Lembar Observasi Instrumen Non Tes

Tabel 3.4 Kriteria Validitas Perhitungan pengujian validitas instrumen tes ini terdapat pada lampiran B halaman 148. Berdasarkan hasil uji coba instrumen, diperoleh 26 soal yang valid dari 40 soal yang uji cobakan. Berdasarkan kesepakatan peneliti dengan dosen pembimbing, hanya 25 soal yang digunakan sebagai instrumen dalam penelitian. Kisi-kisi instrumen dalam penelitian ini ditunjukan pada Tabel 3.5 Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen No Indikator Aspek yang diukur Jumlah C 1 C 2 C 3 1 Merancang dan melakukan percobaan menunjukkan perambatan cahaya. 1, 2 3,4,5 - 5 2 Menjelaskan hukum pemantulan cahaya yang diperoleh berdasarkan percobaan. 6

7, 8 9, 10

11, 12 7

3 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada cermin datar, cekung, dan cembung. 13 14, 15, 16 17, 18, 19 20,21,22 23, 24 12 4 Menyimpulkan hukum pembiasan yang diperoleh melalui percobaan. 25 26 27, 28 29, 30 31 7 5 Mendeskripsikan proses pembentukan dan sifat bayangan pada lensa cekung dan cembung. 32 33 34 35 36 37,38 39, 40 9 Jumlah 7 16 10 40 Ket: = Instrumen yang valid Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,800 – 1,000 Sangat Tinggi 0,600 – 0,800 Tinggi 0,400 – 0,600 Cukup 0,200 – 0,400 Rendah 0,000 – 0,200 Sangat Rendah

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas tes adalah keajegan atau konsistensi dari serangkaian pengukuran yang dilakukan secara berulang-ulang terhadap subjek pada situasi yang berbeda. artinya skor yang di peroleh subjek yang sama ketika diuji dalam tes tidak berubah-ubah walaupun di teskan dalam kondisi yang berbeda-beda. Untuk mengetahui reliabilitas instrumen yang berbentuk pilihan ganda maka digunakan rumus K-R 20, berikut rumus yang dimaksud: 68 Keterangan: R 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan V t = Varians total p = proporsi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item salah q = 1- p Ʃpq = jumlah hasil perkalian p dan q Jika instrumen itu reliabel, maka dilihat dari kriteria penafsiran indeks reliabilitasnya pada Tabel 3.6 berikut ini: 69 Tabel 3.6 Interpretasi Kriteria Realibilitas Instrumen 68 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, h. 188 69 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 2011, cetakan ke-10, h.196. Koefisien korelasi Kriteria Reliabilitas 1,00 Sempurna 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 - 0,70 Sedang 0,21 – 0,40 Rendah 0,20 Kecil Berdasarkan perhitungan pada lampiran halaman 136-138 diperoleh bahwa nilai reliabilitas instrumen tes ini adalah 0.86. nilai ini termasuk kategori tinggi. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa instrumen ini layak untuk digunakan dalam penelitian.

c. Taraf Kesukaran

Analisis taraf kesukaran bertujuan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal dalam suatu instrumen, apakah soal tergolong mudah, sedang, atau sukar. Taraf kesukaran adalah proporsi dari keseluruhan siswa yang menjawab benar pada butir soal tersebut. Taraf kesukaran dihitung dengan menggunakan persamaan: 70 Keterangan: P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar Js = jumlah seluruh peserta tes Adapun tolak ukur menginterpretasikan tingkat kesukaran butir soal yang diperoleh digunakan Tabel 3.7 berikut ini: 71 Tabel 3.7 Klasifikasi Taraf Kesukaran Indeks Tingkat Kesukaran Kriteria Tingkat Kesukaran 0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah Kriteria tingkat kesukaran butir soal berdasarkan hasil analisis pada 40 soal yang ujicobakan terdapat pada Tabel 3.8 berikut ini: Tabel 3.8 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal Kriteria Nomor Soal Jumlah Mudah 4, 11, 12, 16, 17, 22, 25, 28, 37 9 Sedang 1, 2, 3, 7, 8, 9, 10, 18, 30, 33, 34, 38. 12 70 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, cet ke 8, h. 208 71 ibid, h. 210