Status Usaha Umur Karakteristik Responden

38 Tabel 9. Karakteristik Responden di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2009. Karakteristik Responden Jumlah Petani Persentase 1. Status Usaha a. Utama 33 91,67 b. Sampingan 3 8,33 Total 36 100 2. Umur th a. 35 4 11,11 b. 35- 55 29 80,56 c. 55 3 8,33 Total 36 100 3. Pendidikan a. Tidak Sekolah 3 8,11 b.SD 24 64,86 c.SLTP 7 18,92 d. SLTA 2 8,11 Total 36 100 4. Pengalaman Beternak thn a. 10 4 11,11 b. 10-15 10 27,78 c. 16-20 14 38,89 d. 21-25 8 22,22 Total 36 100 5. Lama Manjadi Anggota Koperasi a. 10 5 13,89 b. 10-15 12 33,33 c. 16-20 13 36,11 d. 21-25 6 16,67 Total 36 100 6. Kepemilikan Ternak ekor a. 1-3 12 33,33 b. 4-5 20 55,55 b. 6-7 4 11,11 Total 36 100

5.3.1. Status Usaha

Pekerjaan responden pada umumnya masih berada dalam batasan dunia pertanian dan peternakan. Hanya tiga dari 36 responden yang memiliki pekerjaan utama tidak berhubungan dengan peternakan yaitu pekerja swasta, buruh tani, 39 supir angkot dan berdagang sembako. Pekerjaan utama ditentukan dengan pendekatan tenaga kerja maupun waktu terbesar yang diluangkan oleh seseorang dalam bekerja untuk memperoleh pendapatan baik dalam bentuk uang maupun bentuk pendapatan lain seperti hasil pertanian maupun peternakan. Tabel 9, menunjukan bahwa sebagian besar 91,67 persen responden menjadikan usaha ternak sapi perah sebagai pekerjaan utama. Sedangkan responden yang menjadikan usaha ternak sapi perah sebagai pekerjaan tambahan yang memiliki pekerjaan sampingan hanya sebesar 8,33 persen. Besarnya persentase yang menjadikan usaha ternak sapi perah dijadikan mata pencaharian utama dikarenakan kontinuitas penerimaan tunai didapatkan responden setiap hari ketika sapi perah dalam masa laktasi.

5.3.2. Umur

Umur responden peternak sapi perah di daerah penelitian mayoritas berusia 35 sampai 55 tahun yaitu 80,56 persen. Selain itu, terdapat 11,11 persen responden yang berusia kurang dari 35 tahun dan 8,33 persen responden yang berusia lebih dari 55 tahun ke atas. Jadi secara keseluruhan responden terbanyak berusia 35 sampai 55 tahun. Hal ini disebabkan pada usia dewasa madya 35 sampai 55 tahun, responden telah memiliki kemantapan dalam berwirausaha di bidang peternakan ini. Sedikitnya responden yang memiliki usia kurang dari 35 tahun dewasa awal disebabkan seseorang pada usia ini masih dalam tahap pencarian bidang usaha yang sesuai dengan minat dan kemampuan. Responden usia 55 tahun ke atas tergolong sedikit. Hal ini dikarenakan faktor usia yang sudah tidak sesuai untuk melakukan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam pengelolaan ternak sapi. Berdasarkan pengamatan di lapangan, responden pada usia ini sebagian besar telah melimpahkan atau mewariskan usaha ternaknya kepada anak atau kerabatnya sehingga responden pada usia ini cukup sedikit.

5.3.3. Pendidikan