Tahap Refleksi Siklus II
b.
Siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh.
Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-
sungguh sebanyak 58,3. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa sungguh-sunggguh dalam menyelesaikan tugas, masih
banyak siswa yang hanya sekedar menyimak video dan tidak mencatatnya. Selain itu masih ada siswa yang tidak mengerjakan
tugas kelompok, dan kurang serius terhadap tugas yang diberikan. Sehingga peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua
dengan lebih banyak memberikan motivasi belajar yang dapat memacu
semangat siswa
agar sungguh-sungguh
dalam menyelesaikan tugas. Serta memberi tugas secara personal
sehingga diharapkan siswa mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya tanpa berpeluang mengandalkan orang lain.
c. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran
sebanyak 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran SKI ketika proses
pembelajaran berlangsung. Namun, masih ada siswa yang melihat catatan temannya. Oleh karena itu, guru perlu untuk melakukan
perbaikan pada siklus dua dengan lebih banyak memberikan peringatan dengan tegas bagi siswa yang malas mencatat, sehingga
kedepannya diharapkan siswa sudah punya inisiatif sendiri untuk mencatat hal-hal penting ketika proses pembelajaran SKI
berlangsung. d.
Siswa bertanya materi yang belum dipahami. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase
siswa pada aspek siswa bertanya materi yang belum dipahami sebanyak 75. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa
bertanya jika materi yang dipelajari belum dipahami. Namun, masih ada siswa yang malu bertanya atau mengungkapkan
pendapatnya. Oleh karena itu, guru perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua dengan memberikan motivasi agar siswa
terdorong untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami dalam proses pembelajaran SKI serta memberikan perhatian lebih
pada siswa yang pendiam. Sehingga diharapkan semua siswa tidak lagi malu untuk bertanya maupun mengungkapkan pendapatnya.
e. Mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan
memperhatikannya. Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase
siswa pada aspek mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya sebanyak 66,7. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya
ketika proses pembelajaran maupun pada saat diskusi berlangsung. Namun, peneliti perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua
dengan meningkatkan fokus siswa ketika memperhatikan penjelasan guru maupun mendengarkan pendapat siswa lain.
f. Memberi respon positif terhadap kemampuan teman.
Berdasarkan pengamatan terlihat bahwa rata-rata presentase tingkat kecerdasan emosional siswa pada aspek memberi respon
positif terhadap kemampuan teman sebanyak 41,7. Hal ini menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil siswa yang memberikan
respon positif terhadap kemampuan teman dalam proses diskusi ketika pembelajaran berlangsung. Masih ada yang bercanda dan
memilih diam tanpa memperhatikan teman yang sedang berbicara. Selain
itu, siswa
belum terbiasa
dengan pembelajaran
menggunakan metode Video Critic. Sehingga guru harus melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih memperhatikan
bagaimana menumbuhkan rasa empati pada diri siswa yaitu memberikan instruksi agar siswa mengerti pentingnya menghargai
orang lain dengan memperhatikan teman yang sedang berbicara ketika diskusi berlangsung. Sehingga diharapkan siswa sudah