Estimasi Beban Emisi Tinjauan Teoritis

16 Gambar 4 Diagram alur kerangka pemikiran operasional Peningkatan Jumlah Penduduk Kota Bogor Peningkatan Permintaan Kebutuhan Jasa Transportasi Penyediaan Jasa Angkutan Kota oleh Swasta Adanya Indikasi Ketidakseimbangan Supply dan Demand Angkutan Kota Sistem Pergiliran shift Operasional Angkot di Kota Bogor Estimasi pendapatan kumulatif pengemudi dan pengusaha angkutan kota sebelum dan setelah sistem shift Estimasi besarnya pengurangan beban emisi angkot Analisis Deskriptif Analisis Pendapatan Estimasi Beban Emisi Pendekatan Penggunaan Bahan Bakar Implikasi Kebijakan Penataan Angkutan Kota dengan Sistem Pergiliran di Kota Bogor Inefisiensi Penggunaan Angkot Penurunan Pendapatan Pengemudi Angkot Peningkatan Emisi Volume Lalu Lintas Padat Kemacetan Persepsi pengemudi angkutan kota serta masyarakat terhadap penerapan sisitem shift Efektivitas sistem shift Analisis Deskriptif 17 IV METODE PENELITIAN

4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan mempertimbangkan: 1 Kota Bogor merupakan salah satu kota yang memiliki banyak angkot, 2 Kota Bogor menerapkan shift angkot dalam penataan angkot, 3 Kota Bogor merupakan salah satu kota yang mengalami kemacetan lalu lintas dari waktu ke waktu. Pengambilan data primer melalui kuisioner dilakukan pada bulan Maret 2013 hingga Mei 2013.

4.2 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara menggunakan kuisioner kepada pengemudi dan pengusaha angkot, masyarakat pengguna angkot, staff Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, wakil sekretaris Organda dan Ketua Kelompok Kerja Sub Unit KKSU Trayek 07, 03 dan 02. Sementara data sekunder diperoleh dari berbagai instansi yang terkait dengan objek penelitian seperti Badan Pusat Statistik BPS, DLLAJ Kota Bogor, Kementerian Lingkungan Hidup KLH, perpustakaan, jurnal, internet serta berbagai penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian ini.

4.3 Metode Penentuan Sampel

Sampel yang menjadi sumber informasi dalam penelitian ini meliputi key person dan responden. Informan adalah pihak-pihak yang berpotensi untuk memberikan informasi mengenai diri sendiri, keluarga, pihak lain dan lingkungannya. Key person yang dipilih adalah orang-orang yang mengetahui secara mendalam terkait dengan sistem shift dengan menggunakan teknik purposive sampling. Pada penelitian ini key person yang dijadikan narasumber adalah sebanyak 7 orang. Responden terdiri dari pengemudi angkot, pengusaha angkot dan masyarakat pengguna angkot. Pemilihan sampel nomor trayek menggunakan teknik purposive sampling. Nomor trayek yang dipilih adalah trayek 02 Bubulak-