46 jumlah jam kerja delapan jam per hari dihitung dari jam 04.00 pagi hingga jam
07.00 pagi, kemudian dilanjutkan mulai dari jam 14.00 hingga jam 19.00. Sedangkan untuk tenaga kerja memiliki perincian sebagai berikut; tenaga kerja
pria 1 HKP, wanita 0,75 HKP dan anak-anak 0,5 HKP. Responden di Kecamatan Tanjungsari lebih banyak menggunakan tenaga
kerja dalam keluarga yakni sebanyak 95,7 persen jumlah dari HKP Hari Kerja
Pria yang digunakan untuk memelihara ternak, sedangkan tenaga kerja luar keluarga hanya sebesar 4,3 persen dari seluruh HKP. Kegiatan tenaga kerja yang
dilakukan untuk memelihara ternak sapi perah di Kecamatan Tanjungsari adalah membersihkan kandang
, memandikan sapi, pemerahan dan pemberian pakan serta
pencarian rumput. Dengan rata-rata upah tenaga kerja sebesar Rp 14.000 per hari. Untuk tenaga kerja di luar keluarga responden harus mengeluarkan biaya secara
langsung setiap bulan sebagai imbalan atas jasa yang mereka kerjakan, sedangkan untuk tenaga kerja dalam keluarga, responden tidak mengeluarkan biaya secara
langsung sehingga bisa menutupi pengeluaran atas pemakaian tenaga kerja.
5.4.5. Pakan
Semua mahluk hidup membutuhkan makanan, termasuk sapi perah. Makanan bagi sapi perah berfungsi untuk perawatan tubuh dan kegiatan biologis
yang lain seperti bernapas, proses pencernaan, gerak jantung dan untuk memprosuksi susu saging sertauntuk pertumbuhan janin disalam kandungan
Girisonta,1995. Salah satu faktor yang menentukan berhasilnya peternakan sapi perah
yaitu pemberian pakan. Cara pemberian pakan yang salah dapat menyebabkan produktivitas menurun. Responden umumnya menyadari bahwa pakan yang
diberikan mempengaruhi produktivitas susu, sehingga responden berusaha mencukupi kebutuhan bagi sapi. Pakan ternak yang diberikan oleh responden pada
sapi perah, umumnya sama terdiri dari pakan hijauan yang mengandung serat kasar tinggi dan pakan konsentrat yang mengandung serat kasar rendah.
Hijauan merupakan makanan pokok yang dibutuhkan sapi perah karena kandungan karbohidratnya dan serat kasar yang tinggi. Makanan hijauan ini
diperoleh dari sekitar tempat tinggal responden yaitu yang sebagian besar dari
47 tegalan yang sengaja ditanam rumput-rumputan untuk makanan ternak dan
sebagian lagi dari tempat lain yang terdapat rumput-rumputan, namun ada juga responden yang membeli rumput kepada masyarakat seharga Rp 100 per kilogram
atau sekitar Rp 5.000,00 per ikat 50 kg. Pemberian pakan hijauan yang dilakukan responden bisa dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5
. Pemberian Pakan Hijauan pada Sapi Perah di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Sumber : Elim, 2010
Ternak yang memperoleh makanan yang kurang baik akan berpengaruh pada berkurangnya produktivitas susu yang dihasilkan. Berdasarkan hasil
pengamatan di lapangan, makanan hijauan yang bisa diberikan kepada ternak berupa rumput gajah, rumput raja, rumput lapang, daun singkong, daun
lamtorogung, dahan pisang, dan sebagainya. Pemberian pakan hijauan yang dilakukan responden tanpa takaran atau mengira-ngira jumlah pakan yang
diberikan. Pakan hijauan diberikan tiga kali dalam sehari, yaitu pada pagi hari setelah pemerahan, siang hari dan sore hari setelah pemerahan. Pakan hijauan
diberikan setelah pemberian pakan penguat. Pemenuhan gizi yang cukup
dapat dilakukan dengan pemberian makanan yang memiliki kandungan hayati yang cukup serta berimbang. Pemberian
makanan hijauan saja pada ternak sapi tidak dapat mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan, maka diperlukan makanan tambahan berupa makanan konsentrat. Sapi
laktasi membutuhkan makanan tambahan agar dapat menghasilkan susu yang sesuai dengan yang diharapkan. Makanan konsentrat ini terdiri dari pollard,
bungkil kelapa, ongok dan lain-lain. Penyuluhan yang dilakukan petugas Koperasi
48 Tandangsari menyarankan pemberian pakan konsentrat dengan perbandingan 1 :
2, yang artinya pemberian satu kilogram konsentrat untuk setiap dua liter susu yang dihasilkan
. Sehingga kandungan nutrisi didalamnya telah sesuai dengan
kebutuhan sapi perah. Pakan tambahan berupa konsentrat bisa dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 . Pakan Tambahan Berupa Konsentrat pada Peternakan Responden di
Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Sumber : Elim, 2010
Pakan konsentrat diberikan dua kali yaitu pada pagi dan sore hari. Selain itu seluruh responden menambahkan pakan tambahan untuk ternak sapi yaitu
dengan memberikan ampas tahu untuk pakan sapi laktasi agar jumlah produktivitas susunya meningkat. Rata-rata kebutuhan pakan hijauan, konsentrat
dan ampas tahu untuk responden yang ada di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11 . Rata-rata Pemberian Pakan Sapi Perah Responden di Kecamatan
Tanjungsari 2009. No
Pakan Jumlah Kgtahun
1 Hijauan
80056,66667 2
Konsentrat 8591,22225
3 Ampas Tahu
2354,236111
5.4.6. Kesehatan Hewan dan Reproduksi