10 kepemilikan dalam kondisi kelangkaan sumberdaya dan kontrak, dan sistem
keamanan peradilan dan politik. 2.
Aturan informal informal institutions yaitu pengalaman, nilai-nilai tradisional, agama dan seluruh faktor yang mempengaruhi bentuk persepsi
subjektif, agama dan seluruh faktor mempengaruhi bentuk persepsi subjektif individu tentang di mana mereka tinggal.
3. Mekanisme penegakan enforcement mechanism pada setiap kelembagaan
harus terdapat penegakan tanpa adanya mekanisme penegakan kelembagaan tersebut tidak akan efektif.
2.1.4 Pendapatan
Keuntungan atau pendapatan adalah selisih antara total penerimaan dengan total pengeluaran. Menurut Soekartawi 1995 perhitungan keuntungan atau
pendapatan pelaku usaha digunakan rumus sebagai berikut: I=TR-TC
Keterangan: I = Pendapatan Rp
TR= Total Penerimaan Rp TC= Total Pengeluaran Rp
Di mana ketika total penerimaan lebih besar dari total pengeluaran maka usaha menguntungkan. Sebaliknya jika total penerimaan lebih kecil dari total
pengeluaran maka usaha dapat dikatakan rugi. Namun, jika total penerimaan dan total pengeluaran seimbang usaha dikatakan impas yaitu tidak untung dan tidak
rugi.
2.1.5 Emisi Gas Buangan Kendaraan Bermotor
Emisi adalah zat atau bahan pencemar yang dikeluarkan langsung dari kendaraan bermotor melalui pipa pembuangan knalpot kendaraan bermotor
sebagai sisa pembakaran bahan bakar dalam mesin. Terdapat lima unsur dalam gas buangan kendaraan bermotor yaitu senyawa CO, HC, CO
2
, O
2
dan senyawa NO
X
Suryani 2010. CO atau Karbon monoksida adalah salah satu unsur gas buangan yang
banyak dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. CO adalah gas berbau yang tidak
11 berwarna, lebih ringan dari udara, terbentuk sebagai hasil dari pembakaran tidak
sempurna. Gas ini merupakan polutan udara yang paling lazim dijumpai. Gas ini sangat bercun bagi manusia dan hewan. CO dapat menyebabkan supply O
2
ke seluruh tubuh menurun sehingga kontraksi jantung dapat melemah dan volume
darah yang didistribusikan menurun Kojima et al. 2000.
2.1.6 Estimasi Beban Emisi
Pengukuran kualitas dan beban emisi secara langsung dalam suatu kegiatan tidak mungkin dilakukan untuk setiap sumber pencemar, apalagi pengukuran
langsung terhadap kendaraan bermotor yang jumlahnya tidak sedikit. Pengukuran perkiraan besarnya beban pencemar dapat dirumuskan dengan menggunakan dua
pendekatan yaitu pendekatan panjang perjalanan kendaraan bermotor dan pendekatan penggunaan bahan bakar KLH 2007. Menurut Chandrasiri 1999
perhitungan emisi kendaraan bermotor dapat dirumuskan sebagai berikut: Emisi =
FEabc x aktivitas abc Dimana :
FE = faktor emisi
Aktivitas = jumlah konsumsi bahan bakar atau panjang perjalanan kendaraan
a = tipe bahan bakar bensin, solar, dll
b = tipe kendaraan mobil, truk, dll
c = kontrol emisi
Faktor emisi adalah massa dari suatu polutan yang dihasilkan oleh setiap unit proses. Beban massa ini dapat berupa per satuan massa bahan bakar yang
dikonsumsi atau per unit produksi Porteous 1996 dalam Kusuma 2010. Faktor emisi masing-masing gas buang kendaraan berdasarkan jenis bahan bakar tertera
pada Tabel 1. Tabel 1 Faktor emisi kendaraan berdasarkan jenis bahan bakar
Bahan Bakar CO
NO
X
HC TSP
SO
2
CO
2
Bensin kgton 377
10,3 14,5
2 0,54
3150 Solar kgton
43,5 11
26 2,4
19 3150
Sumber: Kementerian Lingkungan Hidup, 2007