Pengertian Inkuiri Terstruktur Pendekatan Inkuiri Terstruktur

2 Pembelajaran ini kurang berhasil dalam kelas yang besar, misalnya sebagian waktu hilang karena membantu siswa menemukan teori-teori. 3 Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewaka siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pembelajaran secara tradisional jika guru tidak menguasai pembelajaran inkuiri terstruktur ini.

4. LKS berbasis Inkuiri Terstruktur

LKS berbasis inkuiri terstruktur pada penelitian ini adalah LKS yang disusun berdasarkan tahap-tahap pembelajaran inkuiri terstruktur yaitu menyajikan masalah atau pertanyaan, berhipotesis, melakukan percobaan, mengkomunikasikan hasil percobaan, dan membuat kesimpulan. LKS ini di dalam penyusunannya sesuai dengan persyaratan penyusunan LKS yang dikemukakan oleh Hendro Darmodjo dan Jenny R.E yaitu didaktik, konstruksi, dan teknik. 28 Dikembangkan berdasarkan pendapat Popy kamila yaitu mengkaji materi yang akan dipelajari siswa, mengidentifikasi jenis keterampilan proses yang akan dikembangkan pada saat mempelajari materi tersebut, menentukan bentuk LKS yang sesuai dengan materi yang akan diajarkan, merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai dengan keterampilan proses yang akan dikembangkan, mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang menarik, mudah dibaca dan digunakan, menguji coba LKS apakah sudah dapat digunakan siswa untuk melihat kekurangan –kekurangannya, merevisi kembali LKS. 29 LKS inkuiri terstruktur merupakan LKS yang secara rinci menjelaskan kegiatan praktikum yang akan dilaksanakan. LKS inkuiri terstruktur sudah tercantum judul dan tujuan praktikum, alat dan bahan, serta langkah kerja 28 Endang Widjajanti, “Kualitas Lembar Kerja Siswa”, Makalah ini disampaikan dalam Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat dengan judul “PELATIHAN PENYUSUNAN LKS MATA PELAJARAN KIMIA BERDASARKAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PEN DIDIKAN BAGI GURU SMKMAK di Ruang Sidang Kimia FMIPA UNY pada tanggal 22 Agustus 2008. 29 Popy Kamila, dkk, Pengembangan Perangkat Pembelajaran Untuk Guru SMP, PPPPTK IPA : 2009, h. 36 praktikum. Siswa hanya dituntut untuk menuliskan hasil dan kesimpula kegiatan praktikum. 30 Penggunaan LKS berbasis inkuiri terstruktur ini dapat membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran yaitu menemukan suatu konsep fisika dengan proses memecahkan masalah. hal ini dikarenakan LKS ini sesuai dengan tahap pembelajaran inkuiri terstruktur. menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa, serta terdapat gambar-gambar yang menarik untuk mempermudah siswa dalam memahami materi serta arahan yang ditulis secara lisan yang kurang dipahami apabila diarahkan menggunakan tulisan. LKS ini disusun berdasarkan langkah-langkah pembuatan LKS sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, hanya dikembangkan dengan menerapkan karakteristik inkuiri terstruktur yang mengarahkan siswa untuk menemukan suatu konsep fisika.

5. Belajar dan Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Definisi belajar menurut Oemar Hamalik yaitu bahwa belajar merupakan modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman dan belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. 31 Ratna Wilis Dahar mengutip pendapat Gage bahwa belajar adalah suatu proses di mana suatu organisma berubah perilakunya sebagai akibat pengalamannya. 32 Menurut Ausubel yang dikutip Ratna Wilis Dahar mengungkapkan bahwa belajar adalah belajar bermakna yang merupakan suatu proses mengaitkan informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. 33 Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga 30 Annis Novitsania “Perbedaan Keterampilan Proses Sains Antara Siswa Yang Menggunakan Lembar Kerja Siswa LKS Inkuiri Terstruktur Dengan Lembar Kerja Siswa LKSInkuiri Terbimbing Pada Konsep Fotosintesis.” Skripsi pada Universitas Islam Negeri UIN Jakarta, 2013. h.32, tidak dipublikasikan. 31 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: Bumi aksara, 2010, cetakan kesepuluh, h. 27-28 32 Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar, Bandung: PT Gelora Aksara Pratama, 1996, Cetakan kedua, h. 11 33 ibid, h. 112.