Hasil Posttest Peningkatan Hasil Belajar

B Pembahasan

1. Analisis Lembar Judgment Expert

Lembar LKS berbasis inkuiri terstuktur yang telah diuji validitas isi oleh pembimbing dan konsultan ahli melalui lembar judgment. Aspek-aspek yang ditelaah di dalam lembar judgment meliputi didaktik, konstruksi dan teknis. Hasil persentase tanggapan positif pada aspek didaktik terhadap LKS berbasis inkuiri terstuktur mencapai 100, sehingga LKS berbasis inkuiri terstuktur telah memenuhi syarat penyusunan LKS pada syarat didaktik yaitu LKS mampu mengajak siswa aktif dalam pembelajaran, lebih menekankan pada proses untuk menemukan konsep, dan LKS mengutamakan pada pengembangan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral dan estetika pada diri siswa. 78 Hasil persentase tanggapan positif pada aspek konstruksi mencapai 62,5 sehingga LKS berbasis inkuiri terstuktur telah memenuhi syarat penyusunan LKS pada syarat konstruksi yang berhubungan dengan penggunaan bahasa, susunan kalimat, kosa kata, tingkat kesukaran, dan kejelasan dalam LKS. 79 Sedangkan untuk aspek teknis persentase tanggapan positif terhadap LKS berbasis inkuiri terstuktur mencapai 75, sehingga LKS telah memenuhi syarat penyusunan LKS pada syarat teknis yang menekankan penyajian LKS, yaitu berupa tulisan, gambar dan penampilannya dalam LKS. 80 Berdasarkan aspek didaktik, konstruksi, dan teknis LKS berbasis inkuiri terstuktur memperoleh persentase rata-rata kelayakan keseluruhan sebesar 79,2 dengan kategori kuat. Sehingga dapat dikatakan bahwa Lembar Kegiatan Siswa LKS inkuiri terstuktur telah layak untuk diuji cobakan. Kelayakan tersebut menunjukkan bahwa Lembar Kegiatan Siswa LKS telah memenuhi syarat-syarat penyusunan LKS yang baik serta telah memenuhi komponen-komponen dari aspek-aspek penilaian meliputi aspek didaktik, konstruksi, dan teknis. 78 Endang widjajanti, Kualitas Lembar Kerja Siswa, Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat denga n judul “Pelatihan Penyusunan LKS Mata Pelajaran Kimia Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Bagi Guru SMKMAK di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22 Agustus 2008 h. 3 79 Ibid, h.3 80 Ibid, h.3

2. Analisis Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan data yang diperoleh persentase rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan setiap pertemuannya. Persentase pada pertemuan pertama sebesar 82 pertemuan kedua sebesar 86,7 dan pertemuan ketiga sebesar 91,7. Pertemuan pertama memiliki persentase lebih rendah dibandingkan pertemuan kedua dan ketiga. Hal ini disebabkan siswa belum terbiasa belajar menggunakan LKS berbasis inkuiri terstuktur karena selama ini siswa belajar hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru saja tanpa pernah belajar diawali dengan sebuah masalah lalu dipecahkan dengan berdiskusi atau melakukan eksperimen. Akibatnya siswa menghadapi kesulitan dalam penggunaan LKS inkuiri terstuktur. Kesulitan yang dihadapi siswa dalam penggunaan LKS, siswa merasa sulit dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dalam LKS. Siswa merasa sulit karena jawaban tugas-tugas yang terdapat dalam LKS berbasis inkuiri terstruktur diperoleh berdasarkan hasil eksperimen, jadi jika siswa ingin mengetahui jawaban tugas-tugas yang terdapat di dalam LKS siswa harus melakukan eksperimen terlebih dahulu. Persentase rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran untuk seluruh aspek sebesar 86,7 dengan kategori sangat kuat. Persentase terendah terdapat pada aspek keterampilan diskusi dengan kelompok hal ini dikarenakan hanya beberapa siswa saja yang aktif berdiskusi, selain itu siswa kurang menghargai pendapat orang lain ketika salah satu siswa sedang berbicara mengemukakan pendapatnya siswa yang lain tidak memperhatikan dan mengobrol. Selain itu siswa pun merasa kesulitan dalam mempresentasikan hasil pengerjaan tugas yang diberikan dalam LKS. Karena ketika pembelajaran berlangsung pada pembelajaran sebelumnya siswa hanya sebagai pendengar sehingga mereka merasa gugup dan bingung ketika dituntut untuk presentasi di depan kelas, pada akhirnya cenderung hanya salah satu dari mereka yang aktif menyampaikan hasil eksperimen dan menjawab pertanyaan kelompok lain.

3. Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran