Tabel 3.5 Interpretasi Daya Pembeda
Indeks daya pembeda Kriteria
Negative Sangat buruk, harus dibuang
0,00 D ≤ 0,20
Buruk poor 0,20 D
≤ 0,40 Cukup satisfactory
0,40 D ≤ 0,70
Baik good 0,70 D
≤ 1,00 Baik sekali excellent
Berdasarkan pengujian tingkat kesukaran instrumen penelitian dari 60 soal, didapatkan kategori soal yang termasuk sangat buruk sebanyak 2 soal,
nomer soal adalah 12 dan 18. Kategori soal yang termasuk buruk sebanyak 13 soal, nomor soalnya adalah 1, 3, 13, 14, 19, 22, 33, 34, 38, 44, 45, 57, dan 59.
Kategori soal yang termasuk cukup sebanyak 32 soal, nomor soalnya adalah 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 15, 17, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 35,
37, 41, 46, 47, 50, 51, 53, 58, dan 60. Kategori soal yang termasuk baik sebanyak 4 soal, nomor soalnya adalah 31, 40, 43, dan 55. Kategori soal
yang termasuk baik sebanyak 9 soal, nomor soalnya adalah 16, 36, 39, 42, 48, 49, 52, 54, dan 56. .Perhitungan daya beda instrumen dengan menggunakan
program ANATES pilihan ganda ver 4.0.9.
14
E. Teknik Analisis Data
Setelah melakukan uji coba instrumen, selanjutnya dilakukan penelitian untuk memperoleh data yang diharapkan. Data yang diperoleh
melalui instrumen penelitian kemudian diolah dan dianalisis dengan maksud agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji hipotesis.
Pada penelitian ini data yang diperoleh dari instrumen tes hasil belajar diolah dan dianalisis menggunakan statistik yaitu dengan uji-t.
14
Lampiran, hal. 109.
Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak. Adapun langkah-langkah yang dilakukan
dalam analisis data sebagai berikut:
1. Pengujian Prasyarat Analisis Data
a. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran data yang akan dianalisis. Teknik yang digunakan menguji
normalitas dalam penelitian ini adalah uji Liliefors. Langkah-langkah uji Liliefors sebagai berikut:
15
1 Hipotesis
H = Data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal.
H
i
= Data sampel berasal dari populasi berdistribusi tidak normal.
2 Pengamatan X
1
, X
2
,..... xn dijadikan bilangan baku Z
1
, Z
2
,.... Z
n
dengan menggunakan rumus Z x dan s masing-masing
merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel. 3
Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai Zi berdasarkan tabel Z dan sebut dengan FZi dengan aturan
Jika Zi 0, maka FZi = 0,5 +Z
tabel
Jika Zi 0, maka FZi = 0,5 - Z
tabel
4 Hitung proporsi Z
1
, Z
2
, ..... Z
n
yang lebih kecil atau sama dengan Zi. Jika proporsi dinyatakan oleh SZi, maka:
S Zi = 5
Hitung selisih absolut FZi – SZi pada masing-masing data. 6
Ambil harga L
hitung
yang paling besar kemudian dibandingkan dengan nilai L
tabel
dari tabel liliefors. 7
Tentukan kriteria pengujian.
15
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, h. 466-477.