E. Pembahasan Hasil Temuan Penelitian
Berdasarkan hasil pengamatan terhadap proses pembelajaran, angket serta wawancara guru, peneliti menemukan berbagai masalah dalam
pembelajaran SKI, baik dari pihak siswa, guru, maupun managemen waktu pembelajaran. Pada proses observasi awal peneliti menemukan jam mata
pelajaran yang tereduksi oleh mata pelajaran sebelumnya, selain itu jam pelajaran SKI dibagi menjadi dua pertemuan yaitu 40 menit di hari kamis
sedang 40 menit lain di hari Jumat. Kemudian ketika memasuki kelas peneliti menemukan kondisi kelas yang gaduh, ada yang mengobrol,
bercanda, berlarian. Dan kondisi ini tetap berlangsung ketika guru sudah memulai pembelajaran. Pada tahap ini peneliti mengamati metode apa
yang akan digunakan guru. Guru SKI menggunakan metode Tanya jawab dan pertanyaan yang peneliti amati semua berasal dari buku yang kurang
menekankan pemberian pemahaman sehingga belum terbentuk pemikiran siswa akan pentingnya pelajaran maupun ketertarikan siswa terhadap
pelajaran. Yang menarik dari proses ini adalah hanya beberapa siswa yang menjawab, sedangkan beberapa siswa ada yang bercanda, berlarian.
Masalah-masalah tersebut menghambat siswa dalam menghargai maupun memahami pentingnya sejarah Islam untuk dipelajari. Pada
akhirnya siswa hanya belajar karena rutinitas tanpa motivasi maupun berempati terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
Adapun selama penelitian berlangsung, peneliti mencatat semua kegiatan siswa yang terjadi selama pembelajaran. Pada siklus I, ketika
pembagian kelompok empat orang siswa merasa enggan untuk bergabung dengan teman yang lain, yang peneliti ketahui selanjutnya mereka ini
siswa-siswa yang umumnya bermasalah. Pada sesi menyimak video semua siswa menonton video, bahkan siswa yang biasanya sulit diatur, mereka
fokus memperhatikan. Melihat hal ini guru SKI memberi komentar bahwa sebelumnya mereka tidak bisa dikendalikan. Pada siklus II, peneliti
melihat sudah terjadi perkembangan siswa dalam hal mau bertanya ataupun memberi pendapat, khususnya siswa yang biasanya pendiam.
Dapat dikatakan bahwa penerapan metode Video Critic dalam proses