Tahap Perencanaan Tahap Pelaksanaan dan Observasi

terlihat lebih termotivasi terutama ketika membahas tentang kisah khalifah Umar bin Abdul Aziz yang mempengaruhi siswa untuk berempati dengan peduli terhadap sesama. Peneliti menambahkan efek pada video yang cukup menambah suasana kondusif sehingga siswa lebih fokus menyimak video. Selain itu, pada siklus II siswa terlihat lebih bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan guru dan pada sesi tanya jawab mereka tidak lagi merasa malu untuk mengungkapkan pendapatnya.

3. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil analisis data pada siklus II, yaitu hasil observasi, angket, dan wawancara guru adalah sebagai berikut: Pada siklus II, pembelajaran SKI yang dilakukan dengan penerapan metode Video Critic mengalami peningkatan. Selama proses pembelajaran siswa memberikan respon yang semakin baik pada penerapan metode Video Critic. Siswa antusias menyimak video yang dilanjutkan dengan tanya jawab. Berdasarkan hasil observasi diperoleh rata-rata persentase sikap siswa mencapai 75,59. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata persentase sikap siswa pada siklus II telah mencapai indikator keberhasilan penelitian ini, dimana persentase pada aspek sikap siswa yang diamati harus mencapai 70. Selama pelaksanaan siklus II ini pembelajaran berjalan cukup lancar, waktu pembelajaran sudah tidak lagi tereduksi oleh jam mata pelajaran sebelumnya. Selain itu, siswa memberikan respon yang baik. Setiap menyimak video siswa terlihat sangat antusias terutama ketika video menampilkan kisah teladan yang menimbulkan rasa empati dari para tokohnya dan memberikan semangat untuk menjadi lebih baik. Ditambah dengan adanya iringan musik instrumen pada video yang menambah rasa nyaman ketika mendengarnya. Siswa juga terlihat semangat mencatat ketika memberikan tanggapan dan sudah terlihat bertanggungjawab atas tugasnya dengan mengerjakan tugas mencatat. Hal ini didukung oleh ketegasan guru yang merubah tugas kelompok menjadi individu supaya tercipta rasa tanggung jawab. Kondisi kelas sudah berjalan kondusif, guru meminimalisir siswa yang sering bercanda dengan lebih bersikap tegas dan menjauhkan tempat duduk masing-masing sehingga siswa disibukkan dengan fokus pada tugas menyimak dan mencatat. Berdasarkan hasil angket diperoleh rata-rata persentase siswa mencapai 73,33. Hal ini menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa pada siklus II mengalami peningkatan. Siswa merespon dengan baik penerapan metode Video Critic dalam pembelajaran SKI. Selain itu, ketika mengisi angket mayoritas siswa terlihat sudah tahu cara mengisi angket dibandingkan siklus sebelumnya.

C. Analisis Data

1. Analisis dan Interpretasi Data Berdasarkan Lembar Observasi

Tahap observasi berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observer dan peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap sikap siswa dalam proses pembelajaran yang dianalisis melalui pengisian lembar observasi yang meliputi lembar penilaian karakter siswa pada lembar RPP. Hasil pengisian lembar observasi selama kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode Video Critic adalah sebagai berikut: Tabel. 4.1 Rekapitulasi Aspek Sikap Siswa Aspek yang diamati Sikap Siswa Rata-Rata Presentase Sikap Siswa Siklus 1 Siklus II Siswa berusaha belajar dengan baik. 66,7 87,5 Siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. 58,3 87,5 Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. 66,7 87,5 Siswa bertanya materi yang belum 75 62,5 dipahami. Mendengarkan penjelasan teman dan guru dengan baik dan memperhatikannya. 66, 7 75 Memberi respon positif terhadap kemampuan teman. 41,7 62,5 Tidak pilih-pilih dalam berteman ketika proses belajar berlangsung. 83,3 75 Peduli kepada teman yang belum paham materi dan berusaha membantu menjelaskannya. 58,3 50 Menyesuaikan diri dengan berbagai teman. 83,3 62,5 Rasa ingin tahu 54,58 88,25 Kerja keras 60 81,25 Teliti 62,58 87,66 Jumlah 777.16 907.16 Rata-rata 64,76 75,59 Berdasarkan tabel 4.1, diperoleh informasi bahwa kecerdasan emosional siswa pada siklus I melalui lembar observasi adalah sebagai berikut: a. Siswa berusaha belajar dengan baik. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa berusaha belajar dengan baik sebanyak 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa berusaha belajar dengan baik dalam pembelajaran SKI menggunakan metode Video Critic. Mereka terlihat antusias menerima pelajaran, serius menyimak video, mempersiapkan peralatan belajar serta merespon pertanyaan guru. Namun, masih perlu diadakan perbaikan pada siklus dua dengan lebih banyak dorongan dari guru dalam memberikan motivasi terhadap siswa agar berusaha belajar lebih baik lagi pada pelajaran SKI. b. Siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa menyelesaikan tugas dengan sungguh- sungguh sebanyak 58,3. Hal ini menunjukkan bahwa tidak semua siswa sungguh-sunggguh dalam menyelesaikan tugas, masih banyak siswa yang hanya sekedar menyimak video dan tidak mencatatnya. Selain itu masih ada siswa yang tidak mengerjakan tugas kelompok, dan kurang serius terhadap tugas yang diberikan. Sehingga peneliti perlu melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih banyak memberikan motivasi belajar yang dapat memacu semangat siswa agar sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas. Serta memberi tugas secara personal sehingga diharapkan siswa mampu bertanggung jawab terhadap tugasnya tanpa berpeluang mengandalkan orang lain. c. Mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran sebanyak 66,7. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mencatat hal-hal penting dalam pembelajaran SKI ketika proses pembelajaran berlangsung. Namun, masih ada siswa yang melihat catatan temannya. Oleh karena itu, guru perlu untuk melakukan perbaikan pada siklus dua dengan lebih banyak memberikan peringatan dengan tegas bagi siswa yang malas mencatat, sehingga kedepannya diharapkan siswa sudah punya inisiatif sendiri untuk mencatat hal-hal penting ketika proses pembelajaran SKI berlangsung. d. Siswa bertanya materi yang belum dipahami. Berdasarkan pengamatan, terlihat bahwa rata-rata persentase siswa pada aspek siswa bertanya materi yang belum dipahami sebanyak 75. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa bertanya jika materi yang dipelajari belum dipahami. Namun, masih ada siswa yang malu bertanya atau mengungkapkan

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi

3 37 124

Minat Baca Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

2 17 83

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI (Penelitian Korelasional pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco Sawangan Depok)

0 7 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Hubungan kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

0 16 138

STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH Strategi Pembelajaran Menggunakan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Peneli

0 3 20

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Siswa Kelas Vii Mtsn Sukoharjo.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26