Dengan model siklus belajar, siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehingga siswa lebih paham terhadap materi yang sedang
dipelajari, yang terbukti dengan adanya peningkatan yang terjadi pada hasil belajar siswa, pretest yang dilakukan sebelumnya 0 dari keseluruhan siswa
yang tuntas belajar, setelah diterapkan model siklus belajar persentase siswa yang tuntas belajar meningkat menjadi 86,11. Hal tersebut sesuai dengan
pendapat Soebagio, dkk yang dikutip oleh Nina Agustyaningrum dalam bahan presentasinya bahwa learning cycle merupakan suatu model
pembelajaran yang memungkinkan siswa menemukan konsep sendiri atau memantapkan konsep yang dipelajari, mencegah terjadinya kesalahan konsep,
dan memberikan peluang kepada siswa untuk menerapkan konsep-konsep yang telah dipelajari pada situasi baru.
10
Hasil uji hipotesis yang dilakukan pada data post-test, memberikan kesimpulan ditolaknya Ho. Bila Ho ditolak berarti terdapat perbedaan hasil
post-test siswa yang menggambarkan hasil belajar mereka pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sebelumnya kedua kelas telah memiliki
pengetahuan awal yang sama, kemudian setelah perlakuan hasil tes belajar pada kedua kelompok berbeda. Ini berarti terdapat pengaruh perlakuan yang
diberikan kepada kelas eksperimen, dimana kelas eksperimen diajarkan dengan menggunakan model learning cycle 5e.
Hasil penelitian penggunaan model Learning Cycle 5E pada kelompok eksperimen ini menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan
model Learning Cycle 5E dalam konsep sistem ekskresi pada kelompok eksperimen pada taraf kepercayaan 95
α = 0,05 berpengaruh terhadap hasil belajar biologi dibandingkan dengan kelompok kontrol yang dalam
pembelajaran menggunakan model direct instruction. Suatu pembelajaran akan bermakna bila siswa mengalami aktivitas
positif selama pembelajaran tersebut. Aktivitas siswa ini dapat terlihat pada
10
Nina Agustyaningrum, “Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Untuk
Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Sisw
a Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman”, Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika UNY, 3 Desember 2011, h. 6.
saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan pengamatan selama proses pembelajaran terlihat bahwa suasana belajar menjadi hidup sebab siswa ikut
aktif dalam pembelajaran. Mereka mencari dan menemukan konsep-konsep penting dari materi pelajaran setelah membaca buku pelajaran yang mereka
punya. Dalam hal ini guru hanya bertindak sebagai fasilitator dan mediator saja yang merencanakan dan mengorganisasikan kegiatan yang dapat
merancang keingintahuan siswa sehingga dalam pembelajaran lebih mengutamakan membangun pengetahuan siswa.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Titik Yanuar, dkk., bahwa menggunakan LKS hasil pengembangan adalah nilai siswa
selama menggunakan LKS hasil pengembangan yang menujukan persentase ketuntasan mencapai 94,12 yang tergolong baik sekali. Hal tersebut
menunjukan bahwa LKS IPA Terpadu berbasis LC 5E yang dikembangkan dikatakan berhasil untuk meningkatkan nilai siswa.
11
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nurina, dkk., hasil uji coba yang telah dilakukan secara terbatas pada kelas XI IPA 3 di SMA Negeri 7
Malang persentase ketuntasan belajar mencapai kriteria ketuntasan klasikal yaitu ≥85, LKS berbasis LC 5E yang telah dikembangkan layak digunakan
sebagai salah satu bahan ajar yang menunjang pembelajaran.
12
Penjelasan tersebut mendukung bahwa pembelajaran dengan menggunakan model learning cycle memberikan pengaruh yang baik bagi
keberhasilan siswa dalam belajar. Dengan demikian didalam diri siswa telah terjadi belajar bermakna. Hal ini sesuai dengan teori konstruktiivisme yang
lebih menekankan perkembangan konsep dan pengertian yang mendalam. Bila seseorang tidak mengkonstruksi pengetahuannya sendiri secara aktif
maka pengetahuannya tidak akan berkembang.
11
Titik Yanuar , dkk., “Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Siklus Belajar
Learning Cycle 5E Pada Topik Cahaya dan Sistem Indera Untuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kalasan”, Artikel, Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, 2012, h.
7.
12
Nurina, dkk., “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS Dengan Model Siklus
Belajar 5E Berbasis Konstruktivistik Pada Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA”, Jurnal, Universitas Negeri Malang, h. 8.
Berdasarkan uraian diatas menunjukkan bahwa perlakuan yang berbeda menyebabkan terjadinya hasil akhir yang berbeda antara kelompok
eksperimen yang diajar menggunakan model Learning Cycle 5E dengan kelompok kontrol yang diajar dengan model direct instruction. Dengan
demikian, ternyata terbukti bahwa model Learning Cycle 5E berpengaruh terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem ekskresi.
71
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan model learning cycle 5E terhadap hasil belajar siswa
pada konsep sistem ekskresi. Hal ini ditunjukkan oleh hasil uji-t diperoleh t
hitung
t
tabel
yaitu 6,645 1,994 dengan taraf signifikansi 5. Pengaruh perlakuan dapat dilihat dari perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen
yang diajar dengan model learning cycle 5E 79,36 dengan kelas kontrol yang hanya diajar dengan model direct instruction 67,00.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian serta kesimpulan yang diperoleh, maka penulis mengajukan beberapa saran sebagai perbaikan di masa mendatang.
1. Guru bidang studi biologi diharapkan dapat menggunakan model
learning cycle 5E dalam pembelajaran biologi di sekolah. 2.
Perlu adanya pengembangan lebih lanjut dari LKS yang didesain sesuai model learning cycle 5E sistem ekskresi. Hal ini dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas materi dari yang nantinya mengarah kepada kegiatan belajar mengajar yang lebih optimal.
3. Untuk dapat meningkatkan keterampilan guru dalam menerapkan model
learning cycle 5E, sebaiknya guru dapat mengoptimalkan waktu pertemuan, sehingga kualitas pembelajaran akan meningkat dan
berpengaruh baik terhadap hasil belajar biologi siswa. 4.
Mengingat hasil penelitian yang masih terbilang sederhana, maka apa yang didapat dari hasil penelitian ini bukan merupakan hasil akhir. Untuk
itu, hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agustyaningrum, Nina. “Implementasi Model Pembelajaran Learning Cycle 5E
Untuk MeningkatkanKemampuan Komunikasi Matematis Siswa Kelas IX B SMP Negeri 2 Sleman
”. Makalah Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan Matematika UNY, 3
Desember 2011. Tersedia online http:eprints.uny.ac.id73891p-34.pdf
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2011.
Arikunto, Suharsimi. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2002.
Artun, Hu¨seyin •Bayram Cos¸tu, “Effect of the 5E Model on Prospective
Teachers’ Conceptual Understanding of Diffusion and Osmosis: A Mixed Method Approach
”. J Sci Educ Technol, DOI 10.1007s10956-
012-9371-2, Springer Science+Business Media, LLC, 2012. Tersedia online
http:www.yarbis.yildiz.edu.trwebuserPubFilesbcostu_c0a7394e 867bb621105a7ee0a17824da.pdf
. Aryulina, Diah
. “Implementation of 5e Learning Cycle to Increase Students’ Inquiry Skills and Biology Understanding
”, Jurnal Kependidikan Triadik, Volume 12, No. 1. April, 2009.
Bybee, Rodger W., et al. “The BSCS 5E Instructional Model: Origins and
Effectiveness”. Laporan yang disiapkan untuk Kantor Sains Pendidikan National Institutes of Health. 12 Juni 2006.
ÇELİKLER, Dilek. “The Effect of Worksheets Developed for the Subject of Chemical Compounds on Student Achievement and Permanent Learning
Kimyasal Bileşikler Konusu İçin Geliştirilen Çalışma Yapraklarının Öğrenci Başarısı ve Kalıcı Öğrenme Üzerine Etkisi”, Educational
Research Association The International Journal of Research in Teacher Education, 11:42-51 ISSN: 1308-951X, Universitas Turkey, 2010.
Tersedia online
http:ijrte.eab.org.trmediavolume1issue1dcelikler.pdf .
Dahar, Ratna Wilis. Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Erlangga, 2011.
Herunata, Laurent Octaviana, dan Oktavia Sulistina. “Upaya Mengoptimalkan
Pemahaman Konsep Elektrokimia Siswa Kelas 3 IPA SMAI Almaarif Singosari Dengan Learning Cycle 5 Fase LC-5E Berbantuan Bahan
Ajar Terpadu Berbasis Pendekatan Makroskopis-Mikroskopis
”. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran. Volume 13 Nomer 1, April 2006.
Meltzer, David E. The Relationship between Mathematic Preparation and Conceptual LearningGains in Physics: a Possible “Hidden Variable” in
Diagnostic Pretes Scores. Tersedia online http:physicseducation.netdocsAddendum_on_normalized_gain.pdf, 03
Desember 2013 .
Mudlofir, Ali. Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dan Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Rajawali Pers,
2011.
Mulyoto. “Perolehan dan Penerapan Pengetahuan dalam Pembelajaran
Matematika
”. Jurnal Ilmiah Inkoma, Vol. 21, No. 2, Juni 2010. Tersedia
online http:jurnal.undaris.ac.idindex.phpekonomiarticleview28
. Nurina, Masjhudi, dan Amy Tenzer
. “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa LKS dengan Model Siklus Belajar 5E Berbasis Konstruktivistik Pada
Materi Sistem Sirkulasi Manusia Untuk Kelas XI SMA. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran JPP, Universitas Negeri Malang,
Malang,
2012. Tersedia
online http:karya-
ilmiah.um.ac.idindex.phpbiologiarticleview28060 .
Panggabean, Yusri, Kreysen Purba, dan Oditha R. Hutabarat. Strategi, Model, dan Evaluasi: Pembelajaran Kurikulum 2006. Bandung: Bina Media
Informasi, 2007.
Praswoto, Andi. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: DIVA Press, 2011.
Purwanto, Ngalim. Psikologi Pendidikan. Bandung: Remadja Karya, 1984. Samatowa, Usman. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks,
2011. Sofyan, Ahmad, Tonih Feronika, dan Burhanuddin Milama. Evaluasi
Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi. Jakarta: UIN Press, 2006. Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2009. Sudjana. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito, 2005.
Sugiyono. Metode Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta, 2013.
Sultan. “Perbandingan Prestasi Belajar Siswa yang Diajar Menggunakan LKS dan yang Tidak Menggunakan LKS Pada Mata Pelajaran Biologi SMU
”. Jurnal Ilmu Kependidikan. Volume 1, No. 1, Mei 2004.
Suryabrata, Sumadi. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV. Rajawali, 1987. Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru.Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2011. Syaodih, Nana Sukmadinata. Landasan Psikologi Proses Pendiidikan. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Prestasi
Pustaka, 2007. Ula
ş, A. Halim, Oğuzhan Sevim
b
, Esengül Tan
c
. “The Effect Of Worksheets
Based Upon 5E Learning Cycle Model On Student Success In Teaching Of Adjectives As Grammatical Components”, Procedia-Social and
Behavioral Sciences 31 2012 391 –398, 2011. Tersedia online
http:www.sciencedirect.comsciencearticlepiiS1877042811030011 Wena, Made. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan
Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara, 2010. Yanuar, Titik, Suhardi, dan Bambang Ruwanto.
“Pengembangan LKS IPA Terpadu Berbasis Siklus Belajar Learning Cycle 5E Pada Topik Cahaya
dan Sistem Indera Untuk Siswa Kelas VIII SMP N 2 Kalasan”, Jurna Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alaml, Program Studi Pendidikan IPA,
FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta, Vol. 1, No. 1, Juli 2012, h. 7. Tersedia online
http:journal.student.uny.ac.idjurnalartikel3526643 .
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN, 2009.