IV. Materi Pembelajaran
4. Materi Fakta
5. Materi Konsep
Ginjal Proses pembentukan urin:
Proses pembentukan urin dalam ginjal dapat dibagi menjadi tiga yaitu: filtrasi penyaringan, reabsorpsi penyerapan kembali dan augmentasi
pengeluaran zat:
Filtrasi
Terjadi di kapsul bowman dan glomerulus. Terjadi penyaringan darah. Hasil filtrasi dari glomerulus dan kapsul bowman disebut filtrat
glomerulus atau urin primer.
Reabsorpsi Terjadi di tubulus kontortus proksimal, lengkung henle dan sebagian
tubulus kontortus distal. Reabsorpsi dilakukan oleh sel-sel epitelium di seluruh tubulus ginjal. Zat-zat yang direabsorpsi antara lain Na
+
, K
+
, Ca
2+
, Cl
-
, HCO
3 -
, HbO
4 2-
, dan sebagian urea. Hasil dari reabsorpsi yaitu urin sekunder.
Augmentasi
Urin sekunder dari tubulus kontortus distal akan turun menuju tubulus pengumpul. Pada tubulus pengumpul ini masih terjadi penyerapan ion
Na+, Cl-, dan urea. Dari tubulus pengumpul, urin di bawa ke pelvis renalis, selanjutnya melalui ureter menuju vesika urinaria yang
merupakan tempat sementara urin.
Paru-paru
Ekskret dari paru-paru adalah CO2 dan H2O yang dihasilkan dari proses pernapasan. Proses pengangkutan CO2 terjadi melalui tiga cara, yaitu:
terlarut dalam plasma darah, berikatan dengan hemoglobin dan dalam bentuk ion HCO
3 -
melalui proses berantai yang disebut pertukaran klorida.
Kulit
Kulit atau integumen mengekskresikan keringat. Keringat dihasilkan oleh kelenjar keringat pada lapisan dermis. Kerja keringat berada di bawah
pengaruh pusat pengaturan suhu badan dari sistem saraf pusat hipotalamus dan enzim brandikinin. Pengaturan oleh saraf pusat ini
dirangsang oleh perubahan suhu di pembuluh darah.
Hati
Hati mengekskresikan empedu. Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, serta pigmen yang disebut bilirubin dan
biliverdin. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin. Urobilin berwarna kuning coklat yang berperan
memberi warna pada feses dan urin.
Kelainan pada sistem ekskresi antara lain:
Nefritis: kerusakan bagian glomerulus ginjal akibat alergi racun kuman, biasanya disebabkan oleh bakteri Streptococcus.
Batu ginjal: terbentuk karena pengendapan garam kalsium di dalam rongga ginjal, saluran ginjal, atau kantong kemih.
Albuminuria: adanya albumin dalam urin merupakan indikasi adanya kerusakan pada membran kapsul endotelium.
Glikosuria: adanya glukosa dalam urin menunjukkan adanya kerusakan pada tabung ginjal.
Hematuria: adanya sel darah merah dalam urin. Disebabkan peradangan pada organ urinaria atau iritasi akibat gesekan pada batu
ginjal. Ketosis: adanya senyawa keton dalam darah.
Diabetes millitus: disebabkan pankreas tidak menghasilkan atau hanya sedikit sekali menghasilkan insulin.
Diabetes Insipidus: penyakit yang menyebabkan penderita mengeluarkan urin terlalu banyak karena kekurangan hormon ADH.
6. Materi Prosedur
c. Proses kerja organ ekskresi:
1 Ginjal
2 Paru-paru
3 Kulit
4 hati
d. Gangguanpenyakit pada sistem ekskresi manusia
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Kerja kelompok, Tanya jawab dan diskusi 2. Model : Direct Instruction
IV. Kegiatan Pembelajaran A.
Kegiatan awal 20 menit
Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi nilai religius. Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai
implementasi nilai disiplin.
Fase orientasi Guru menarik perhatian siswa dengan menunjukkan video tentang suatu
organ ekskresi. Guru mengulas pembelajaran pada pertemuan sebelumnya mengenai
macam-macam dan fungsi organ ekskresi. Guru mengulas tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut.
Guru memotivasi siswa dengan mengutarakan urgensipentingnya mempelajari keterkaitan proses kerja organ eksresi dengan gangguan atau
kelainannya.
B. Kegiatan inti 60 menit
Fase Presentasi
Guru menyiapkan materi yang akan ditayangkan. Guru menayangkan materi tentang proses kerja organ sistem ekskresi
melalui power point dan menjelaskan materi tersebut. Menjelaskan ulang hal yang dianggap sulit atau kurang dimengerti oleh
siswa Siswa secara individu mengamati gambar yang ditayangkan untuk
mengetahui proses kerja orgam ekskresi secara cermat dan teliti sebagai ungkapan rasa ingin tahu
Siswa mencatat hasil temuan.
Fase Latihan Terstruktur
Guru memberikan bimbingan kepada siswa untuk melakukan latihan- latihan awal.
Perwakilan peserta didik di minta untuk menjelaskan proses kerja ginjal sistem ekskresi
Guru memberikan penguatan terhadap respon siswa yang benar dan mengoreksi yang salah
Fase Latihan Terbimbing
Guru membagi siswa menjadi 5-6 kelompok. Guru Membimbing siswa dalam mendiskusikan proses kerja organ
ekskresi yang ada pada LKS secara cermat dan penuh rasa ingin tahu.
Setiap kelompok mengkaitkan proses kerja organ ekskresi dengan kehidupan sehari-hari seperti pembentukan urin, berkeringat dan bernafas
serta gangguanpenyakit yang terdapat pada sistem ekskresi. Secara meminta setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusinya ke depan kelas dengan penuh tanggung jawab.
Fase Latihan Mandiri
Guru memberi tugas rumah untuk mengerjakan soal yang ada di LKS yang berkaitan dengan fungsi organ ekskresi
C. Kegiatan Penutup 10 menit
Guru meninjau kembali dengan bertanya kepada salah seorang siswa mengenai materi yang telah diajarkan atau siswa dapat mengajukan
pertanyaan terbuka kepada guru dan mencari jawabannya bersama-sama dengan siswa yang lainnya.
Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
Guru memberi tugas untuk membaca alat ekskresi pada hewan kepada siswa dan menginformasikan bahan selanjutnya.
Penugasan Terstruktur PT :
Menjelaskan proses kerja dari masing-masing organ ekskresi pada manusia.
Menjelaskan gangguanpenyakit yang terjadi pada sistem ekskresi pada
manusia. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur KMTT :
Mencari informasi melalui internet atau kajian pustaka tentang alat ekskresi
pada hewan.
V. AlatBahanSumber Belajar
Sumbe r
Bahan
Alat : LCD, Laptop, power point, LKS
VI. Penilaian
Penilaian dilakukan secara individu atau kelompok yang penugasan LKS.
Jakarta, 20 Juli 2013 Mengetahui
Peneliti, Guru Mata Pelajaran,
Sulistiyowati, S.Pd
Ika Eliza Cholistyana
NIP.19671005199603 2 002 NIM.109016100021
1. 2.
Buku Biologi Elangga XII D.A.Prawiti, dkk. 80 sd 85 Rumah Belajar Online Diknas
1. Buku Biologi Elangga XII D.A.Prawiti, dkk.
2. Rumah Belajar Online Diknas
3. LKS MAN 11 Jakarta
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Menggunakan LKS Biasa
Kelas Kontrol Pertemuan 3
Satuan Pendidikan : MAN 11 Jakarta Mata Pelajaran
: Biologi
KelasProgram : XI IPA
Semester : Genap
Tahun Pelajaran : 20132014
Standar Kompetensi
: 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip
hereditas serta implikasinya pada Salingtemas Kompetensi Dasar
: 3.5. Menjelaskan keterkaitan antara struktur, fungsi, dan
proses serta kelainanpenyakit yang dapat terjadi pada sistem ekskresi pada manusia dan hewan misalnya
pada ikan dan serangga
Indikator : 3.5.7. Menjelaskan alat ekskresi pada hewan invertebrata.
3.5.8. 3.5.9.
Menjelaskan alat ekskresi pada hewan vertebrata. Mengkaitkan alat ekskresi hewan dengan fenomena
sehari-hari.
Alokasi Waktu
:
2x 45 menit 1 Pertemuan
V. Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran, siswa dapat : 1. Siswa dapat menjelaskan alat ekskresi pada hewan invertebrata melalui
diskusi dan kajian pustaka. 2.
3. Siswa dapat menjelaskan alat ekskresi pada hewan vertebrata melalui diskusi
dan kajian pustaka. Siswa dapat menjelaskan mengkaitkan alat ekskresi hewan dengan fenomena
sehari-hari.
VI. Materi Pembelajaran
7. Materi Fakta
8. Materi Konsep
a. Alat ekskresi pada hewan Invertebrata
Cacing pipih
Contohnya pada Planaria. Cairan tubuh yang melewati sel api akan disaring. Zat-zat sisa yang dikandungnya akan diserap oleh sel api.
Gerakan bulu getar di dalam saluran sel api akan mendorong zat air ke arah saluran gabungan. Melalui saluran gabungan inilah, akhirnya zatzat
sisa dibuang ke luar melalui lubang ekskresi.
Cacing tanah
Cairan tubuh yang melewati nefridia. Zat-zat yang berguna akan diserap oleh darah, sedangkan cairan tubuh yang berupa zat sisa yang tidak
berguna seperti air, senyawa nitrogen, dan garam-garam yang tidak diperlukan tubuh akan ditampung dalam kantong kemih, selanjutnya
dikeluarkan melalui lubang nefridium nefridiofora.
Serangga
Zat-zat sisa metabolisme yang berupa senyawa nitrogen dari cairan tubuh diubah menjadi asam urat. Zat ini akan diserap pembuluh
malpighi, terus diangkut ke usus di dalam rektum. Air yang berlebihan
akan diserap oleh usus, sehingga kotoran serangga berupa butiran- butiran.
b. Alat ekskresi pada hewan Vertebrata
Ikan emas
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal berwarna kemerah-merahan, terletak di antara gelembung udara depan dan belakang. Ginjal
dilengkapi saluran urine, yang muaranya menyatu dengan muara saluran kelamin, sehingga disebut muara saluran urogenitalia. Ikan-ikan jenis
lain ada yang muara tiga saluran, yaitu saluran urine, kelamin, dan anus menyatu disebut kloaka.
Ikan air laut banyak minum, sedikit urine. Garam-garam yang masuk bersama air yang diminum, akan dikeluarkan secara aktif melalui
insang. Ikan air tawar sedikit minum namun banyak mengeluarkan urine. Di samping itu, ikan air tawar juga menghemat garam dan
membersihkan tubuhnya dan zat-zat sisa senyawa nitrogen.
Katak hijau
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal kiri dan kanan. Warnanya merah kecoklatan, bentuknya memanjang dari depan ke belakang. Zat
sisa yang diambil oleh ginjal akan disalurkan melalui ureter menuju ke kantong kemih yang berupa kantong berdinding tipis yang terbentuk dari
tonjolan dinding kloaka. Fungsinya untuk menyimpan urine sementara. Muara saluran urine, saluran kelamin, dan saluran pencernaan akan
menyatu disebut kloaka.
Kadal
Alat ekskresi berupa sepasang ginjal. Salurannya juga bermuara pada kloaka muara saluran urine, saluran kelamin dan saluran pencernaan.
Burung
Alat ekskresi berupa paru-paru, ginjal dan kulit. Ginjal berjumlah sepasang, berwarna cokelat. Saluran kelamin, saluran ekskresi, dan
saluran pencernaan menyatu bermuara pada kloaka. Burung tidak mempunyai kantong urine. Urine yang dihasilkan ginjal langsung
bercampur dengan sisa pencernaan di kloaka. Kulit burung tidak mempunyai keringat, tetapi mempunyai kelenjar minyak yang terdapat
pada tunggingnya. Minyak ini berguna untuk meminyaki bulu.
9. Materi Prosedur
a. Alat Ekskresi Pada Hewan Invertebrata
b. Alat Ekskresi Pada Hewan Vertebrata
III. Metode dan Model Pembelajaran
1. Metode : Kerja kelompok, tanya jawab dan diskusi 2. Model : Direct Instruction
IV. Kegiatan Pembelajaran A.
Kegiatan awal 20 menit
Mengucapkan salam dan doa sebagai implementasi nilai religius. Pengkondisian kelas dilanjutkan dengan pembiasaan sebagai
implementasi nilai disiplin. .