50 Berdasarkan pengalaman peternak responden di Kecamatan Tanjungsari
tidak semua sapi mengalami kebuntingan ketika pertama kali dilakukan IB. Hal ini akan membuat sapi perah kehilangan masa subur dan harus menunggu lagi
selama 21 hari hingga masa sapi birahi kemudian dilakukan IB yang kedua kalinya. Pengaturan jarak perkawinan akan berpengaruh terhadap produktivitas
ternak dan mempengaruhi jarak kelahiran. Pengaturan jarak kelahiran pada responden di Kecamatan Tanjungsari tidak melebihi 365 hari.
Untuk melakukan Inseminasi Buatan dan pelayanan kesehatan, responden bisa menggunakan jasa petugas kesehatan hewan dari KSU Tandangsari. Biaya
pelayanan IB, obat-obatan, dan vitamin dipotong dari penjualan susu yaitu sebesar Rp. 450 per liter susu yang dijual ke koperasi. Peraturan pemotongan hasil
penjualan susu berlaku bagi setiap anggota koperasi baik yang ternaknya di IB dan terkena penyakit atau tidak tetap mendapatkan potongan.
5.4.7. Pemerahan
Pemerahan merupakan kegiatan yang harus mendapat perhatian khusus karena akan mempengaruhi kuantitas susu yang dihasilkan. Responden sapi perah
di Kecamatan Tanjungsari pada umumnya melakukan pemerahan susu dua kali dalam sehari yaitu pagi hari sekitar pukul 05.30 sampai 07.00 dan sore hari sekitar
pukul 15.30 sampai 17.00. Teknis pemerahan susu sendiri masih sangat tradisional yaitu dengan menggunakan tangan pekerja.
Sebelum melakukan proses pemerahan, terlebih dahulu sapi dimandikan guna mencegah kontaminasi pada susu. Untuk merangsang agar susu sapi dapat
keluar dengan baik, responden melakukan pembilasan kepada ambing sapi menggunakan kain lap dan air hangat. Setiap proses pemerahan dilakukan dengan
secepat mungkin, sebab pemerahan yang terlalu lama akan menimbulkan efek yang kurang baik bagi sapi yang diperah. Awal pemerahan harus dilakukan
dengan hati-hati, lembut dan pelan, kemudian dilanjutkan sedikit lebih cepat, sehingga sapi yang diperah tidak stres. Pemerahan harus dilakukan sampai air
susu yang didalam ambingnya keluar habis dan setelah selesai pemerahan putingnya dicelup dengan desinfektan, hal ini untuk mencegah terjadinya mastitis
pada sapi. Untuk lebih jelasnya proses pemerahan responden di Kecamatan Tanjungsari dapat dilihat pada Gambar 8.
51 Gambar 8
. Proses Pemerahan Sapi Perah di Kecamatan Tanjungsari Tahun 2010
Sumber: Komar,2010
Untuk memudahkan dalam proses pemerahan biasanya responden menggunakan vaseline agar ambing sapi dalam keadaan licin. Hal ini dilakukan
guna menghindari kegelisahaan dan rasa sakit sapi saat diperah. Penggunaan vaseline terbukti aman bagi kesehatan ambing sapi perah dan tidak mempengaruhi
kualitas susu yang dihasilkan. Kebutuhan vaselin responden rata-rata selama satu tahun sebesar 9.027,777 gram. Vaselin yang digunakan untuk pemerahan sapi
perah didapat dari Koperasi Serba Usaha Tandangsari.
5.4.8. Produktivitas Susu