Data Hasil Observasi Pengaruh model learning cycle 5e terhadap hasil belajar siswa pada konsep sistem ekskresi

E. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Interpretasi Data

Berdasarkan hasil pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok kontrol dan eksperimen diketahui selisih skor pretest dan postest pada kelompok kontrol sebesar 708 dan selisih skor pretest dan posttest kelompok eksperimen sebesar 1605. Dengan demikian, kelompok eksperimen yang dalam pembelajaran menggunakan model Learning Cycle 5E memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibanding dengan kelompok kontrol yang dalam pembelajaran menggunakan model direct instruction. Dari hasil analisis tampak pengaruh model Learning Cycle 5E terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi. Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen ini keduanya berada pada distribusi normal, baik hasil uji pretest dan posttestnya, hal tersebut terbukti pada hasil uji persyaratan analisis yang menyatakan bahwa Lo L tabel dimana L tabel pada taraf kepercayaan 95 dengan n = 36 sebesar 0.1476. Selain itu kedua kelompok ini juga bersifat homogen, terbukti berdasarkan hasil uji pretest dan posttestnya yang menyatakan bahwa F hitung F tabel 1,039 1,841 pada taraf kepercayaan 95. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji-t pada taraf kepercayaan 95. Hasil uji hipotesis pretest dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pretest kelompok kontrol dan skor pretest kelompok eksperimen, diperoleh nilai t hitung = -5,91 dan nilai t tabel = 1,994. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai t hitung tidak berbeda didaerah penerimaan Ho yaitu t hitung t tabel atau -5,91 1,994. Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak pada taraf kepercayaan 95, hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor pretest kelompok kontrol dengan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen. Sedangkan berdasarkan hasil uji hipotesis posttest dilakukan untuk mengetahui apakah skor postest kelompok eksperimen yang menggunakan model Learning Cycle 5E lebih besar dibandingkan dengan skor postest yang menggunakan model direct instruction, diperoleh t hitung = 6,645 dan nilai t tabel = 1,994. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa t hitung t tabel atau 6,645 1,994. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima pada taraf kepercayaan 95. Hail ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata skor postest kelompok eksperimen dengan rata-rata skor posttest kelompok kontrol.

2. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pada data pre-test diperoleh kesimpulan bahwa Ho diterima. Bila Ho diterima berarti tidak terdapat perbedaan hasil pre-test pada dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Ini artinya pada dua kelompok, baik eksperimen dan kontrol memiliki pengetahuan awal yang sama, sehingga hasil belajarnya nanti dapat dibandingkan. Bila terdapat perbedaan pada hasil belajarnya berarti terdapat pengaruh pada perlakuan yang diberikan pada kelas kontrol. Apabila pada data pre-test terdapat perbedaan atau Ho ditolak, maka kedua kelompok memang sudah memiliki pengetahuan awal yang berbeda sehingga tidak dapat dilihat pengaruh perlakuan yang diberikan. Kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan LKS yang didesain sesuai tahapan learning cycle 5e dan diajarkan dengan model pembelajaran learning cycle. Pada kelas kontrol menggunakan LKS yang biasa digunakan di MAN 11 Jakarta dan diajarkan dengan model pembelajaran langsung direct instruction. Setelah diberikan perlakuan, keduanya diberikan post-test untuk mengukur hasil belajar biologinya pada konsep sistem ekskresi yang telah diajarkan. Model siklus belajar merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa dibimbing untuk menemukan konsep, membangun pengetahuan sendiri dengan membandingkan pengetahuan lama yang telah dimilikinya dengan pengetahuan baru yang diterimanya sehingga siswa mampu menerapkan konsep-konsep yang telah ia peroleh untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari.