70
VI ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
Analisis lingkungan adalah proses awal dalam manajemen strategi yang bertujuan untuk memantau lingkungan perusahaan. Lingkungan perusahaan
mencakup semua faktor baik yang berada di dalam maupun di luar perusahaan yang dapat mempengaruhi kelangsungan pencapaian tujuan yang diinginkan.
Secara garis besar analisis lingkungan dapat dikategorikan ke dalam dua bagian besar, yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal perusahaan.
6.1 Analisis Lingkungan Eksternal
Analisis lingkungan eksternal bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kecenderungan-kecenderungan dan kejadian-kejadian yang berada
di luar kontrol suatu perusahaan. Analisis lingkungan eksternal berfokus pada penentuan faktor-faktor kunci yang menjadi ancaman dan peluang bagi
perusahaan sehingga memudahkan manajemen perusahaan untuk menentukan strategi-strategi dalam meraih peluang dan menghindarkan ancaman.
6.1.1 Ekonomi
Kondisi ekonomi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan suatu usaha. Faktor ekonomi juga dapat mempengaruhi daya beli dan pola
konsumsi masyarakat. Kondisi ekonomi yang semakin membaik, yang diiringi dengan peningkatan daya beli masyarakat memungkinkan adanya peningkatan
permintaan pasar terhadap suatu produk. Hal tersebut merupakan peluang baik bagi prospek pengembangan usaha saat ini dan dimasa akan datang.
Ketidakstabilan kondisi perekonomian Indonesia saat ini memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak menentu. Salah satu
pendorong ketidakstabilan perekonomian Indonesia yaitu adanya kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan baku minyak BBM. Meskipun sejak
bulan Desember 2008 pemerintah sudah menurunkan harga BBM sebesar Rp 1.500liter dan solar Rp 1.200liter. Namun penurunan harga BBM tidak
berpengaruh nyata terhadap harga bahan-bahan pokok, sehingga berdampak pada kenaikan bahan baku olahan cokelat. Dengan begitu, akan berdampak sangat
signifikan dan menimbulkan ancaman bagi pengusaha kecil, salah satunya bagi Waroeng Cokelat. Berdasarkan hal tersebut keberadaan UKM memerlukan
71 perhatihan yang khusus dari berbagai pihak, khususnya Pemerintah Kota
Pemkot Bogor mengingat UKM memiliki peran sebagai basis perekonomian paling mendasar. Oleh karena itu, Pemkot harus mempersiapkan diri terhadap
ancaman tersebut melalui pembinaan dan perhatian secara terus menerus terhadap kelangsungan UKM di Kota Bogor.
6.1.2 Sosial, Budaya dan Demografi
Perubahan sosial, budaya dan demografi memberikan pengaruh terhadap kemampuan suatu usaha di dalam memainkan perannya. Setiap perubahan yang
terjadi dapat menjadi sebuah peluang maupun penghalang bagi pengembangan suatu usaha di masa yang akan datang. Hal ini tergantung dari pola interaksi yang
terbentuk antara usaha tersebut dengan kondisi lingkungan disekitarnya. Perubahan atau gejolak sosial yang terjadi dapat menciptakan ikatan yang lebih
kuat maupun sebaliknya. Seiring dengan semakin meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat,
mengakibatkan peran serta individu sebagai bagian dari kehidupan sosial pun meningkat. Peningkatan pendidikan yang diikuti dengan semakin kayanya
pengetahuan, meningkatkan kesadaran masyarakat akan kandungan gizi dan manfaat dalam makanan, salah satunya cokelat. Saat ini masyarakat telah
menyadari bahwa mengkonsumsi cokelat banyak memiliki manfaat untuk kesehatan. Hal ini dapat dijadikan pangsa pasar potensial bagi industri makanan
berbahan baku cokelat. Alasan-alasan tersebut dapat menjadi sebuah peluang bagi usaha yang bergerak dalam industi makanan berbahan baku cokelat, baik usaha
kecil, menengah maupun besar. Perubahan selera konsumen merupakan salah satu faktor yang disebabkan
karena pendapatan masyarakat yang terus meningkat, sehingga berpotensi utuk beralih pada produk lain. Oleh karena itu diperlukan inovasi dalam segi bentuk
dari produk yang ditawarkan Waroeng Cokelat. Adapaun hal-hal yang mempengaruhi loyalitas pelanggan terhadap pembelian produk ”Waroeng
Cokelat” beberapa diantaranya dipengaruhi oleh faktor kualitas dan kepuasan terhadap hasil produksi ”Waroeng Cokelat”. Hal ini menjadikan tantangan bagi
usaha Waroeng Cokelat untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan usahanya terhadap semua perubahan yang terjadi.
72 Peningkatan jumlah penduduk suatu populasi merupakan faktor sosial
yang dapat menciptakan pangsa pasar potensial untuk setiap bidang usaha. Laju pertumbuhan penduduk di Kota Bogor setiap tahunnya terus meningkat.
Pertumbuhan jumlah penduduk dapat menyebabkan permintaan pasar meningkat kerena tingkat kebutuhan makanan yang tinggi. Hal ini menjadi peluang bagi
usaha yang dijalankan Waroeng Cokelat. Berikut ini data pertumbuhan penduduk Kota Bogor pada tahun 2002 hingga 2006 dapat dilihat pada Tabel 15.
Tabel 15. Jumlah Penduduk Kota Bogor Tahun 2002-2006 Tahun
Jumlah Penduduk
2002 789.423
2003 820.707
2004 831.571
2005 855.085
2006 879.138
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor 2008
6.1.3 Politik, Pemerintah dan Hukum