27 Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya
usahatani. Dalam usahatani, pendapatan dibagi menjadi dua macam yaitu pendapatan atas biaya tunai dan pendapatan atas biaya total. Pendapatan atas
biaya tunai dan pendapatan atas biaya total dapat dihitung menggunakan rumus di bawah ini.
Pendapatan atas biaya tunai = TR – BT
Pendapatan atas biaya total = TR – BT – BD
Keterangan: TR = Pendapatan kotorpenerimaan BT = Biaya tunai
BD = Biaya diperhitungkan
4.4.2. Analisis RC ratio
Analisis RC rasio merupakan salah satu cara untuk mengetahui perbandingan antara penerimaan dan biaya yang dikeluarkan. Selain itu RC rasio
ini juga dilakukan untuk mengetahui efisiensi usahatani, yang dapat diketahui dari perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya pada masing-masing
usahatani. Analisis ini dibedakan menjadi dua, yaitu RC rasio terhadap biaya tunai
dan RC rasio terhadap biaya total dengan perhitungan seperti:
RC Atas Biaya Tunai
RC Atas Biaya Total
4.4.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Susu Sapi
Analisis faktor-faktor produktivitas ini dilakukan untuk menjelaskan hubungan output dengan input. Model yang digunakan pada penelitian ini adalah
model fungsi Cobb Douglas. Menurut Soekartawi 2002, fungsi Cobb Douglas merupakan suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua atau lebih variabel;
variabel yang satu disebut dengan variabel bebas, yang menjelaskan X, dan yang lain disebut variabel tidak bebas, yang dijelaskan Y. Penyelesaian hubungan
= Total Penerimaan TR
Total Biaya Total Penerimaan TR
Biaya Tunai =
28 antara X dan Y biasanya dilakukan dengan cara regresi. Persamaan medel fungsi
Cobb Douglas, dirumuskan sebagai berikut : Y =
β X
1 β1
, X
2 β2
....... X
i βi
....... X
n βn
e Untuk menduga parameter dalam persamaan fungsi Cobb Douglas maka
harus diubah terlebih dahulu kedalam bentuk double logaritme natural ln, bentuk persamaannya menjadi :
Ln Y= Ln β
+ β
1
Ln X
1
+ β
2
Ln X
2
+ β
3
Ln X
3
+ β
4
Ln X
4
+ β
5
Ln X
5
+ e Keterangan :
Y = Produktivitas Liter
β = Konstanta
β
1
- β
5
= Nilai koefisien regresi masing-masing variabel X
1
= Hijauan Kg X
2
= Konsentrat Kg X
3
= Ampas Tahu Kg X
4
= Vaselin Gram X
5
= Tenaga kerja HKP Gambaran dari variabel-variabel tersebut adalah :
1. Variabel yang menjadi variabel tidak bebas adalah produktivitas. Produktivitas
susu adalah jumlah susu yang dihasilkan oleh sapi laktasi per ekor selama satu tahun. Produktivitas susu dinyatakan dalam satuan liter.
2. Variabel yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini meliputi:
a. Hijauan X
1
Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan usahaternak sapi perah adalah pemberian pakan. Pakan hijauan adalah bahan pakan berserat seperti rumput
gajah, rumput raja dan lain-lain. Jumlah pakan hijauan dinyatakan dalam kilogram yang diberikan selama satu tahun pada sapi laktasi per ekor.
b. Konsentrat X
2
Pakan konsentrat adalah pakan yang berasal dari campuran dedak halus, dedak jagung dan lain-lain. Sapi perah yang produktivitas susunya tinggi tidak akan
menghasilkan susu yang sesuai dengan kemampuannya bila tidak mendapat pakan konsentrat yang cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Jumlah
29 pakan konsentrat dinyatakan dalam kilogram yang diberikan selama satu tahun
pada sapi laktasi per ekor. c.
Ampas Tahu X
3
Ampas tahu adalah limbah dari pabrik tahu yang dijadikan pakan tambahan untuk sapi perah agar produktivitas susunya meningkat. Jumlah pemberian
ampas tahu dinyatakan dalam kilogram yang diberikan salama satu tahun pada sapi laktasi per ekor.
d. Vaselin X
4
Vaselin digunakan dalam proses pemerahan susu. Penggunaan vaselin akan mempengaruhi kinerja pemerahan yaitu memperlancar keluarnya susu yang
dilakukan pada saat proses pemerahan. Jumlah vaselin dinyatakan dalam gram yang diberikan selama satu tahun pada sapi laktasi per ekor.
e. Jumlah Tenaga Kerja X
5
Tenaga kerja adalah tenaga manusia yang digunakan untuk menangani sapi laktasi dengan kegiatan antara lain memerah, memberi makan dan minum,
memandikan sapi, membersihkan kandang, mencari rumput, mengantar susu, dan mengurus peralatan. Jumlah tenaga kerja diukur dalam jam kerja selama
satu tahun yang selanjutnya dinilai dalam satuan hari kerja pria HKP. Hipotesis yang digunakan dalam menganalisis faktor penduga ini adalah
bahwa input akan berpengaruh positif terhadap produktivitas susu sapi. Kondisi ini dikarenakan seluruh komponen input tersebut merupakan kebutuhan dalam
kegiatan produktivitas susu sapi. Adapun penjelasan hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:
1. Hijauan X
1
b
1
0 artinya semakin banyak hijauan yang diberikan untuk budidaya sapi perah maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas susu.
2. Konsentrat X
2
b
2
0 artinya semakin banyak konsentrat yang digunakan dalam budidaya sapi perah, maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas susu.
30 3.
Ampas Tahu X
3
b
3
0 artinya semakin banyak ampas tahu yang digunakan dalam budidaya sapi perah, maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas susu yang
dihasilkan. 4.
Vaselin X
4
b
4
0 artinya semakin banyak vaselin yang digunakan dalam proses produktivitas, maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas susu yang
dihasilkan. 5.
Tenaga Kerja X
5
b
5
0 artinya semakin banyak tenaga kerja yang digunakan dalam proses produktivitas, maka akan semakin tinggi tingkat produktivitas susu yang
dihasilkan. Namun tidak menutup kemungkinan banyaknya tenaga kerja dapat mengakibatkan kegiatan produktivitas menjadi tidak efektif.
4.4.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak