Metode Penentuan Sampel Efektivitas Kinerja Serta Dampak dari Sistem Pergiliran Operasional Angkutan Kota terhadap Pendapatan dan Beban Emisi di Kota Bogor
22 R = retribusi
L = Biaya Lain-lain Tabel 5 Matriks analisis pendapatan kumulatif pengemudi angkutan kota setelah
adanya sistem shift angkutan kota di Kota Bogor
Tujuan IndikatorParameter
Jenis Data dan Cara Mengumpulkan Data
Mengestimasi besarnya pendapatan
pengemudi angkutan kota setelah
penerapan shift angkutan kota di
Kota Bogor. 1.
Pendapatan Kotor per hari 2.
Besar Setoran per hari 3.
Pengeluaran BBM per hari
4. Pengeluaran lainnya per
hari Data Primer
Wawancara menggunakan
kuisioner kepada pengemudi angkot
Sumber: Penulis, 2013
Data yang diperlukan untuk estimasi pendapatan kumulatif pengemudi angkot adalah data mengenai rata-rata pendapatan per hari yang didapat dari
responden sebelum dan setelah adanya penerapan shift. Setelah didapat nilai rata- rata dikalikan dengan jumlah hari angkot beroperasi dalam sebulan, sehingga
didapat penghasilan kumulatif per bulan sebelum dan sesudah adanya penerapan shift dan hasilnya dibandingkan untuk mengetahui berapa besar selisih perubahan
pendapatan pengemudi angkot. Perhitungan ini menggunakan perhitungan rata-rata contoh. Rata-rata
merupakan suatu nilai pusat data bila data itu dijumlahkan kemudian dibagi oleh banyaknya sampel yang ada. Rata-rata contoh untuk menghitung pendapatan
adalah sebagai berikut Walpole 1992 : Ave I
A
=
IA
� �=1
�
Ave I
B
=
I �
� �=1
�
Keterangan : Ave I
A
= rata-rata pendapatan per hari sebelum diterapkan sistem shift Ave I
B
= rata-rata pendapatan per hari sesudah diterapkan sistem shift I
A
= pendapatan per hari sebelum diterapkan sistem shift I
B
= pendapatan per hari sesudah diterpakan sistem shift n
= jumlah responden
23 Selain mengestimasi perubahan pendapatan pengemudi, pada penelitian ini
juga mengestimasi perubahan pendapatan pengusaha angkot. Perubahan pendapatan pengusaha didapat dari pengurangan antara pendapatan sebelum
sistem shift dengan pendapatan setelah sistem shift, di mana pendapatan adalah penerimaan setoran per bulan dikurangi dengan biaya perbaikan atau perawatan
seperti sparepart, olie, dan ban selama satu bulan. Berikut adalah tabel yang menyajikan matriks keterkaitan yang digunakan dalam estimasi pendapatan
kumulatif pengusaha angkot setelah adanya sistem shift angkot di Kota Bogor. Tabel 6 Matriks analisis pendapatan kumulatif pengusaha angkutan kota setelah
adanya sistem shift angkutan kota di Kota Bogor
Tujuan IndikatorParameter
Jenis Data dan Cara Mengumpulkan Data
Mengestimasi besarnya
pendapatan pengusaha angkot
setelah adanya sistem shift
angkot di Kota Bogor.
a. Pendapatan Pengusaha:
Ketercapaian setoran per bulan b.
Biaya PemeliharaanPerawatan per bulan sparepart, olie, ban
Data Primer Wawancara
menggunakan kuisioner kepada
pengusaha angkot
Sumber: Penulis, 2013