Hasil Penelitian yang Relevan

keterampilan pengumpulan data, analisis data keterampilan, dan keterampilan menggambar dapat meningkat setelah beberapa pelajaran. 63 Nurina, Masjhudi, dan Amy Tenzer, Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa Lks Dengan Model Siklus Belajar 5e Berbasis Konstruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA dalam Jurnal Universitas Negeri Malang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan untuk menghasilkan LKS materi sistem sirkulasi manusia yang berbasis konstruktivisme dengan model siklus belajar learning cycle lima tahap engagement, exploration, explanation, elaboration, dan evaluation. Model pengembangan yang digunakan merujuk pada model 4-D, yaitu: Define, Design, Develop, dan Disseminate. Berdasarkan hasil uji coba yang telah dilakukan secara terbatas pada kelas XI IPA 3 di SMA Negeri 7 Malang, LKS materi sistem sirkulasi manusia yang telah dikembangkan layak digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang menunjang pembelajaran. LKS sudah sesuai dengan model pembelajaran siklus belajar yang berbasis konstruktivistik. Model siklus belajar merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa dibimbing untuk menemukan konsep, membangun pengetahuan sendiri dengan membandingkan pengetahuan lama yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang diterimanya sehingga siswa mampu menerapkan konsep-konsep yang telah ia peroleh untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari. 64

C. Kerangka Pikir

Mengajar adalah penciptaan sistem lingkungan yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Dalam melakukan proses belajar mengajar diarahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuan- tujuan itu guru biasanya memilih satu atau lebih strategi belajar mengajar. 63 Diah Aryulina, “Implementation of 5E Learning Cycle to Increase Students’ Inquiry Skills and Biology Understanding ”, Jurnal Kependidikan Triadik, Volume 12, No. 1, April 2009. 64 Nurina, dkk., “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS Dengan Model Siklus Belajar 5E Berbasis Konstruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA ”, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran JPP, Universitas Negeri Malang, Malang, 2012. Tersedia online http:karya-ilmiah.um.ac.idindex.phpbiologiarticleview28060 . Selain itu penentuan bahan ajar yang dapat memicu keaktifan siswa dalam pembelajaran harus dipilih dan didesain sebaik-baiknya. Salah satu model kontruktivisme yang memberikan pengaruh pada tingkat kognitif siswa adalah model kontruktivisme yang dicetuskan oleh Piaget. Model ini sangat memperhatikan struktur kognitif yang dimiliki siswa sebelum pembelajaran dimulai. Model pembelajaran learning cycle 5E salah satu model pembelajaran yang berada dibawah naungan kontruktivisme piaget yang memiliki tahapan-tahapan pembelajaran yang sistematis. Proses pembelajaran dimulai dengan eksplorasi oleh siswa, kemudian siswa memperkuat pemahaman konsepnya dengan menerapkan konsep untuk memecahkan masalah. Pemahaman ini menjadi dasar konsep untuk mengeksplorasi fenomena lain atau penemuan baru. Hal tersebut juga sesuai dengan pendapat Soebagio, dkk yang dikutip oleh Nina Agustyaningrum dalam bahan presentasinya bahwa learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan konsep sendiri atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah terjadinya kesalahan konsep, dan memberikan peluang kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru. Tahapan-tahapan tersebut melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran. Aktifnya siswa dalam kegiatan belajar mengajar menjadikan siswa belajar secara bermakna. Pengetahuan akan mudah dipahami siswa dan siswa akan lebih mendalami suatu konsep yang sedang diajarkan. Konsep tersebut akan tertanam baik dalam memori siswa sehingga siswa mampu mengingat pengetahuan tersebut pada masa berikutnya. Fakta ini dapat dilihat penelitian Herunata bahwa penggunaan model pembelajaran LC dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, proses ini terkait dengan kegiatan atau cara siswa memperoleh pengetahuannya dan hasil pembelajaran terkait dengan pemahaman siswa. Dengan demikian, model learning cycle 5E dirasa tepat untuk meningkatkan tingkat pemahaman siswa sehingga meningkatkan hasil belajar biologi siswa. Karena learning cycle 5E merupakan model pembelajaran dengan tahapan-tahapan yang dpat menarik untuk diikuti siswa dan diharapkan siswa akan merasa lebih tertarik untuk mempelajari biologi dengan sebaik-baiknya. Dengan menerapkan model learning cycle pada mata pelajaran biologi setidak-tidaknya akan menuntut siswa untuk membaca dan mencari bahan sendiri untuk menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS, sehingga hal ini akan membiasakan siswa untuk belajar mandiri. Fakta ini berdasarkan pada penelitian Sultan yang menyatakan bahwa penggunaan LKS dapat mendorong kreativitas dan aktivitas belajar yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, jika dibandingkan dengan prestasi belajar siswa yang tidak menggunakan LKS. Selain itu penggunaan model LC 5E dengan bantuan LKS langkah- langkah yang dilakukan dalam proses pembeljaran lebih terstruktur karena disesuaikan berdasarkan tahap-tahap yang terstruktur pula. Dalam hal ini siswa dibiasakan untuk menyalurkan pola pikir secara deduktif maupun induktif sesuai tuntutan kemampuan berpikir siswa dari bahan ajar yang mereka baca lebih awal. Sehingga terjadi proses pembelajarn yang bermakna dan konsep akan mudah diingat oleh siswa. Fakta ini sesuai dengan penelitian Dilek Celikler bahwa penggunaaan LKS sebagai bahan ajar dapat meningkatkan prestasi belajar dan terjadi proses belajar bermakna yang dapat digunakan untuk berbagai macam mata pelajaran. Bila siswa sudah terbiasa belajar mandiri dan dapat menguasai materi secara menyeluruh maka secara otomatis akan berpengaruh pada hasil prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan hasil akhir yang dicapai oleh seorang siswa setelah ia melakukan kegiatan belajar tertentu atau setelah ia menerima pengajaran dari seorang guru pada suatu saat. Jadi, berdasarkan kerangka pikir di atas model learning cycle 5E diduga dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi. Secara virtual kerangka berpikir dari penelitian ini dapat dilihat pada bagan berikut ini: Gambar 2.3. Kerangka Berfikir Penelitian

D. Hipotesis

Dari kajian teori dan penyusunan kerangka pikir, maka dapat dirumuskan hipotesis bahwa, “Terdapat pengaruh model Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi ”. Input Proses Pembelajaran Pembelajaran dengan model Learning Cycle 5E  Mengkonstruk pengetahuan awal siswa  Student center  Active Learning  Meningkatkan Motivasi Belajar  Output