Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Lembar Observasi

pendapatnya. Oleh karena itu, guru perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua dengan memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami dalam proses pembelajaran SKI serta memberikan perhatian lebih pada siswa yang pendiam. Sehingga diharapkan semua siswa tidak lagi malu untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya. e. Mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya sebanyak 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya ketika proses pembelajaran maupun pada saat diskusi berlangsung. Namun, peneliti perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua dengan meningkatkan fokus siswa ketika memperhatikan penjelasan guru maupun mendengarkan pendapat siswa lain. f. Memberi respon positif terhadap kemampuan teman. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase tingkat kecerdasan emosional siswa pada aspek memberi respon positif terhadap kemampuan teman sebanyak 41,7. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang memberikan respon positif terhadap kemampuan teman dalam proses diskusi ketika pembelajaran berlangsung. Masih ada yang bercanda dan memilih diam tanpa memperhatikan teman yang sedang berbicara. Selain itu, siswa belum terbiasa dengan pembelajaran menggunakan metode Video Critic. Sehingga guru harus melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih memperhatikan bagaimana menumbuhkan rasa empati pada diri siswa yaitu memberikan instruksi agar siswa mengerti pentingnya menghargai orang lain dengan memperhatikan teman yang sedang berbicara ketika diskusi berlangsung. Sehingga diharapkan siswa sudah mampu menampakan respon yang baik kepada temannya ketika proses pembelajaran berlangsung. g. Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika proses belajar berlangsung. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase tingkat kecerdasan emosional siswa pada aspek tidak pilih-pilih dalam berteman ketika proses belajar berlangsung sebanyak 83,3. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak pilih- pilih dalam berteman ketika proses belajar berlangsung. Namun, masih ada beberapa siswa yang tidak mau ditempatkan dengan teman yang menurutnya kurang akrab, sehingga ketika pembagian kelompok tetap tidak bergabung dengan kelompoknya tetapi memilih teman kelompok sendiri. Oleh karena itu, guru perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih meningkatkan empati siswa untuk mampu menempatkan diri dengan berbagai teman. Selain itu pada siklus II tidak menggunakan kelompok diskusi, hal ini dilakukan agar siswa mampu mandiri tanpa mengandalkan kemampuan teman ketika menyelesaikan tugas. h. Peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya 58,3. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha menjelaskannya. Namun, kepedulian siswa disini masih terlihat rendah. Hal ini terlihat ketika pembelajaran SKI berlangsung sebagian siswa masih ada yang hanya memperhatikan penjelasan guru tanpa memperhatikan apakah temannya sudah dalam keadaan paham atau belum. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan perbaikan untuk pembelajaran selanjutnya pada siklus dua dengan menumbuhkan kepedulian siswa terhadap sesama siswa yang lain terutama yang belum paham dan berusaha menjalin keakraban sesama siswa. i. Menyesuaikan diri dengan berbagai teman. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya 58,3. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai teman. Meskipun indikator ini masih sedikit rendah, hal ini terlihat ketika siswa-siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, 3 orang siswa masih ada yang ingin mengubah kelompok sesuai dengan teman yang ia inginkan. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua dengan menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan menumbuhkan kerjasama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain, tanpa melihat apakah temannya pintar, sedang atau biasa saja. Sehingga diharapkan siswa mampu menempatkan dirinya dengan berbagai karakter teman yang berbeda dan saling melengkapi satu sama lain. j. Rasa ingin tahu Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek rasa ingin tahu 54,58. Persentase ini masih kurang, ketika pembelajaran berlangsung siswa sudah terlihat rasa ingin tahu pada proses guru menampilkan video, hanya saja beberapa siswa masih terlihat kurang bersemangat ketika mendengarkan penjelasan materi. Pada siklus I ini, guru kurang menampilkan video yang menarik perhatian siswa sehingga masih ada siswa yang kurang terdorong rasa ingin tahunya. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih menampilkan video yang lebih menarik yang dapat memacu rasa ingin tahu siswa. k. Kerja keras Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek kerja keras 60. Siswa mengerjakan tugas guru, bekerjasama mengerjakan tugas kelompok dan terlihat berusaha memahami video yang mereka simak. Hanya saja masih ada empat orang siswa yang tidak maksimal mengikuti pembelajaran, dan satu orang yang masih terlihat rendah semangatnya untuk memahami pelajaran. hal ini juga dipengaruhi oleh kebiasaan siswa sebelumnya yang hanya melakukan tanya jawab dengan guru tanpa transfer pemahaman maupun pemberian tugas. Oleh karena itu, peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih banyak memberikan nasehat tentang pentingnya memahami pelajaran dan berusaha maksimal dalam mengikuti pembelajaran. l. Teliti Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase ketelitian siswa mengikuti pembelajaran sebanyak 62,58. Hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memperhatikan setiap proses pembelajaran. Siswa menyimak video serta berusaha memahami apa yang sedang dibahas. Serta berusaha menghafal point penting yang terdapat pada video maupun penjelasan guru. Meskipun masih ada beberapa siswa yang tidak teliti ketika menyimak video sehingga tidak menguasai apa yang mereka lihat, ini juga dipengaruhi oleh tampilan video yang kurang menarik perhatian siswa. Oleh karena itu, pada siklus II peneliti akan berusaha memberikan efek musik yang dapat meningkatkan fokus mereka sehingga proses menyimak berjalan dengan baik. Adapun pada siklus II, persentase sikap siswa yaitu sebagai berikut: a. Siswa berusaha belajar dengan baik Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa berusaha belajar dengan baik pada siklus II mengalami peningkatan dari 66,7 menjadi 87,5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa berusaha belajar dengan baik dalam pembelajaran SKI menggunakan metode Video Critic. Mereka terlihat sangat antusias mengikuti pelajaran menggunakan video, mempersiapkan peralatan belajar serta merespon pertanyaan guru. b. Siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh- sungguh pada siklus II mengalami peningkatan dari 58,3 menjadi 87,5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa sudah sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas baik tugas di kelas maupun diluar kelas, kemudian mengumpulkannya kepada guru. Serta sudah terlihat bertanggungjawab menyelesaikan tugas pada pelajaran SKI tanpa mengandalkan orang lain. c. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dari 66,7 menjadi 87,5. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran SKI ketika proses pembelajaran berlangsung. Bahkan beberapa siswa ada yang menunjukkan hasil catatannya kepada guru. d. Siswa bertanya materi yang belum dipahami. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa bertanya materi yang belum dipahami mengalami penurunan dari 75 menjadi 62,5. Hal ini dipengaruhi oleh materi yang dipelajari. Pada siklus I banyak pembahasan yang kurang dimengerti siswa karena materi yang dibahas seputar peran dan fungsi Bani Umayyah yang membahas politik, militer, budaya. Sehingga memerlukan lebih banyak penjelasan. sedangkan pada siklus II pembahasan sudah lebih mudah dimengerti siswa tanpa banyak bertanya karena sebagian bab membahas tentang kisah keteladanan. e. Mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata persentase tingkat kecerdasan emosional siswa pada aspek mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya mengalami peningkatan dari 66,7 menjadi 75. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya, siswa sudah terlihat mengetahui pentingnya menghargai teman dengan memperhatikannya ketika memberi tanggapan maupun memperhatikan penjelasan guru. f. Memberi respon positif terhadap kemampuan teman. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek memberi respon positif terhadap kemampuan teman mengalami peningkatan dari 41,7 menjadi 62,5. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah mampu merespon dengan baik ketika proses Tanya jawab maupun memberikan tanggapan dalam proses pembelajaran. Siswa sudah tidak merasa malu ataupun minder untuk bertanya atau memberikan tanggapan, hal ini dapat terlihat dari siswa yang pendiam yang mau bertanya dan siswa yang susah diatur yang memberikan tanggapan ketika sesia Tanya jawab. g. Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek tidak pilih-pilih dalam berteman ketika pembelajaran berlangsung sebanyak 75. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa tidak pilih-pilih dalam berteman ketika proses belajar berlangsung. Pada siklus II ini siswa lebih terlihat sudah belajar mandiri dengan tidak mengandalkan teman ketika meyelesaikan tugas dan sudah terlihat membaur dengan berbagai teman. h. Peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya sebanyak 50. Pada siklus II ini pemahaman siswa terhadap pelajaran lebih meningkat disebabkan video yang ditampilkan sudah dengan detail menggambarkan materi yang dibahas. i. Menyesuaikan diri dengan berbagai teman. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek menyesuaikan diri dengan berbagai teman sebanyak 62,5. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusaha menyesuaikan diri dengan berbagai teman. Siswa sudah terlihat tidak lagi memilih-milih teman ketika memulai pelajaran. Mereka sudah mulai terbiasa dengan pembelajaran yang berkelompok maupun personal. j. Rasa ingin tahu Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek rasa ingin tahu mengalami peningkatan menjadi 88,25. Persentase ini menunjukan bahwa terjadi peningkatan yang amat baik. Pada siklus II, siswa sudah terlihat ketertarikannya mengikuti pembelajaran ketika video yang ditampilkan berisi kisah kegemilangan muslim. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang bertanya materi yang dibahas. k. Kerja keras Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase siswa pada aspek kerja keras 81,25. Siswa mengerjakan tugas dari guru, mengerjakan tugas dan mengumpulkanya. Selain itu, siswa terlihat berusaha memahami video yang mereka simak, mencatat dan mengikuti pembelajaran dengan baik. l. Teliti Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase ketelitian siswa mengikuti pembelajaran sebanyak 87,66. Hal ini menunjukkan bahwa sebagain besar siswa memperhatikan setiap proses pembelajaran. Siswa menyimak video serta berusaha memahami apa yang sedang dibahas. Serta berusaha menghafal dan mencatat point penting yang terdapat pada video maupun penjelasan guru. Adapun rata-rata persentase siswa melalui hasil lembar observasi meliputi lembar karakter siswa pada siklus I yaitu 64,76, dan siklus II yaitu 75,59. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa sudah mengikuti proses pembelajaran dengan baik yang ditandai dengan adanya peningkatan persentase sikap siswa pada setiap pertemuan.

2. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Hasil Angket

Angket diberikan kepada siswa sebanyak tiga kali yaitu pra penelitian dan setiap siklus yang terdiri dari siklus I dan siklus II. Tujuannya adalah untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran SKI sebelum menggunakan metode Video Critic dan setelah tindakan pada siklus I dan siklus II. Pada awal pembagian angket siswa belum terbiasa untuk mengisi angket sehingga jawaban yang dihasilkan masih ada yang bukan berasal dari pemikiran sendiri. Hasil rata-rata respon siswa pada siklus I yaitu 64,84. Pada siklus ini siswa masih belum terbiasa mengisi angket sehingga guru menjelaskan detail pertanyaan yang dimaksud pada angket. Adapun hasil angket pada siklus II yaitu 73,33. Pada siklus II ini pada umumnya siswa sudah mengetahui kegunaan angket dan mengisinya dari hasil pemikiran sendiri. Dari hasil angket dapat terlihat bahwa respon siswa terhadap pembelajaran SKI cukup baik. Mayoritas siswa menyukai pembelajaran SKI menggunakan video dan dapat meningkatkan motivasi dan empati siswa terhadap sejarah Islam. Sejarah Islam digambarkan seolah hidup melalui video sehingga peneliti dapat melihat emosi mereka ketika pembelajaran berlangsung. Hal ini cukup memudahkan siswa memahami pelajaran sejarah Islam yang bukan hanya peninggalan melainkan nilai hidup yang perlu untuk dijadikan sebagai pelajaran masa kini.

a. Angket Kecerdasan Emosional Siklus I

Hasil angket kecerdasan emosional setelah siklus I yang terdiri dari 20 pernyataan yaitu 11 positif dan 9 pernyataan negatif. Hasil angket setelah tindakan siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: 1 Belajar dengan video membuat saya berusaha lebih giat lagi agar saya paham apa yang dipelajari sehingga nilai saya semakin baik dalam mata pelajaran SKI. Tabel 4.2 Dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan. No Pernyataan Jumlah Persentase 1 2 3 4 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 10 2 4 62,5 12,5 25 0,00 Jumlah 16 100 Berdasarkan tabel 4.24, dapat diketahui bahwa sangat setuju 62,5, setuju 12,5, tidak setuju 25, dan sangat tidak setuju 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa belajar dengan video membuat siswa berusaha lebih giat belajar dan mendapat nilai lebih baik dalam pelajaran SKI. 2 Saya tidak peduli mata pelajaran SKI meski nilai saya rendah Tabel 4.3 Dorongan untuk Menjadi Lebih Baik atau Memenuhi Standar Keberhasilan No Pernyataan Jumlah Persentase 1 2 3 4 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 10 5 0,00 6,25 62,5 31,25 Jumlah 16 100 Berdasarkan tabel 4.25, dapat diketahui bahwa sangat setuju 0,00, setuju 6,25, tidak setuju 62,5, sangat tidak setuju 31,25. Hal ini menunjukkan bahwa hanya satu orang siswa yang tidak peduli pada mata pelajaran SKI meski nilai rendah. 3 Saya menyelesaikan tugas kelompok bersama teman dengan sungguh- sungguh Tabel 4.4 Komitmen, yaitu Menyesuaikan Diri dengan Sasaran Kelompok atau Lembaga. No Pernyataan Jumlah Persentase 1 2 3 4 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 5 7 4 31,25 43,75 25 0,00 Jumlah 16 100 Berdasarkan tabel 4.26, dapat diketahui bahwa siswa sangat setuju 31,25, setuju 43,75, tidak setuju 25, sangat tidak setuju 0,00. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa setuju menyelesaikan tugas kelompok bersama teman dengan sungguh-sungguh. 4 Saya merasa sulit mengatur teman-teman dalam satu kelompok. Tabel 4.5 Komitmen, yaitu Menyesuaikan Diri dengan Sasaran Kelompok atau Lembaga. No Pernyataan Jumlah Persentase 1 2 3 4 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 1 7 7 1 6,25 43,75 43,75 6,25 Jumlah 15 100 Berdasarkan tabel 4.27, dapat diketahui bahwa siswa-siswa sangat setuju 6,25, setuju 43,75, tidak setuju 43,75, sangat tidak setuju 6,25. Hal ini menunjukkan bahwa 50 siswa merasa sulit mengatur teman-teman dalam satu kelompok dan 50 siswa tidak merasa sulit mengatur teman-teman dalam satu kelompok. 5 Saya selalu menyempatkan diri membaca materi SKI sebelum dipelajari di kelas Tabel 4.6 Inisiatif, yaitu Kesiapan untuk Memanfaatkan Kesempatan. No Pernyataan Jumlah Persentase 1 2 3 4 Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju 3 7 4 2 18,75 43,75 25 12,5 Jumlah 16 100 Berdasarkan tabel 4.28, dapat diketahui bahwa siswa sangat setuju 18,75, setuju 43,75, tidak setuju 25, sangat tidak setuju 12,5. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas siswa menyempatkan diri membaca materi SKI sebelum dipelajari di kelas. 6 Jika guru SKI belum atau tidak datang, saya mengobrol bersama teman. Tabel 4.7

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi

3 37 124

Minat Baca Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

2 17 83

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI (Penelitian Korelasional pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco Sawangan Depok)

0 7 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Hubungan kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

0 16 138

STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH Strategi Pembelajaran Menggunakan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Peneli

0 3 20

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Siswa Kelas Vii Mtsn Sukoharjo.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26