instruksi yang meminta siswa untuk memberikan label pada gambar –gambar
yang belum memiliki nama tetapi harus sesuai dengan konsep atau materinya. c
Segmenting memotong menggolongkan Pada LKS bentuk ini disajikan suatu teks atau kumpulan gambar. Selanjutnya
tertera perintah agar siswa memotong atau menggolongkan teks atau gambar yang sejenis. Setelah itu kegiatan dapat dikembangkan lagi misalnya hasil
potongan disusun kembali menjadi suatu teks atau susunan gambar yang bermakna.
d Bentuk LKS recording dapat berupa Diagramatic Representation, Tabulator,
Question, dan Summary. e
Diagramatic representation membuat diagram Pada LKS bentuk ini disajikan instruksi yang mengajak siswa membuat
diagram dalam bentuk gambar, grafik, diagram alur proses atau bagan. agar diagram yang terbentuk sesuai dengan konsep yang diminta, pada LKS
diberikan data atau komponen –komponen diagram.
f Tabulator membuat daftar yang tersusun
Pada LKS bentuk ini disajikan data suatu konsep yang tidak teratur, biasanya data dalam bentuk kuantitatif. Selanjutnya ada instruksi yang mengarahkan
siswa agar membuat tabulator dengan terarah. g
Question membuat pertanyaan-pertanyaan Pada LKS ini disajikan suatu teks atau wacana, dan instruksi yang meminta
siswa untuk membuat pertanyaan –pertanyaan yang jawabannya dapat diambil
dari teks yang tersedia. h
Summary membuat rangkuman Pada LKS bentuk ini disajikan suatu teks atau wacana dan intruksi yang
meminta siswa untuk membuat rangkuman dari teks yang tersedia. Pada LKS ini harus disediakan tempat kosong untuk rangkuman yang dibuat siswa.
2. Pendekatan Inkuiri
a. Pengertian Pendekatan Inkuiri
Inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri
jawaban dari suatu masalah yang dipercayakan.
18
Piaget menyatakan bahwa inkuiri adalah teknik yang mempersiapkan peserta didik pada situasi untuk
melakukan eksperimen sendiri secara luas agar melihat apa yang terjadi, ingin melakukan sesuatu, mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan mencari jawabannya
sendiri, serta menghubungkan penemuan yang lain, membandingkan apa yang ditemukannya dengan yang ditemukan peserta didik lainnya. Inkuiri sebagai
teknik pengajaran mengandung arti bahwa dalam proses kegiatan mengajar berlangsung harus dapat mendorong dan dapat memberi kesempatan kepada siswa
untuk lebih aktif dalam belajar.
19
Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa merumuskan masalah sendiri, merancang eksperimen, mengumpulkan dan
menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
20
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan inkuiri adalah kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir kritis dan dapat
menjadikan siswa belajar aktif dengan cara menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah melalui proses merumuskan masalah sendiri, merancang
eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan.
b. Jenis-Jenis Pendekatan Pembelajaran Inkuiri
Dalam Standard For Science Teacher Preparation terdapat 3 tingkatan inkuiri, yakni:
21
18
Wina Sanjaya, M.Pd, Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media, 2006, h. 194
19
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional: Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, h. 108-109
20
Moh Amien, Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam IPA Dengan Menggunakan Metode “Discovery dan “Inquiry”, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1987, h. 127
21
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h. 121
1 DiscoveryStructured Inquiry Inkuiri Terstruktur
Dalam tingkatan ini tindakan utama guru ialah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
2 Guided Inquiry
Tahap guided inquiry mengacu pada tindakan utama guru ialah mengajukan permasalahan, siswa menentukan proses dan penyelesaian
masalah. Siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri, sedangkan
dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan ajar, guru hanya berperan sebagai fasilitator.
3 Open Inquiry
Tindakan utama pada open inquiry ialah guru memaparkan konteks penyelesaian masalah kemudian siswa mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah.
3. Pendekatan Inkuiri Terstruktur
a. Pengertian Inkuiri Terstruktur
Inkuiri terstruktur atau discovery inquiry adalah salah satu model pembelajaran inkuiri dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk yang
cukup luas kepada siswa. Dalam model ini guru memberikan bimbingan terhadap siswa, sedangkan siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal
dan mengarahkan pada suatu diskusi. Guru mempunyai peran aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya, model inkuiri
terstruktur ini digunakan siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan model inkuiri. Dengan metode ini siswa belajar lebih berorientasi pada bimbingan dan
petunjuk dari guru hingga siswa dapat memahami konsep-konsep pelajaran. Pada model ini siswa akan dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk
diselesaikan baik melalui diskusi kelompok maupun secara individual agar mampu menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.
22
22
E.Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h.109
Inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan topik, pertanyaan, bahan dan prosedur. Sedangkan analisis hasil dan kesimpulan
dilakukan oleh siswa. Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerja dalam kegiatan hands-on yang telah disusun oleh
guru melalui lembar kerja siswa LKS jenis guided worksheet activity.
23
Inkuiri terstruktur merupakan salah satu pendekatan inkuiri dimana guru menyediakan tujuan, petunjuk dan prosedur kegiatan tetapi tidak memberitahukan
hasil. Siswa diharapkan menemukan sendiri hubungan antar variabel ataupun menggeneralisasikan data. Menurut Zulfiani dalam tingkatan discoverystructured
inquiry tindakan utama guru adalah mengidentifikasi permasalahan dan proses, sementara siswa mengidentifikasi alternatif hasil.
24
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan inkuiri terstruktur adalah kegiatan pembelajaran dimana guru menyediakan bimbingan atau petunjuk
sedangkan siswa menganalisis hasil dan kesimpulan.
b. Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur
Tahap pelaksanaan pendekatan inkuiri terstruktur terdiri dari empat fase, yaitu penyajian masalah, berhipotesi, melakukan percobaan, mengkomunikasikan
hasil percobaan.
25
Tabel 2.1 Tahapan-Tahapan Inkuiri Terstruktur Fase
Perilaku Guru
Menyajikan pertanyaan atau masalah
Guru membimbing
siswa mengidentifikasi
masalah dan
masalah dituliskan di papan tulis. Guru
membagi siswa
dalam kelompok
23
Nengsih Juanengsih, Perbandingan Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Dan Inkuiri Terstruktur Terhadap Peningkatan Penguasaan Konsep Dan Kemampuan Kerja Ilmiah Siswa
Kelas X Pada Konsep Bioteknologi, Metamorfosa, Jurnal Pendidikan IPA, Vol. 1, h.28.
24
Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, 2009, h.121
25
Sri Anggraeni, Hakikat Pembelajaran IPA. Pengajar Jurusan Pendidikan Biologi F-MIPA UPI Bandung
Berhipotesis Guru
memberikan kesempatan
pada siswa untuk memberikan pendapat dalam bentuk hipotesis.
Guru membimbing siswa dalam menentukan hipotesis yang relevan
dengan permasalahan
dan memprioritaskan hipotesis mana
yang menjadi
prioritas penyelidikan.
Melakukan percobaan untuk
memperoleh informasi
Guru membimbing
siswa mendapatkan informasi melalui
percobaan. Mengkomunikasikan
Hasil percobaan Guru memberi kesempatan kepada
setiap kelompok
untuk menyampaikan hasil pengolahan
data yang terkumpul. Membuat Kesimpulan
Guru membimbing siswa dalam membuat kesimpulan
c. Kelebihan dan Kekurangan Pendekatan Inkuiri Terstruktur.