50 sampai sekarang. Sejauh ini dalam pelaksanaan sistem shift belum terdapat
kendala yang sangat besar yang dapat menyebabkan program shift ini dihentikan. Baik pengusaha maupun pengemudi merasa nyaman dengan adanya sistem shift
ini. Selain itu efektivitas sistem shift dapat diukur dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
6.3.1 Tingkat Pengawasan
Salah satu indikator untuk melihat efektifitas dari sistem shift adalah tingkat pengawasan. Pelaksanaan sistem shift tidak akan berjalan efektif jika tidak ada
pengawasan. Pengawasan sistem shift dilakukan oleh pengurus KKSU dan sesama pengemudi di masing-masing nomor trayek.
Sebanyak 28,57 informan menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi sistem shift sangat tinggi. Sedangkan sebanyak 71,43 informan
menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi sistem shift tinggi. Hal ini karena pada saat malam hari jarang ada pengurus KKSU yang mengawasi,
hanya sesama pengemudi saja yang melakukan pengawasan. Secara lebih jelas sebaran persepsi informan terhadap tingkat pengawasan sistem shift disajikan
pada Tabel 17. Tabel 17 Sebaran persepsi informan terhadap tingkat pengawasan sistem shift
Tingkat Pengawasan
Key Person Sistem Shift Jumlah
Persentase Sangat Tinggi
2 28,57
Tinggi 5
71,43 Cukup Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Jumlah 7
100 Sumber:Data primer diolah, 2013
Sedangkan menurut 64,86 pengemudi dan pengusaha menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi sistem shift sangat tinggi. Sisanya
sebanyak 35,14 pengemudi dan pengusaha 07 menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi sistem shift tinggi yang artinya dilakukan setiap
hari tetapi tidak 24 jam. Hal ini karena pada saat malam hari jarang angkot 07 yang keluar beroperasi di atas jam 21.00 dan pengawasan oleh pengurus KKSU
51 hanya dilakukan pada jam kerja saja 06.00-16.00. Sementara Pada trayek angkot
nomor 03 sebanyak 66,67 pengemudi dan pengusaha menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi sistem shift sangat tinggi. Sisanya 33,33
pengemudi dan pengusaha 03 menyatakan bahwa tingkat pengawasan tinggi. Sama halnya dengan trayek 07, pada trayek 03 pengawasan hanya dilakukan saat
jam kerja di atas jam kerja pengawasan dilakukan oleh sesama supir. Pada trayek 02, menurut 60,47 responden pengemudi dan pengusaha angkot 02 menyatakan
bahwa tingkat pengawasan sangat tinggi. Sedangkan sebanyak 39,53 pengemudi dan pengusaha 02 menyatakan bahwa tingkat pengawasan dalam implementasi
sistem shift tinggi. Secara lebih jelas sebaran persepsi pengemudi dan pengusaha angkot terhadap tingkat pengawasan sistem shift disajikan pada Tabel 18.
Tabel 18 Sebaran persepsi pengemudi dan pengusaha angkot terhadap tingkat pengawasan sistem shift
Tingkat Pengawasan
Pengemudi dan Pengusaha Angkot 07 Jumlah
Persentase Sangat Tinggi
24 64,86
Tinggi 13
35,14 Cukup Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Jumlah 37
100 Tingkat
Pengawasan Pengemudi dan Pengusaha Angkot 03
Jumlah Persentase
Sangat Tinggi 40
66,67 Tinggi
20 33,33
Cukup Tinggi Rendah
Sangat Rendah Jumlah
60 100
Tingkat Pengawasan
Pengemudi dan Pengusaha Angkot 02 Jumlah
Persentase Sangat Tinggi
52 60,47
Tinggi 34
39,53 Cukup Tinggi
Rendah Sangat Rendah
Jumlah 86
100 Sumber: Data primer diolah, 2013