56 Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan berada pada kisaran
1,0 terendah hingga 4,0 tertinggi, dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi total nilai tertimbang perusahaan pada matriks IFE dan EFE mengindikasikan
perusahaan merespon kekutan dan kelemahan faktor internal atau peluang dan ancaman faktor eksternal dengan sangat baik, begitu pula sebaliknya.
4.3.2 Tahap Pencocokan Matching Stage
Tahap pencocokan merupakan tahapan untuk menghasilkan alternatif strategi yang layak dengan memadukan faktor-faktor internal dan eksternal yang
telah dihasilkan pada tahap input. Pada tahap pencocokan ini digunakan alat analisis IE dan SWOT.
4.3.2.1 Matriks Internal-Eksternal IE
Matriks IE berguna untuk memetakan posisi perusahaan pada saat ini. Matriks IE didasari pada dua dimensi, yaitu total nilai terimbang IFE dan total
nilai tertimbang EFE. Total nilai tertimbang IFE ditempatkan pada sumbu x dan total nilai tertimbang EFE pada sumbu y.
Gambar 4. Format Matriks Internal-Eksternal
Sumber : David, 2004
Total Nilai IFE Yang Diberi Bobot Kuat Rata-rata Lemah
4,0 3,0-4,0
2,0-2,99 1,0-1,99
Tinggi 3,0-4,0
3,0
Growth and build
I Growth and
build II
Hold and maintain
III
Sedang 2,0-2,99
2,0
Growth and build
IV Hold and
maintain V
Harvest and divest
VI T
o ta
l N
il a
i E
F E
Y a
n g
D ib
e r
i B
o b
o t
Rendah 1,0-1,99
1,0
Hold and maintain
VII Harvest and
divest VIII
Harvest and divest
IX
57 Matriks IE mempunyai sembilan sel strategi, dapat dikelompokkan
menjadi tiga sel strategi utama, yaitu : a. Divisi pada sel I, II atau IV dapat melaksanakan strategi tumbuh dan
kembangkan growth and built. Strategi intensif penetrasi pasar, pengembangan pasar dan pengembangan produk atau integratif integrasi ke
belakang, integrasi ke depan dan integrasi horizontal merupakan strategi yang cocok untuk daerah ini.
b. Divisi pada sel III, V dan VII dapat melaksanakan strategi mempertahankan dan pelihara hold and maintain. Penetrasi pasar dan pengembangan produk
merupakan dua strategi yang cocok digunakan pada daerah ini. c. Divisi pada sel VI, VIII dan IX yaitu strategi panen dan melepaskan harvest
and divest . Strategi panen dan melepaskan merupakan strategi yang paling
cocok digunakan pada daerah ini.
4.3.2.2 Matriks Strength-Weakness-Opportunity-Threat SWOT
Matriks SWOT didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan
ancaman. Kombinasi faktor-faktor eksternal dan intenal dalam matriks SWOT, yaitu strategi kekuatan-peluang S-O, strategi kelemahan-peluang W-O, strategi
kelemahan-ancaman W-T dan strategi kekuatan-ancaman S-T. Analisis matriks SWOT akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat dipilih
perusahan dalam mengembangkan usahanya. Terdapat delapan langkah dalam membuat matriks SWOT yaitu:
1 Menuliskan peluang eksternal kunci perusahaan. 2 Menuliskan ancaman eksternal kunci perusahaan.
3 Menuliskan kekuatan internal kunci perusahaan. 4 Menuliskan kelemahan internal kunci perusahaan.
5 Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi SO dalam sel yang ditentukan.
6 Mencocokkan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan catat hasil strategi WO dalam sel yang ditentukan.
58 7 Mencocokkan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil
strategi ST dalam sel yang ditentukan. 8 Mencocokkan kelemahan internal dengan ancaman eksternal dan catat hasil
strategi WT dalam sel yang ditentukan.
Tabel 12. Format Matriks SWOT
Kekuatan Strengths – S
Kekuatan-kekuatan internal perusahaan.
Kelemahan Weakness – W
Kelemahan-kelemahan internal perusahaan.
Peluang Opportunities – O
Peluang-peluang eksternal perusahaan.
Strategi SO
Gunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi WO
Atasi kelemahan dengan memanfaatkan peluang.
Ancaman Threats – T
Ancaman-ancaman eksternal perusahaan.
Strategi ST
Gunakan kekuatan untuk menghindari ancaman.
Strategi WT
Minimalkan kelemahan dan hindari ancaman.
Sumber: David 2004
4.4.3. Tahap Keputusan Decision Stage