Persepsi Masyarakat Pengguna Angkot terhadap Pengetahuan

70 Menurut 83 responden pengguna angkot 03 menilai sistem shift tidak mengurai kemacetan. Hal ini karena jalur yang dilewati trayek 03 memang kawasan yang ramai terutama pada saat jam sibuk. Sebanyak 67 responden pengguna angkot 03, pengguna angkot menilai tidak ada pengurangan jumlah angkot karena mereka tidak merasakan perubahan tersebut dan tidak mengetahui mekanisme sistem shift dengan jelas. Adanya pengurangan jumlah angkot yang beropersi dalam sehari, sebanyak 100 responden pengguna angkot menilai penguranngan tersebut tidak mengurangi waktu tempuh perjalan ke tempat tujuan. Penilaian jumlah penumpang saat jam sepi menurut 50 pengguna angkot adalah sedang yaitu berkisar antara 6-7 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sistem shift tidak mempengaruhi peningkatan jumlah penumpang ketika jam sepi. Sedangkan pada jam ramai angkot selalu terisi penuh menurut pengemudi dan pengguna yaitu 10-12 orang. Lama pengemudi menunggu penumpang atau mengetem pada saat jam sepi menurut pengguna angkot berkisar antara 6-10 menit yaitu cukup cepat. Pada saat jam ramai, sebanyak 47 responden pengguna angkot menilai cepat yaitu sekitar 2-5 menit pengemudi menunggu penumpang. Sebaran persepsi pengguna angkot 03 terhadap penerapan sistem shift dapat dilihat pada Tabel 35. Tabel 35 Persepsi masyarakat pengguna angkot 03 terhadap penerapan sistem shift Keterangan Persentase Mayoritas Persepsi Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik Pengaruh ke Kemacetan 3,33 83,33 13,33 0 Sedang Jumlah Angkot 3,33 66,67 30 0 Sedang Waktu Tempuh Perjalanan 100 0 Sedang Jumlah Penumpang jam sepi 16,67 50 33.33 0 Buruk Jumlah Penumpang jam ramai 50 33,33 13,33 3,33 Sangat Baik Waktu Tunggu Penumpang jam sepi 10 16,67 50 20 3,3 Sedang Waktu Tunggu Penumpang jam ramai 6,67 6,67 46,67 40 Baik Sumber: Data primer diolah, 2013 71

9.4 Persepsi Pengemudi dan Pengguna Angkot 02

Sebanyak 91 responden pengemudi menilai dengan adanya sistem shift jumlah angkot yang beroperasi berkurang dalam sehari, tetapi pengurangan tersebut menurut responden pengemudi tidak mengurai kemacetan. Terutama pada saat jam ramai. Kemacetan masih tetap terjadi karena saat ini jumlah kendaraan pribadi meningkat. Selain itu 71 responden pengemudi angkot menilai pengurangan tersebut tidak mengurangi waktu tempuh perjalan ke tempat tujuan dan 96 pengemudi angkot menilai adanya penerapan sistem shift tidak mempengaruhi jumlah rit dan penggunaan BBM dalam satu hari hari kerja. Jumlah penumpang saat jam sepi menurut 50 pengemudi adalah sedikit yaitu antara 4-5 orang. Sama halnya dengan angkot 07 dan 02, hal ini menunjukkan bahwa sistem shift tidak mempengaruhi peningkatan jumlah penumpang ketika jam sepi. Sedangkan pada jam ramai angkot selalu terisi penuh menurut 50 responden pengemudi yaitu 10-12 orang. Mayoritas responden pengemudi angkot menilai lama pengemudi menunggu penumpang pada saat jam sepi berkisar antara 6-10 menit yaitu cukup cepat. Hal tersebut karena pada saat jam sepi jarang penumpang sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mengetem. Pada saat jam ramai, sebanyak 33 pengemudi menilai sangat cepat dalam menunggu penumpang yaitu sekitar 1 menit. Sebaran persepsi pengemudi angkot 02 terhadap penerapan sistem shift dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36 Persepsi pengemudi angkot 02 terhadap penerapan sistem shift Keterangan Persentase Mayoritas Persepsi Sangat Buruk Buruk Sedang Baik Sangat Baik Pengaruh ke Kemacetan 3,57 66,07 30,36 0 Sedang Jumlah Angkot 3,57 5,36 91,07 0 Baik Waktu Tempuh Perjalanan 3,57 71,43 25 0 Sedang Jumlah Penumpang jam sepi 26,79 50 19,64 3,57 0 Buruk Jumlah Penumpang jam ramai 10,71 89,29 Sangat Baik Waktu Tunggu Penumpang jam sepi 3,57 8,93 67,86 16,07 3,57 Sedang Waktu Tunggu Penumpang jam ramai 14,29 21,43 30,36 33,39 Sangat Baik Jumlah Ritasi 1,79 96,43 1,79 0 Sedang Penggunaan Bensin 1,79 96,43 1,79 0 Sedang Sumber: Data primer diolah, 2013