Fungsi Lembar Kerja Siswa

yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan. 10

f. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS

Keberadaan LKS yang inofatif dan kreatif menjadi harapan semua peserta didik. Karena, LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Peserta didik akan lebih terbius dan terhipnotis untuk membuka lembar demi lembar halamannya. Selain itu, mereka akan mengalami kecanduan belajar. Maka dari itu, sebuah keharusan bahwa setiap pendidik ataupun calon pendidik agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar sendiri yang lebih inovatif. Menurut Diknas langkah-langkah penyusunan Lembar Kerja Siswa sebagai berikut: Gambar 2.1. Diagram alur langkah-langkah penyusunan LKS 11 10 Ibid., h. 207-208. 11 Ibid., h. 211-212. Analisis Kurikulum Menyusun Peta Kebutuhan LKS Menentukan Judul-judul LKS Menulis LKS Merumuskan KD Menentukan Alat Penilaian Menyusun Materi Memperhatikan Struktur bahan Ajar

2. Model Learning Cycle 5E

a. Konsep Model Learning Cycle 5E

Model siklus belajar pertama kali dikembangkan pada pada tahun 1970 dalam SCIS Science Curriculum Improvement Study, suatu program pengembangan pendidikan sains di Amerika. 12 Menurut Rodger W. Bybee, Learning Cycle merupakan suatu model pembelajaran sains yang berbasis konstuktivistik. Model ini dikembangkan oleh Herbart, John Dewey J. Myron Atkin, Robert Karplus dan Kelompok SCIS Science Curriculum Improvement Study, di Universitas California, Berkeley, Amerika Serikat sejak tahun 1967. 13 Belajar menurut pandangan konstruktivistik berarti membangun, yaitu siswa dapat mengkonstruk sendiri pemahamannya dengan melakukan aktivitas aktif dalam pembelajarannya. Teori konstruktivisme merupakan salah satu teori belajar yang menekankan pada penemuan makna meaningfullness. Perolehan tersebut melalui informasi dalam struktur kognitif yang telah ada dari hasil perolehan sebelumnya yang tersimpan dalam memori dan siap dikonstruk untuk mendapatkan pengetahuan baru. 14 Menurut Soebagio, dkk yang dikutip oleh Nina Agustyaningrum dalam bahan presentasinya bahwa learning cycle merupakan suatu model pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan konsep sendiri atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah terjadinya kesalahan konsep, dan memberikan peluang kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru. Implementasi model pembelajaran learning cycle dalam pembelajaran sesuai dengan pandangan kontruktivisme dimana pengetahuan dibangun pada diri peserta didik. Beberapa keuntungan diterapkannya model pembelajaran learning cycle adalah 1 Pembelajaran bersifat student centered; 2 Informasi baru dikaitkan dengan pengetahuan 12 Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, Jakarta: PT. Indeks, 2011, h. 72. 13 Rodger W. Bybee, Joseph A. Taylor, dkk., “The BSCS 5E Instructional Model: Origins and Effectiveness ”, Laporan yang disiapkan untuk Kantor Sains Pendidikan National Institutes of Health, 12 Juni 2006, h. 5. Tersedia online http:cresenciafong.comwikiref:bybee2006bscs . 14 Zulfiani, dkk., Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009, h. 119.