Kegiatan inti 60 menit Kegiatan inti 60 menit

IV. Materi Pembelajaran

4. Materi Fakta

5. Materi Konsep

 Ginjal Proses pembentukan urin: Proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi tiga yaitu: filtrasi penyaringan, reabsorpsi penyerapan kembali dan augmentasi pengeluaran zat:  Filtrasi Terjadi di kapsul bowman dan glomerulus. Terjadi penyaringan darah. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrat glomerulus atau urin primer.  Reabsorpsi Terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan sebagian tubulus kontortus distal. Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain Na + , K + , Ca 2+ , Cl - , HCO 3 - , HbO 4 2- , dan sebagian urea. Hasil dari reabsorpsi yaitu urin sekunder.  Augmentasi Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion Na+, Cl-, dan urea. Dari tubulus pengumpul, urin di bawa ke pelvis renalis, selanjutnya melalui ureter menuju vesika urinaria yang merupakan tempat sementara urin.  Paru-paru Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari proses pernapasan. Proses pengangkutan CO2 terjadi melalui tiga cara, yaitu: terlarut dalam plasma darah, berikatan dengan hemoglobin dan dalam bentuk ion HCO 3 - melalui proses berantai yang disebut pertukaran klorida.  Kulit Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat pada lapisan dermis. Kerja keringat berada di bawah pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat hipotalamus dan enzim brandikinin. Pengaturan oleh saraf pusat ini dirangsang oleh perubahan suhu di pembuluh darah.  Hati Hati mengekskresikan empedu. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen yang disebut bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin berwarna kuning coklat yang berperan memberi warna pada feses dan urin.  Kelainan pada sistem ekskresi antara lain:  Nefritis: kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus.  Batu ginjal: terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih.  Albuminuria: adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium.  Glikosuria: adanya glukosa dalam urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.  Hematuria: adanya sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu ginjal.  Ketosis: adanya senyawa keton dalam darah.  Diabetes millitus: disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya sedikit sekali menghasilkan insulin.  Diabetes Insipidus: penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH.

6. Materi Prosedur

c. Proses kerja organ ekskresi: 1 Ginjal 2 Paru-paru 3 Kulit 4 hati d. Gangguanpenyakit pada sistem ekskresi manusia

III. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode : Kerja kelompok, Tanya jawab dan diskusi 2. Model : Direct Instruction

IV. Kegiatan Pembelajaran A.

Kegiatan awal 20 menit  Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi nilai religius.  Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai implementasi nilai disiplin. Fase orientasi  Guru menarik perhatian siswa dengan menunjukkan video tentang suatu organ ekskresi.  Guru mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya mengenai macam-macam dan fungsi organ ekskresi.  Guru mengulas tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.  Guru memotivasi siswa dengan mengutarakan urgensipentingnya mempelajari keterkaitan proses kerja organ eksresi dengan gangguan atau kelainannya.

B. Kegiatan inti 60 menit

Fase Presentasi  Guru menyiapkan materi yang akan ditayangkan.  Guru menayangkan materi tentang proses kerja organ sistem ekskresi melalui power point dan menjelaskan materi tersebut.  Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh siswa  Siswa secara individu mengamati gambar yang ditayangkan untuk mengetahui proses kerja orgam ekskresi secara cermat dan teliti sebagai ungkapan rasa ingin tahu  Siswa mencatat hasil temuan. Fase Latihan Terstruktur  Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan- latihan awal.  Perwakilan peserta didik di minta untuk menjelaskan proses kerja ginjal sistem ekskresi  Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah Fase Latihan Terbimbing  Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok.  Guru Membimbing siswa dalam mendiskusikan proses kerja organ ekskresi yang ada pada LKS secara cermat dan penuh rasa ingin tahu.  Setiap kelompok mengkaitkan proses kerja organ ekskresi dengan kehidupan sehari-hari seperti pembentukan urin, berkeringat dan bernafas serta gangguanpenyakit yang terdapat pada sistem ekskresi.  Secara meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas dengan penuh tanggung jawab. Fase Latihan Mandiri  Guru memberi tugas rumah untuk mengerjakan soal yang ada di LKS yang berkaitan dengan fungsi organ ekskresi

C. Kegiatan Penutup 10 menit

 Guru meninjau kembali dengan bertanya kepada salah seorang siswa mengenai materi yang telah diajarkan atau siswa dapat mengajukan pertanyaan terbuka kepada guru dan mencari jawabannya bersama-sama dengan siswa yang lainnya.  Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.  Guru memberi tugas untuk membaca alat ekskresi pada hewan kepada siswa dan menginformasikan bahan selanjutnya. Penugasan Terstruktur PT :  Menjelaskan proses kerja dari masing-masing organ ekskresi pada manusia.  Menjelaskan gangguanpenyakit yang terjadi pada sistem ekskresi pada manusia. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur KMTT :  Mencari informasi melalui internet atau kajian pustaka tentang alat ekskresi pada hewan.

V. AlatBahanSumber Belajar

Sumbe r Bahan Alat : LCD, Laptop, power point, LKS

VI. Penilaian

Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang penugasan LKS. Jakarta, 20 Juli 2013 Mengetahui Peneliti, Guru Mata Pelajaran, Sulistiyowati, S.Pd Ika Eliza Cholistyana NIP.19671005199603 2 002 NIM.109016100021 1. 2. Buku Biologi Elangga XII D.A.Prawiti, dkk. 80 sd 85 Rumah Belajar Online Diknas 1. Buku Biologi Elangga XII D.A.Prawiti, dkk. 2. Rumah Belajar Online Diknas 3. LKS MAN 11 Jakarta RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Menggunakan LKS Biasa Kelas Kontrol Pertemuan 3 Satuan Pendidikan : MAN 11 Jakarta Mata Pelajaran : Biologi KelasProgram : XI IPA Semester : Genap Tahun Pelajaran : 20132014 Standar Kompetensi : 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar : 3.5. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan proses serta kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan misalnya pada ikan dan serangga Indikator : 3.5.7. Menjelaskan alat ekskresi pada hewan invertebrata. 3.5.8. 3.5.9. Menjelaskan alat ekskresi pada hewan vertebrata. Mengkaitkan alat ekskresi hewan dengan fenomena sehari-hari. Alokasi Waktu : 2x 45 menit 1 Pertemuan

V. Tujuan Pembelajaran

Setelah proses pembelajaran, siswa dapat : 1. Siswa dapat menjelaskan alat ekskresi pada hewan invertebrata melalui diskusi dan kajian pustaka. 2. 3. Siswa dapat menjelaskan alat ekskresi pada hewan vertebrata melalui diskusi dan kajian pustaka. Siswa dapat menjelaskan mengkaitkan alat ekskresi hewan dengan fenomena sehari-hari.

VI. Materi Pembelajaran

7. Materi Fakta

8. Materi Konsep

a. Alat ekskresi pada hewan Invertebrata

 Cacing pipih Contohnya pada Planaria. Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring. Zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api. Gerakan bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zatzat sisa dibuang ke luar melalui lubang ekskresi.  Cacing tanah Cairan tubuh yang melewati nefridia. Zat-zat yang berguna akan diserap oleh darah, sedangkan cairan tubuh yang berupa zat sisa yang tidak berguna seperti air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan tubuh akan ditampung dalam kantong kemih, selanjutnya dikeluarkan melalui lubang nefridium nefridiofora.  Serangga Zat-zat sisa metabolisme yang berupa senyawa nitrogen dari cairan tubuh diubah menjadi asam urat. Zat ini akan diserap pembuluh malpighi, terus diangkut ke usus di dalam rektum. Air yang berlebihan akan diserap oleh usus, sehingga kotoran serangga berupa butiran- butiran.

b. Alat ekskresi pada hewan Vertebrata

 Ikan emas Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan, terletak di antara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara saluran kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalia. Ikan-ikan jenis lain ada yang muara tiga saluran, yaitu saluran urine, kelamin, dan anus menyatu disebut kloaka. Ikan air laut banyak minum, sedikit urine. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminum, akan dikeluarkan secara aktif melalui insang. Ikan air tawar sedikit minum namun banyak mengeluarkan urine. Di samping itu, ikan air tawar juga menghemat garam dan membersihkan tubuhnya dan zat-zat sisa senyawa nitrogen.  Katak hijau Alat ekskresi berupa sepasang ginjal kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Zat sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan akan menyatu disebut kloaka.  Kadal Alat ekskresi berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan.  Burung Alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang, berwarna cokelat. Saluran kelamin, saluran ekskresi, dan saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Kulit burung tidak mempunyai keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat pada tunggingnya. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu.

9. Materi Prosedur

a. Alat Ekskresi Pada Hewan Invertebrata b. Alat Ekskresi Pada Hewan Vertebrata

III. Metode dan Model Pembelajaran

1. Metode : Kerja kelompok, tanya jawab dan diskusi 2. Model : Direct Instruction

IV. Kegiatan Pembelajaran A.

Kegiatan awal 20 menit  Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi nilai religius.  Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai implementasi nilai disiplin. .