2. Komponen Kecerdasan Emosional
Untuk melihat bagaimana kecerdasan emosional siswa dalam proses pembelajaran di kelas, maka perlu ada komponen-komponen
yang menunjukkan kecerdasan emosional siswa. Adapun komponen- komponen kecerdasan emosional menurut beberapa ahli adalah sebagai
berikut: Goleman membagi kecerdasan emosional menjadi lima bagian
yaitu tiga komponen berupa kompetensi emosional pengenalan diri, pengendalian diri dan motivasi dan dua komponen berupa kompetensi
sosial empati dan keterampilan sosial. Lima komponen kecerdasan emosional tersebut adalah sebagai berikut:
10
a. Kesadaran Diri
Kesadaran diri adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumberdaya, dan intuisi. Unsur-unsur
kesadaran diri, yaitu: 1
Kesadaran emosi, yaitu mengenali emosinya sendiri dan efeknya. 2
Penilaian diri secara teliti, yaitu mengetahui kekuatan dan batas- batas diri sendiri.
3 Percaya diri, yaitu keyakinan tentang harga diri dan kemampuan
sendiri. b.
Pengendalian Diri Pengendalian
diri adalah
kemampuan mengelola
dan mengekspresikan Emosi. Unsur-unsur pengendalian diri, yaitu:
1 Kendali diri, yaitu mengelola emosi dan desakan hati yang
merusak. 2
Sifat dapat dipercaya, yaitu memelihara norma kejujuran dan integritas.
3 Kehati-hatian, yaitu bertanggung jawab atas kinerja pribadi.
4 Adaptabilitas, yaitu keluwesan dalam menghadapi perubahan.
10
Ibid., h. 42-43
5 Inovasi, yaitu mudah menerima dan terbuka terhadap gagasan,
pendekatan, dan informasi-informasi baru. c.
Motivasi Motivasi adalah kemampuan menggunakan hasrat agar setiap
saat dapat membangkitkan semangat dan tenaga untuk mencapai keadaan yang lebih baik, serta mampu mengambil inisiatif dan
bertindak secara efektif. Unsur-unsur motivasi, yaitu: 1
Dorongan prestasi, yaitu dorongan untuk menjadi lebih baik atau memenuhi standar keberhasilan.
2 Komitmen, yaitu menyesuaikan diri dengan sasaran kelompok
atau lembaga. 3
Inisiatif, yaitu kesiapan untuk memanfaatkan kesempatan. 4
Optimisme, yaitu kegigihan dalam memperjuangkan sasaran kendati ada halangan dan kegagalan.
d. Empati
Empati adalah kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain. Mampu memahami perspektif orang lain dan
menimbulkan hubungan saling percaya, serta mampu menyelaraskan diri dengan berbagai tipe individu. Unsur-unsur empati, yaitu:
1 Memahami orang lain, yaitu mengindera perasaan dan perspektif
orang lain dan menunjukkan minat aktif terhadap kepentingan mereka.
2 Mengembangkan orang lain, yaitu merasakan kebutuhan
perkembangan orang lain dan berusaha menumbuhkan kemampuan orang lain.
3 Orientasi pelayanan, yaitu mengantisipasi, mengenali, dan
berusaha memenuhi kebutuhan orang lain. 4
Memanfaatkan keragaman, yaitu menumbuhkan peluang melalui pergaulan dengan bermacam-macam orang.
5 Kesadaran politis, yaitu mampu membaca arus-arus emosi
sebuah kelompok dan hubungannya dengan perasaan.
Baron dan Byrne menyatakan bahwa pada empati terdapat aspek-aspek, yaitu:
11
1 Kognitif
Individu yang memiliki kemampuan empati dapat memahami apa yang orang lain rasakan dan mengapa hal tersebut dapat terjadi
pada orang tersebut. 2
Afektif Individu yang berempati merasakan apa yang orang lain rasakan.
Adapun Batson dan Coke menyatakan bahwa di dalam empati juga terdapat aspek-aspek:
1 Kehangatan
Kehangatan merupakan suatu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap hangat terhadap orang lain.
2 Kelembutan
Kelembutan merupakan suatu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap maupun bertutur kata lemah lembut terhadap orang
lain. 3
Peduli Peduli merupakan suatu sikap yang dimiliki seseorang untuk
memberikan perhatian terhadap sesama maupun lingkungan sekitarnya.
4 Kasihan
Kasihan merupakan suatu perasaan yang dimiliki seseorang untuk bersikap iba atau belas asih terhadap orang lain.
e. Keterampilan Sosial
Ketrampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, bisa mempengaruhi,
memimpin, bermusyawarah, menyelesaikan perselisihan, dan bekerjasama dalam tim. Unsur-unsur keterampilan sosial, yaitu:
12
1 Pengaruh, yaitu memiliki taktik untuk melakukan persuasi.
11
Gusti Yuli Asih dan Margaretha Maria Shinta Pratiwi., Perilaku Prososial Ditinjau Dari Empati Dan Kematangan Emosi, Jurnal Psikologi Universitas Muria Kudus Vol. I, 2010, h. 36
12
Goleman, op. cit., h. 43
2 Komunikasi, yaitu mengirim pesan yang jelas dan meyakinkan.
3 Manajemen konflik, yaitu negoisasi dan pemecahan silang
pendapat. 4
Kepemimpinan, yaitu membangitkan inspirasi dan memandu kelompok dan orang lain.
5 Membangun hubungan, yaitu menumbuhkan hubungan yang
bermanfaat. 6
Kolaborasi dan kooperasi, yaitu kerjasama dengan orang lain demi tujuan bersama.
7 Kemampuan tim, yaitu menciptakan sinergi kelompok dalam
memperjuangkan tujuan bersama. Pada dasarnya emosi memiliki banyak keunggulan, diantaranya
sebagai berikut:
13
1 Emosi adalah bentuk komunikasi yang dapat mempengaruhi orang
lain. Guratan emosi yang terlihat pada raut muka seseorang adalah bagian dari emosi. Sejak dahulu dalam kehidupan masyarakat
primitif, dan di dalam dunia buas binatang, guratan ekspresi merupakan bentuk komunikasi seperti kata-kata. Saat sekarang pada
masyarakat modern, guratan eskpresi meruapkan bentuk komunikasi yang lebih cepat dari kata-kata.
2 Emosi dapat mengorganisasi dan memotivasi tindakan. Emosi secara
teoritis dapat memotivasi perilaku. Pada situasi yang penting, emosi dapat bereaksi dalam menghadapi situasi tersebut karena emosi akan
mempersiapkan segalanya untuk dapat melewati rintangan yang ada dalam melewati rintangan yang ada dalam pikiran kita dan yang ada
di lingkungan kita. EQ mempunyai empat dimensi berikut:
14
1 Mengenali, menerima, dan mengekspresikan emosi kefasihan
emosional. Yaitu:
13
Triantoro Safari dan Nofrans Eka Safutra, Manajemen Emosi Sebuah Panduan Cerdas Bagaimana Mengelola Emosi Positif Dalam Hidup Anda, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009, h. 16-
17
14
Makmun Mubayidh, Kecerdasan Dan Kesehatan Emosional Anak, Jakarta: Al-Kautsar, 2006, h. 7-9