Karakteristik Video Metode Video Critic

b Relevansi c Saat-saat tak terlupakan d Penataan isi e Daya terapnya pada kehidupan sehari-hari mereka. 3 Guru memutar video 4 Guru melaksanakan diskusi yang disebut “pojok kritikus” 5 Guru melakukan jajak pendapat terhadap siswa opsional, dengan menggunakan semacam sistem penilaian secara keseluruhan, semisal: a Bintang satu sampai lima b Atau jempol ke atas bagus, jempol ke bawah jelek. 27 Pada metode Video Critic ini siswa harus membangun pengetahuannnya dengan mendayagunakan otaknya untuk berpikir dari apa yang ia lihat dari video maupun yang ia dengar dari penjelasan guru. Pada proses penyusunan bahan pembelajaran guru bertugas menampilkan materi yang menarik perhatian siswa dan mudah untuk dipahami. Pada proses mengukur pemahaman siswa guru terhadap materi pelajaran, guru mendesain informasi menjadi lebih bermakna dan lebih relevan bagi kebutuhan siswa. Caranya dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan hal penting dari materi yang ia pelajari, dan dengan mengajak mereka agar menyadari dan secara sadar menggunakan kemampuan optimal mereka dalam memahami pentingnya suatu materi untuk dipelajari. Sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

c. Langkah-Langkah Guru dalam Penggunaan Video

Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan guru dalam penggunaan video sebagai media pengajaran adalah sebagai berikut: 28 1 Langkah persiapan guru, pertama-tama guru harus mempersiapkan unit pelajaran terlebih dahulu, kemudian memilih video yang tepat untuk mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. Mengetahui 27 Silberman, op. cit., h. 138 28 Asnawir dan Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, Jakarta: Ciputat Pers, 2002, h. 97-98 panjang pendeknya video, tingkat rekomendasi video, kemudian mengintegrasikannya dengan rencana pelajaran. 2 Mempersiapkan kelas; siswa dipersiapkan terlebih dahulu supaya mereka mendapat jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam pikiran mereka sewaktu menyaksikan video tersebut. Untuk itu dapat dilakukan hal-hal sebagai berikut: a menjelaskan secara ringkas isi video, b menjelaskan bagian-bagian yang harus mendapat perhatian khusus sewaktu menonton video. 3 Langkah penyajian, setelah siswa dipersiapkan barulah video diputar. Dalam hal ini harus dipersiapkan perlengkapan yang diperlukan antara lain: proyektor, layar, pengeras suara, video. Guru harus memperhatikan keadaan ruangan gelap atau tidak. 4 Aktivitas lanjutan; yaitu dapat berupa tanya jawab, guna mengetahui sejauhmana pemahaman siswa terhadap materi yang disajikan. Kalau masih terdapat kekeliruan bisa dilakukan dengan pengulangan pemutaran video tersebut. Pengertian yang diperoleh siswa dari melihat video akan lebih banyak manfaatnya bila diikuti dengan beberapa aktivitas, diantaranya yaitu: a membaca buku tentaang masalah yang ditonton. b jika dipandang perlu adakan tes atau ujian tentang materi yang disajikan lewat video tersebut. Oemar hamalik mengemukakan bahwa video yang baik memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 29 1 Dapat menarik minat anak 2 Benar dan autentik 3 Sesuai dengan tingkat kematangan siswa 4 Perbendaharaan yang digunakan secara benar 5 Kesatuan dan sequence-nya cukup teratur; dan 6 Teknis yang dipergunakan cukup memenuhi persyaratan dan cukup memuaskan. 29 Ibid., h. 98

d. Kelebihan Metode Video Critic dalam Pembelajaran

Kelebihan metode video critic adalah sebagai berikut: 1 Siswa aktif dalam menyaksikan suatu video yang diputarkan guru. 2 Siswa diajak berperan sebagai juri untuk mengomentari video yang telah ditayangkan, sehingga kepercayaan diri siswa akan terbangun. 3 Melatih siswa untuk menyampaikan pendapat serta menghargai pendapat orang lain. 4 Memotivasi peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran.

e. Kekurangan Metode Video Critic dalam Pembelajaran

Kekurangan metode video critic adalah sebagai berikut: 1 Memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menyiapkan peralatan, dan bahan-bahan video yang akan ditayangkan. 2 Metode ini juga memiliki ketergantungan terhadap sumber listrik pada saat metode ini digunakan dalam pembelajaran. 3 Tampilan video harus menarik perhatian siswa sehingga mereka tidak merasa bosan, sehingga butuh keahlian guru dalam mengolah video menjadi lebih menarik untuk dilihat.

C. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam

Sejarah Kebudayaan Islam di MTs merupakan salah satu mata pelajaran yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaanperadaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari perkembangan masyarakat Islam pada masa Nabi Muhammad SAW dan Khulafaurrasyidin, Bani ummayah, Abbasiyah, Ayyubiyah sampai perkembangan Islam di Indonesia. 30 Secara substansial, mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan Islam, yang 30 Departemen Pendidikan Agama RI No.2 tentang Standar Isi dan Standar Kompetensi lulusan PAI dan Bahasa Arab di Madrasah.

Dokumen yang terkait

Implementasi Metode Sosiodrama Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Kelas VI MI Baitul Muttaqin Kota Bekasi

3 37 124

Minat Baca Siswa Kelas Iv Madrasah Ibtidaiyah Al-Fatimiyah Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam

2 17 83

Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dengan Prestasi Belajar Siswa pada Pelajaran PAI (Penelitian Korelasional pada Siswa Kelas VIII MTs Al-Hidayah Arco Sawangan Depok)

0 7 97

Peningkatan hasil belajar siswa dengan metode diskusi pada mata pelajaran IPS di kelas V MI Ta’lim Mubtadi I Kota Tangerang

0 12 121

Upaya meningkalkan hasil belajar tentang peristiwa proklamasi melalui metode Video critic/ video comment pada siswa kelas V mata pelajaran IPS DI MI Sirojul Alhfal I Kota Depok

0 15 142

Hubungan kecerdasan emosional terhadap akhlak siswa SMP Negeri 3 Tangerang Selatan

0 16 138

STRATEGI PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO COMPACT DISK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN SEJARAH Strategi Pembelajaran Menggunakan Media Video Compact Disk Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam (Peneli

0 3 20

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Matc

0 0 17

PENDAHULUAN Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe Make A Match Siswa Kelas Vii Mtsn Sukoharjo.

0 0 16

UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam Dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Tipe M

0 0 26