Identifikasi Masalah Pembatasan Fokus Penelitian
mengubah apa yang dipikirkan menjadi apa yang dijalani. Kecerdasan emosional menuntut seseorang belajar mengakui dan menghargai
perasaan pada dirinya dan orang lain untuk menanggapi dengan tepat, menerapkan dengan efektif informasi dan energi, emosi dalam
kehidupan sehari-hari. Jadi, kecerdasan emosional adalah kemampuan merasakan, memahami, dan secara efektif menerapkan daya dan
kepekaan emosi sebagai sumber informasi, koneksi, dan pengaruh yang manusiawi.
4
Reuven Bar-On sebagaimana dikutip oleh Steven J. Stein dan Howard E. Book, dalam Hamzah B. Uno menjelaskan bahwa
kecerdasan emosional adalah serangkaian kemampuan, kompetensi, dan kecakapan non kognitif yang mempengaruhi kemampuan seseorang
untuk berhasil mengatasi tuntutan dan tekanan lingkungan.
5
Kecerdasan emosional bukanlah lawan dari kecerdasan intelektual, namun keduanya
saling bersinergi satu sama lain. Ari Ginanjar mengatakan bahwa kecerdasan emosi adalah
kemampuan untuk merasa. Kunci kecerdasan emosi adalah pada kejujuran suara hati. Suara hati itulah yang harus dijadikan pusat prinsip
dalam memberi rasa aman, pedoman, kekuatan serta kebijaksanaan.
6
Selain itu, kecerdasan emosional menuntut diri untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan diri sendiri dan orang lain dan
menanggapinya dengan tepat, menerapkan dengan efektif energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-hari.
7
Menurut Daniel Goleman kecerdasan emosional adalah kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligen
menjaga keselarasan
emosi dan
mengungkapkannya melalui
4
Ibid., h. 69.
5
Ibid.
6
Ari Ginanjar, Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi Dan Spiritual ESQ, Jakarta: Arga Wijaya Persada, 2001, h. 9
7
Enung Fatimah, Psikologi Perkembangan, Bandung: CV Pustaka Setia, 2006, h.115
keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.
8
Daniel Goleman mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaaan
orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan
dengan orang lain.
9
Kecerdasan emosional adalah kemampuan lebih yang dimiliki seseorang dalam memotivasi diri, ketahanan dalam
menghadapi kegagalan, mengelola emosi dan menunda kepuasan, serta mengatur keadaan jiwa.
Dengan kecerdasan emosional tersebut, seseorang dapat menempatkan emosinya pada porsi yang tepat, memilah kepuasan dan
mengatur suasana hati. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional terjadi tidak terlepas dari bermacam-macam pengaruh,
seperti lingkungan tempat tinggal, keluarga, sekolah dan teman-teman sebaya, serta aktivitas-aktivitas yang dilakukannya dalam kehidupan
sehari-hari. Pada umumnya siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di
sekolah sebagai lingkungan sosial tempat berinteraksi yang membuat mereka dituntut untuk menyesuaikan diri secara efektif. Sehingga emosi
yang dimiliki dapat tersalurkan dengan baik. Dari beberapa pengertian diatas, yang dimaksud kecerdasan
emosional dalam penelitian ini adalah kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan perasaaan orang lain, kemampuan memotivasi diri
sendiri, dan kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain.
8
Daniel Goleman, Emotional Intelligence: Mengapa EI Lebih Penting dari pada IQ Pent: T. Hermaya, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006, h. 53
9
Goleman, op. cit., h. 512