8
50 telung keong mas memberikan pertumbuhan yang cukup baik, dengan nilai konversi pakan yang rendah Abdullah, 2000 dalam Sulistiono 2007
Dilihat dari sisi budidaya Keong Mas sangat layak untuk di budidayakan, menurut Sudarto 1991 perkawinan Keong Mas dilakukan sepanjang musim, dan
seekor Keong Mas dewasa mampu memproduksi 1000–1200 butir telur setiap bulannya. Daya tetas rata-rata telur induk Keong Mas adalah 76,27 persen dengan
masa inkubasi 11-13 hari Prihandini, 1995. Keong mas mempunyai siklus hidup yang singkat dari fase telur sampai dewasa yaitu hanya membutuhkan waktu 60
hari. Setelah 60 hari Keong mas siap untuk bertelur sepanjang musim sampai dengan umur Tiga tahun Susanto, 1995. Menurut Tarupay et al. 1991, Keong
Mas bersifat pemakan segala omnivora, secara spesifik keong ini memakan lumut, semua tanaman air, umbi-umbian, daun-daunan, sayur-sayuran, sampah
dapur organik, sisa tanaman yang telah mati, dan lain sebagainya. Berdasarkan data-data hasil pengujian kandungan nutrisi dan beberapa
hasil penelitian tersebut, maka Keong Mas secara teknis dapat dibudidayakan dan dapat dikatakan layak serta berpotensi untuk dijadikan sebagai sumber protein
pakan ternak alternatif pengganti konsentrat buatan pabrik, khususnya untuk Itik. Adanya regulasi kebijakan kenaikan bea masuk impor untuk produk bahan
baku pakan berimplikasi pada kenaikan pakan ternak hasil produksi. Keadaan inilah yang menyebabkan kerugian bagi peternak yang menggantungkan
pakannya pada pakan produksi pabrik.
1.2 Perumusan Masalah
Indonesia pada saat ini masih mengalami kekurangan pasokan telur Itik karena hasil produksi telur itik di dalam negeri ternyata tidak bisa mengimbangi
kebutuhan konsumsi telur secara nasional, dan di lain pihak kebutuhan masyarakat akan telur tersebut cenderung semakin meningkat. Adanya kebijakan impor telur
Itik dari luar negeri semata-mata adalah keterpaksaan karena untuk menstabilkan ketahanan pangan nasional.
Dalam menuju era industrialisasi peternakan, maka setiap usaha dituntut untuk dapat bersaing secara ketat dengan meningkatkan efisiensi. Untuk usaha
ternak Itik, hal tersebut berarti mengarah kepada hal yang mendukung
Click here to buy A
w w
w .ABBYY.c o m
Click here to buy A
w w
w .ABBYY.c o m
9
produktivitas, sehingga usaha yang dijalankan akan mampu memberikan hasil yang maksimal.
Salah satu upaya dalam meningkatkan produktivitas telur Itik dengan tetap menjaga efisiensi biaya usaha diantaranya adalah adanya upaya penggunaan
bahan-bahan pakan inkonvensional yang bermutu, berkualitas, murah dan ketersediaannya dapat terjaga. Biaya pakan dalam usaha peternakan unggas
memiliki komposisi terbesar dari total biaya pemeliharaan. Hal inilah yang menjadikan pakan merupakan kunci utama maju atau mundurnya suatu
peternakan unggas khususnya Itik di masa yang akan datang. Kelompok Tani Ternak Itik KTTI “Bebek Jaya” Desa Babadan, adalah
salah satu Kelompok Tani Ternak Itik yang ada di Kabupaten Cirebon. Saat ini KTTI “Bebak Jaya” memiliki anggota sebanyak 38 orang peternak Itik. Hal utama
yang melatar belakangi KTTI “Bebek Jaya” merencanakan pendirian usaha peternakan Itik petelur dengan mengkombinasikan peternakan Itik pola semi
intensif dan kolam budidaya Keong Mas dalam satu area adalah: adanya permintaan akan telur Itik yang semakin meningkat dan potensi pengembangan
peternakan yang masih terbuka lebar, sementara harga pakan ternak sebagai penyokong utama budidaya terus melonjak naik, seperti yang dapat kita lihat pada
Tabel 8. Tabel tersebut menggambarkan bahwa setiap tahun pakan konsentrat produksi PT. CPI Tipe 511 harganya semakin meningkat, kenaikannya berada
pada kisaran 10 persen setiap tahun. Kenaikan harga pakan konsentrat ini adalah sebagai imbas dari kenaikan harga impor bahan baku pakan ternak.
Tabel 8. Harga Pakan Konsentrat Tipe 511 Produksi PT. CPI Tahun 2004 s.d 2009 Tahun
Harga Pakan RupiahKilogram 2004
2.800 2005
3.080 2006
3.388 2007
3.727 2008
4.099 2009
4.509 2010
4.960
Sumber : Laporan Tahunan Annual Report PT. CPI 2004 sd 2009. Keterangan :
Angka proyeksi
Click here to buy A
w w
w .ABBYY.c o m
Click here to buy A
w w
w .ABBYY.c o m
10
Permasalahan pakan ini juga yang menyebabkan jumlah anggota KTTI “Bebek Jaya” pasang surut diantaranya ada yang tidak bisa bertahan. Adanya
penggunaan bahan pakan alternatif berupa Keong Mas ini diharapkan bisa menjadi solusi yang baik dalam menghadapi masalah pakan yang di hadapi
anggota KTTI “Bebek Jaya” pada khususnya dan seluruh peternak Itik pada umumnya.
Mengingat cukup besarnya biaya investasi yang akan dikeluarkan dalam pendirian usaha ini maka diperlukan suatu analisis kelayakan usaha. Diharapkan
hasil dari penelitian ini akan dapat menjawab keraguan-keraguan yang mungkin timbul pada diri peternak dalam upaya memanfaatkan Keong Mas sebagai sumber
pakan alternatif usaha peternakannya. Penelitian ini dilakukan untuk menjawab berbagai permasalahan sebagai berikut, yaitu:
1. Bagaimana kelayakan usaha peternakan Itik petelur dengan pemanfaatan Keong Mas sebagai sumber pakan alternatif di KTTI “Bebek Jaya” Desa
Babadan, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial ekonomi dan aspek
finansial? 2. Bagaimana sensitivitas kelayakan usaha peternakan Itik petelur dengan
pemanfaatan Keong Mas di KTTI “Bebek Jaya” tersebut jika terjadi adanya peningkatan harga pakan yaitu pakan kecepu serta penurunan harga telur Itik.
1.3 Tujuan