30 3.
Ampas Tahu X
3
b
3
0  artinya  semakin  banyak  ampas  tahu  yang  digunakan  dalam  budidaya sapi  perah,  maka  akan  semakin  tinggi  tingkat  produktivitas  susu  yang
dihasilkan. 4.
Vaselin X
4
b
4
0  artinya  semakin  banyak  vaselin  yang  digunakan  dalam  proses produktivitas,  maka  akan  semakin  tinggi  tingkat  produktivitas  susu  yang
dihasilkan. 5.
Tenaga Kerja X
5
b
5
0  artinya  semakin  banyak  tenaga  kerja  yang  digunakan  dalam  proses produktivitas,  maka  akan  semakin  tinggi  tingkat  produktivitas  susu  yang
dihasilkan. Namun tidak menutup kemungkinan banyaknya tenaga kerja dapat mengakibatkan kegiatan produktivitas menjadi tidak efektif.
4.4.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak
Faktor-faktor  yang  akan  dianalisis  pengaruhnya  terhadap  tingkat pendapatan  atau  keuntungan  peternak  sapi  perah  dalam  penelitian  ini  dilakukan
dengan  model  fungsi  Cobb  Douglas.  Faktor-faktor  yang  diduga  berpengaruh terhadap  tingkat  pendapatan  adalah  harga-harga  dari  penggunaan  input  dan
output. Menurut Soekartawi 2002, fungsi Cobb Douglas merupakan suatu fungsi atau  persamaan  yang  melibatkan  dua  atau  lebih  variabel;  variabel  yang  satu
disebut  dengan  variabel  bebas,  yang  menjelaskan  X,  dan  yang  lain  disebut variabel tidak bebas, yang dijelaskan Y. Persamaan medel fungsi Cobb Douglas,
dirumuskan sebagai berikut : Y =
β P
1 β1
, P
2 β2
....... P
i βi
....... P
n βn
e Untuk  menduga  parameter  dalam  persamaan  fungsi  Cobb  Douglas  maka
harus  diubah  terlebih  dahulu  kedalam  bentuk  double  logaritme  natural  ln, bentuk persamaannya menjadi :
Ln π = Ln β
+ β
1
Ln P
1
+ β
2
Ln P
2
+ β
3
Ln P
3
+ β
4
Ln P
4
+ β
5
Ln P
5
+ β
6
Ln P
6
+ β
7
Ln P
7
+ e
31 Keterangan :
π = Keuntungan usaha Rp
β = Konstanta
β
1-
β
5
= Nilai koefisien regresi masing-masing variabel P
1
= Harga Hijauan RpKg P
2
= Harga Konsentrat RpKg P
3
= Harga Ampas Tahu RpKg P
4
= Harga Vaselin RpKg P
5
= Biaya Kesehatan Hewan Rphari P
6
= Upah Tenaga Kerja RpHKP P
7
= Harga Penjualan Susu RpLiter e
= Unsur galat Hipotesis  yang  digunakan  dalam  menganalisis  faktor  penduga  ini  adalah
bahwa  harga  output  akan  berpengaruh  positif  terhadap  tingkat  pendapatan peternak  sapi  perah.  Kondisi  ini  dikarenakan  faktor  harga  output  dapat
mempengaruhi  jumlah  keuntungan,  sedangkan  faktor  harga  input  yang  akan digunakan  memerlukan  korbanan  untuk  memperolehnya  dalam  kegiatan
produktivitas. Adapun penjelasan dari hipotesis tersebut adalah sebagai berikut: 1.
Harga Hijauan P
1
b
1
0  artinya  semakin  tinggi  harga  input    hijauan  yang  digunakan  dalam proses produktivitas, maka akan semakin mengurangi tingkat pendapatan yang
diperoleh peternak sapi perah. 2.
Harga Konsentrat P
2
b
1
0  artinya  semakin  tinggi  harga  input  konsentrat  yang  digunakan  dalam proses produktivitas, maka akan semakin mengurangi tingkat pendapatan yang
diperoleh peternak sapi perah. 3.
Harga Ampas Tahu P
3
b
1
0 artinya semakin tinggi harga input  ampas tahu yang digunakan dalam proses produktivitas, maka akan semakin mengurangi tingkat pendapatan yang
diperoleh peternak sapi perah. 4.
Harga Vaselin P
4
b
2
0  artinya  semakin  tinggi  harga  input    vaselin  yang  digunakan  dalam proses produktivitas, maka akan semakin mengurangi tingkat pendapatan yang
diperoleh peternak sapi perah.
32 5.
Biaya Kesehatan Hewan P
5
b
3
0  artinya  semakin  tinggi  biaya  input  kesehatan  hewan  yang  digunakan dalam  proses  produktivitas,  maka  akan  semakin  mengurangi  tingkat
pendapatan yang diperoleh peternak sapi perah. 6.
Upah Tenaga Kerja P
X6
b
4
0 artinya semakin tinggi upah tenaga kerja yang digunakan dalam proses produktivitas,  maka  akan  semakin  mengurangi  tingkat  pendapatan  yang
diperoleh peternak. 7.
Harga Jual Susu P
7
b
5
0  artinya  semakin  tinggi  harga  jual  susu  segar,  maka  akan  semakin meningkatkan pendapatan yang diperoleh peternak. Harga jual menjadi salah
satu  komponen  dalam  usahaternak  sapi  perah  yang  memiliki  dampak  positif terhadap tingkat pendapatan peternak.
Pengujian-pengujian  yang  dilakukan  dalam  pengujian  terhadap  parameter regresi antara lain :
a. Pengujian parameter secara keseluruhan
Tujuan  pengujian  ini  adalah  untuk  melihat  apakah  variabel  bebas  yang digunakan secara bersama-sama berpengaruh nyata pada variabel tidak bebas atau
apakah signifikan atau tidak model dugaan yang digunakan Siagian, 2002. Hipotesis:
H : b
1
= b
2
=…= b
i
= 0 H
1
: salah satu dari b ≠ 0
Uji statistik yang digunakan adalah uji F : F
hitung
=
1 1
2 2
k n
R k
R
Keterangan: k
= jumlah variabel termasuk intersept n
= Jumlah pengamatan atau responden Kriteria uji :
F
hitung
F
tabel
k-1, n-k pada taraf nyata α : tolak H
F
hitung
F
tabel
k-1, n-k pada taraf nyata α : terima H
33 Koefisien determinasi R
2
adalah besaran yang dipakai untuk menunjukan sampai sejauh mana keragaman variabel tidak bebas Y, dapat diterangkan oleh
model dugaan. Koefisien determinasi dapat dituliskan sebagai berikut:
R
2
=
R
2
= 1 -
[
2 2
t t
Y e
]
b. Pengujian untuk masing-masing parameter
Pengujian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  variabel  bebas  yang berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebas.
Hipotesis: H
: bi = 0 H
1
: bi ≠ 0 Uji setatistik yang digunakan adalah uji t :
T
hitung
= bi
S bi
Kriteria uji : T
hitung
T
table
a2,n-v pada taraf ntyata α : tolak H
Kriteria uji : T
hitung
T
table
a2,n-v pada taraf ntyata α: terima H
Keterangan : v = jumlah variabel bebas
n = Jumlah pengamatan atau responden Jika  tolak  H
artinya  variabel  bebas  berpengaruh  nyata  terhadap  variabel  tidak bebas dalam model.
c. Pengujian Multikolinieritas
Pengujian  multikolinieritas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  terdapat korelasi  antara  variable-variabel  bebas  satu  dengan  yang  lainnya  didalam  fungsi
produksi.  Suatu  model  yang  baik  adalah  jika  tidak  ditemukan  adanya  gejala multikolinieritas.  Adanya  gejala    multikolinieritas  dilihat  dari  nilai  variance
inflation factor VIF. Nilai VIF dapat diperoleh melalui persamaan : Jumlah Kuadrat regresi SSE
Jumlah Kuadrat Total SST
34 VIF Xj =
R -
1 1
2 j
Dimana : Rj = Koefisien determinasi dari model regresi dengan variabel tidak bebas Xi dan
variable bebas adalah variable X lainnya. Jika  VIF  Xj    10,  maka  dapat  disimpulkan  bahwa  model  dugaan  ada
multikolinearitas.
35
V.  GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1. Keadaan Wilayah Penelitian