Matriks EFE External Factor Evaluation

93

7.2 Tahap Masukan Input Stage

Tahap masukan ini terdiri dari matriks EFE External Factor Evaluation dan matriks IFE Internal Factor Evaluation. Analisis kedua matriks tersebut dibuat berdasarkan hasil identifikasi kekuatan strengths, kelemahan weakness sebagai faktor-faktor internal usaha dan faktor-faktor eksternal yang terdiri dari peluang opportunities dan ancaman threats. Keempat faktor tersebut mempengaruhi pemilihan strategi pengembangan usaha Waroeng Cokelat.

7.2.1 Matriks EFE External Factor Evaluation

Identifikasi faktor eksternal bertujuan untuk menentukan faktor kunci yang menjadi peluang dan ancaman Waroeng Cokelat. Identifikasi faktor eksternal dan internal dilakukan dengan menggunakan matriks berpasangan berganda paired comparison matrix untuk mendapatkan bobot dari masing- masing variabel eksternal melalui wawancara dengan pemilik Waroeng Cokelat, tenaga pemasar Waroeng cokelat dan pegawai Disperindagkop Kota Bogor. Hasil wawancara terhadap penilaian tersebut dirata-ratakan untuk memperoleh bobot matriks dengan bobot total sama dengan satu. Untuk peluang dan ancaman, besar kecilnya bobot yang diberikan tergantung pada besar kecilnya pengaruh atau tingkat kepentingan relatif faktor kunci tersebut terhadap kesuksesan Waroeng Cokelat. Sedangkan rating yang diberikan tergantung pada tinggi rendahnya respon yang ditunjukkan oleh Waroeng Cokelat terhadap peluang dan ancaman, mulai dari respon yang sangat tinggi sampai respon rendah, maka diperoleh hasil seperti pada Tabel 19. 94 Tabel 19. Matriks EFE Waroeng Cokelat Faktor Strategis Eksternal Peluang Opportunities Bobot Rata-rata Rating Rata-rata Score A. Peningkatan jumlah penduduk, khususnya Kota Bogor. 0,097 3,0 0.291 B. Kota Bogor sebagai daerah tujuan wisata dan juga wilayah transit. 0,096 3,0 0,288 C. Dukungan Disperindagkop dalam pelatihan dan pengembangan UKM di Kota Bogor. 0,094 4,0 0,376 D. Perkembangan sistem informasi dan teknologi. 0,107 1,8 0,193 E. Kemudahan dalam meperoleh bahan baku. 0,075 3,6 0,270 F. Meningkatnya pembangunan swalayan, seperti Giant, Ngesti. 0,065 1,4 0,091 G. Meningkatnya kesadaran masyarakat akan manfaat mengkonsumsi cokelat. 0,060 2,0 0,120 Ancaman Threats H. Kenaikan biaya bahan baku 0,094 3,2 0,301 I. Perubahan selera konsumen 0,085 2,8 0,238 J. Adanya pendatang baru 0,085 1,8 0,153 K. Adanya produk pengganti substitusi jenis cokies. 0,082 1,6 0,131 L. Hambatan masuk dalam usaha makanan cookies dan praline relatif rendah. 0,060 2,0 0,120 Total 1,000 2,572 Berdasarkan perhitungan matriks EFE pada Tabel 16 di atas, faktor strategis yang merupakan peluang terbesar dan paling berpengaruh bagi Waroeng Cokelat yaitu dukungan Disperindagkop dalam pelatihan dan pengembangan UKM di Kota Bogor dengan nilai rata-rata yaitu 0,376. Dukungan Disperidagkop Kota Bogor merupakan fasilitator bagi perkembangan dan kemajuan usaha Waroeng Cokelat. Faktor eksternal yang menjadi ancaman utama yang dapat dihindari oleh Waroeng Cokelat yaitu hambatan masuk dalam usaha makanan cookies dan praline relatif rendah dengan nilai rata-rata yaitu sebesar 0,120. Hal ini disebabkan karena usaha ini tidak memerlukan skala ekonomi yang besar, selain itu untuk memasuki usaha ini hanya membutuhkan modal awal yang relatif kecil. Sehingga siapa pun mudah mendirikan usaha sejenis untuk menghasilkan produk yang sama. Hasil analisis matriks EFE untuk peluang dan ancaman diperoleh total score sebesar 2,572, hal ini menunjukkan bahwa Waroeng Cokelat berada di atas rata-rata 2,5. Total score sebesar 2,572 mengindikasikan bahwa Waroeng 95 Cokelat merespon dengan baik peluang dan ancaman yang ada dalam usahanya. Dengan kata lain, strategi Waroeng Cokelat secara efektif mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan meminimalkan efek yang mungkin timbul dari ancaman eksternal.

7.2.2 Matriks IFE Internal Factor Evaluation