Materi Fakta Kegiatan Penutup 10 menit

 Minumlah air putih yang banyak, minimal 8 gelas sehari, agar urin menjadi lebih encer, batupun menjadi lebih sulit mengendap.  Apabila kita seorang pekerja yang membutuhkan duduk yang terlalu lama, cobalah untuk bergerak sedikit, dan perbanyaklah berjalan disekitar tempat duduk.  Sebelum pergi tidur biasakan untuk minum terlebih dahulu, karena malam yang panjang memudahkan air seni yang pekat mengendapkan batu. c. Diabetes Insipidus Suatu kelainan dimana terdapat kekurangan hormon antidiuretik yang menyebabkan rasa haus yang berlebihan polidipsi dan pengeluaran sejumlah besar air kemih yang sangat encer poliuri. Diabetes insipidus terjadi akibat penurunan pembentukan hormon antidiuretik vasopresin, yaitu hormon yang secara alami mencegah pembentukan air kemih yang terlalu banyak. Cara mengatasi penyebabnya. Diabetes insipidus diobati dengan mengatasi penyebabnya yaitu  Vasopresin atau desmopresin asetat dimodifikasi dari hormon antidiuretik bisa diberikan sebagai obat semprot hidung beberapa kali sehari untuk mempertahankan pengeluaran air kemih yang normal. Terlalu banyak mengkonsumsi obat ini bisa menyebabkan penimbunan cairan, pembengkakan dan gangguan lainnya.  Suntikan hormon antidiuretik diberikan kepada penderita yang akan menjalani pembedahan atau penderita yang tidak sadarkan diri.  Kadang diabetes insipidus bisa dikendalikan oleh obat-obatan yang merangsang pembentukan hormon antidiuretik, seperti klorpropamid, karbamazepin, klofibrat dan berbagai diuretik tiazid. Tetapi obat- obat ini tidak mungkin meringankan gejala secara total pada diabetes insipidus yang berat. d. Diabetes Melitus Kurangnya produksi zat insulin atau kurang sensitifnya jaringan tubuh terhadap zat insulin. Hal ini akan mengakibatkan kadar glukosa pada makanan tidak dapat diserap dan dimanfaatkan oleh tubuh. Akibatnya kadar gula dalam darah akan terus meningkat. Pengobatan Meskipun terbentuk jaringan parut, fungsi ginjal biasanya kembali normal setelah pemakaian obat penyebabnya dihentikan. Jika penyebabnya adalah reaksi alergi, maka pemberian kortikosteroid bisa mempercepat pemulihan fungsi ginjal. Infeksi saluran kencing merupakan pintu menuju infeksi ginjal, sebab itu usahakan agar saluran kencing itu bersih, tidak terpapar bakteri, yang misalnya pada kaum perempuan, umumnya didapat dari kotoran yang keluar dari anus, yang masuk ke lubang saluran kencing. Bagi kaum lelaki yang sudah berusia di atas 50 tahun, usahakan memeriksakan prostat sekali setahun. e. Albuminuria Albuminuria adalah penyakit pada sistem ekskresi yang ditandai dengan urine penderita mengandung albumin. Albumin merupakan protein yang bermanfaat bagi manusia karena berfungsi untuk mencegah agar cairan tidak terlalu banyak keluar dari darah. Penyakit ini menyebabkan terlalu banyak albumin yang lolos dari saringan ginjal dan terbuang bersama urine. Penyakit ini antara lain disebabkan oleh kekurangan protein. Cara mencegahnya dengan cara pengendalian kadar gula darah dan mengurangi derajat albuminuria dengan pemberian diuretik dosis kecil dan pembatasan asupan protein 0,6-0,8 gram kg berat badan per hari.

6. Materi Prosedur

d. Gangguanpenyakit pada sistem ekskresi manusia. e. Cara penanggulannya.

III. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode : Eksperimen dan diskusi 2. Model : Learning Cycle 5e

IV. Kegiatan Pembelajaran D.

Kegiatan awal 10 menit  Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi nilai religius.  Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai implementasi nilai disiplin.  Tahap Engage Mengajak  Guru menarik perhatian siswa dengan menunjukkan video tentang suatu organ ekskresi.  Guru mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya mengenai macam-macam dan fungsi organ ekskresi.  Guru mengulas tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.  Guru memotivasi siswa dengan mengutarakan urgensipentingnya mempelajari keterkaitan proses kerja organ ekskresi dengan gangguan atau kelainannya.

E. Kegiatan inti 70 menit

No. Tahap Siklus Belajar Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Eksplorasi Membentuk kelompok, memberi kesempatan untuk bekerja sama dalam kelompok kecil secara mandiri. Membentuk kelompok dan siswa bekerja sama dalam kelompok. Guru membagikan LKS berbasis learning cycle 5E Setiap kelompok memperoleh LKS berbasis learning cycle 5E Guru berperan sebagai fasilitator. Setiap kelompok mendiskusikan dan membuat prediksi baru tentang kelainan pada sistem ekskresi. Mendorong siswa untuk menjelaskan proses kerja Mencoba alternatif pemecahan dengan