ke arah pembelajaran yang lebih menciptakan interaktif sesama siswa, sehingga siswa
dapat terlibat dalam proses belajar mengajar tidak hanya mendengarkan guru saja yang menerangkan materi pelajaran, melainkan siswa yang lebih berperan
aktif dalam proses belajar mengajar. Dengan demikian siswa dapat terdorong minat dan motivasinya untuk belajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar siswa. Bila semua itu dilakukan maka tujuan dari pembelajaran akan tercapai dan hasil belajar pun akan lebih baik.
Sedangkan pembelajaran yang diterapkan di kelas kontrol ialah metode Puzzle. Masih banyak di sekolah-sekolah para gru hanya menggunakanan
metode-metode konvensional dalam pembelajaran yang pada akhirnya berdampak pada kejenuhan siswa dan tidak terjadi interaksi antara guru dan
siswa. Mata pelajaran Fiqih bukan hanya mempelajari konsep-konsep semata yang mengharuskan siswa untuk mendengarkan keterangan gru di papan tulis,
dan menjadikan buku satu-satunya sumber belajar, sehingga pembelajaran terasa membosankan dan kurang kondusif. Padahal guru dituntut untuk
memiliki varias-variasi pembelajaran yang lebih menyenangkan disbanding hanya menggunakan metode-metode klasik.
Dari paparan di atas, kita dapat mengetahui adanya perbandingan antara model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT pada
kelas eksperimen dengan metode Puzzle pada kelas kontrol. Setelah mengkaji teori-teori pembelajaran kooperatif tipe Teams Games
Tournament dan hasil belajar serta keterkaitan teoritis keduanya peneliti berasumsi
bahwa “diduga terdapat perbedaan hasil tes antara pembelajaran yang menggunakanmodel pembelajaran tipe Teams Games Tournament TGT
dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Puzzle pada mata pelajaran Fiqih
”.